Dianggap Rudal Tua, Beberapa Rudal Kh-31P Gagal Mengenai Sasaran
|Sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, setidaknya sampai 17 Maret lalu, militer Rusia telah meluncurkan tak kurang dari seribu rudal dalam berbagai jenis untuk mengeliminasi basis pasukan Ukraina. Di segmen rudal udara ke permukaan, nama Kh-31P menjadi salah satu yang paling disorot, pasalnya rudal anti radiasi yang menargetkan sistem radar hanud tersebut, dilibatkan dalam hari pertama operasi militer Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Rusia Luncurkan Rudal Anti Radiasi Kh-31P ke Ukraina, Sejenis dengan yang Dimiliki TNI AU
Dalam operasi militer di Ukraina, Angkatan Udara Rusia meluncurkan Kh-31P – AS-17 ‘Krypton (kode NATO) – dari jet tempur Sukhoi Su-35 dan pembom tempur Su-34 Fullback. Namun, apakah rudal bertampang sangar itu efektif menghancurkan sasarannya?
Portal Defence-blog.com menyebut, bahwa beberapa Kh-31P tidak berhasil sampai ke sasaran, penyebabnya beragam, tapi yang mencuat adalah rudal kehabisan energi saat di udara, dan lainnya adalah rudal ini berhasil dicegat oleh sistem hanud Ukraina. Beberapa bukti yang dirilis di media sosial, telah memperlihatkan puing dari Kh-31P yang gagal mengenai sasaran.
There’s a Ukrainian military claim here about shooting down a Kh-31. It may be more likely that it did not find an active Ukrainian radar or failed to do so, so just broke apart on landing after running out of energy. https://t.co/qv7PrjhWUo
— Steve Trimble (@TheDEWLine) March 17, 2022
Catatan menarik dari penggunaan Kh-31P adalah rudal tersebut sejatinya sudah tergolong tua. Kh-31P mulai digunakan AU Rusia pada tahun 1988, atau artinya Kh-31P adalah peninggalan era Soviet. Selama 10 tahun terakhir, industri militer Rusia sebenarnya telah bertekad untuk menemukan pengganti rudal Kh-31 yang telah menua, dan rencana itu telah disuarakan untuk mengadopsi rudal hipersonik. Namun pada kenyataannya, semua rencana hanya di atas kertas dan perang dengan Ukraina telah berkobar.
Ciri khas Kh-31P didorong oleh 5 roket booster dan ramjet yang dipadukan dalam dual roket pendorong. Bentuknya mirip wahana antariksa Rusia, karena memang didisain oleh biro disain Soyuz di Turayevo dan diproduksi Tactical Missile Corporation.
#Ukraine, #Kyiv: What appears to be the remains of a Russian-made Kh-31 air-to-surface missile that landed in the Holosiyiv district.
The precise variant is unclear, but it is likely given the location to be a Kh-31P anti-radiation missile.
📷 Iryna Kyporenko pic.twitter.com/AkhMjhK0B2
— 🇺🇦 Ukraine Weapons Tracker (@UAWeapons) February 24, 2022
Saat meluncur, tahap awal rudal ini berakselerasi dengan mesin roket untuk mendapatkan kecepatan Mach 1.8. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas untuk digantikan 4 mesin jet pendorong, demi mencapai kecepatan maksimum Mach 3.5. Kecepatan tinggi rudal ini berguna untuk mengurangi resiko tertembak, karena harus menerobos sistem pertahanan musuh untuk menghancurkan radar penjejak (air search radars) dan fire control radar.
Baca juga: AGM-88B/E HARM, Lawan Tanding Rudal Anti Radar Kh-31P TNI AU
Kh-31P memiliki panjang 5,2 meter dengan berat 600 kg dan mampu menembak sasaran sejauh 110 km. Karena rudal ini ditugaskan untuk menghancurkan radar musuh, maka rudal ini tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan ‘hanya’ 90 Kg (Blast Frag). (Bayu Pamungkas)