Di Filipina, Medium Tank Harimau dan Panser Anoa 6×6 Berganti Nama dan cat
|Meski tidak identik, namun akuisisi alutsista, khususnya matra darat antara Filipina dan Indonesia ada sedikit kesamaan, yaitu dihadirkan terlebih dahulu, misalnya untuk kebutuhan defile atau perayaan hari besar, termasuk disini men-cat dengan warna standar, bahkan sampai diberi label nama bernuansa lokal. Meski tak ada jaminan pasti akan diakuisisi, tapi kebanyakan yang lolos tahapan ‘defile’ akhirnya akan diakuisi alias dibeli.
Baca juga: Meriahkan HUT TNI Ke-72, Kaplan MT Dilengkapi Kubah Meriam Modular Cockerill 3105
Sebagai informasi, akuisisi alat persenjataan membutuhkan proses dan prosedur tersendiri, termasuk harus mendapatkan sertifikasi kelayakan dari dinas litbang terkait. Di Indonesia, beberapa alutsista yang hadir terlebih dahulu (di pamerkan) sebelum diakuisisi adalah medium tank Harimau (kaplan MT) dan panser Infantry Fighting Vehicle (IFV) cobra (Pandur 8×8).
Seperti diketahui, kedua ranpur tersebut dihadirkan untuk memeriahkan defile HUT TNI ke-72 tahun 2017 di Cilegon, Banten. Baru kemudian, setelah kedua ranpur mengikuti serangkaian uji sertifikasi dari Distlitbang TNI AD, Kementerian Pertahanan (Kemhan) di momen lain menerbitkan penandatangan kontrak pengadaan.
Nah, pola seperti di atas rupanya kini tengah dijalankan oleh Filipina, meski sekali lagi tidak ada jaminan bakal diakuisisi, dua ranpur lansiran PT Pindad sejak beberapa waktu lalu telah dikapalkan ke Filipina, ranpur tersebut adalah medium tank Harimau dan panser APC Anoa 6×6. Kedua ranpur milik PT Pindad itu sengaja dipinjam oleh Departemen Pertahahan Filipina untuk ditampilkan dalam perhelatan HUT ke-84 Armed Forces of the Philippines (AD Filipina) yang dipusatkan di Camp Aguinaldo, Quezon City pada 17 Desember 2019 lalu.
Seperti dikutip dari laman Facebook MaxDefense Philippines, diperlihatkan sosok medium tank Harimau dan panser Anoa 6×6 dalam hajatan tersebut sudah di cat ulang. Bila saat diberangkatkan ke Indonesia masih menggunakan cat kamuflase loreng kas TNI, maka di Camp Aguinaldo, kedua ranpur nampak sudah di cat dengan warna khas ranpur AD Filipina, yaitu dengan warna tunggal, hijau dof.
Tidak hanya berganti cat, nama sang medium tank puh di Filipina berganti menjadi “MT. Apo” dan panser Anoa 6×6 menjadi “Kamagong” – yang disebut terakhir adalah jenis tumbuhan khas yang hanya ada di Filipina. Kabarnya, selain hadir untuk dipamerkan, MT. Apo dan kamagong akan diikutkan dalam serangkaian uji coba militer Filipina.
Persisnya PT Pindad termasuk di antara perusahaan yang bersaing untuk proyek Light Tank Angkatan Darat yang sedang berlangsung serta proyek Wheeled APC yang akan datang. PT Pindad akan bersaing dengan Elbit Systems Israel, serta perusahaan patungan antara Hanwha Defense Korea Selatan dan Otokar Otomotiv dari Turki. Angkatan Darat dan Departemen Pertahanan Nasional Filipina mengharapkan proyek Light Tank akan selesai pada tahun 2020.
Baca juga: Kemhan Order Pindad Cobra 8×8, Varian dari Panser Tempur Pandur II 8×8 IFV
Namun, beda dengan kedatangan panser Pandur 8×8 dan BTR-4 8×8 di Indonesia, status MT. Apo dan Kamagong hanya pinjaman, menurut beberapa sumber setelah serangkaian proses di Filipina, kedua ranpur akan dipulangkan ke Indonesia. (Gilang Perdana)
Rasanya belum jelas diembargo, tapi akan diberikan sangsi berkaitan dg sepak terjang Duterte memerangi narkoba. Dlm bentuk apa, belum dtentukan. Belgia akan rugi sendiri jika produk inhannya gak bisa djual ke pinoy. Nampaknya pinoy naksir berat sama harimau pindad, tapi kjebak sama aturannya sendiri. Kalo dah kesengsem, aturan bisa dicucok2 kan. Go pindad!
Untuk Harimau, pesimis bakal diakuisisi. Masalah pertama adalah di turret. Turret Harimau buatan Belgia, dan Filipina sedang bermasalah dengan Belgia (embargo senjata). Kecuali kalau Harimau bisa ganti turret dari negara lain, tapi ini butuh research lagi, duit lagi, alias mahal. Masalah kedua, aturan import alutsista di Filipina di mana alutsista yang diimport harus sudah dipakai/operasional di negara asal, atau jika tidak digunakan di negara asal tapi sudah digunakan minimal di dua negara luar.
Harimau sendiri di Indonesia baru tanda tangan kontrak (sudah ya? mohon koreksi jika keliru), belum operasional. Negara luar pun belum ada yang pakai. Jadi kemungkinan lolosnya tipis banget.
Tapi lain hal dengan Anoa, saya kira dia punya kesempatan lebih bagus. Operasional di negara asal, yes. Dipakai negara luar? No, tapi dia dipakai dalam misi PBB. Ranpur yang bisa dipakai di misi PBB itu nggak sembarangan, ada standard khusus. Kalo Anoa lolos standard PBB, berarti kualitasnya sudah bagus.
Kata siapa mas bro anoa belum pernah dipakai oleh user luar negeri? Coba Monggo browsing
Rimau dimalaysia
Semoga ga d test make ATGM apa buat turun d marawi
Ga usah terlalu berharap tender di pinoy, pindad menang kemungkinan bener” Kecil. Untuk sekarang pinoy sedang di embargo sama Belgia, tau sendiri kan turet tank pindad dari mana?,
Kemungkinan yg menang sih ascod dari Israel
Mantap…lanjutken…maju terus pt pindad…
Sepertinya tank harimau pasti kepilih sebab alasan utamanya bahwa pindad akan memberikan produk tank harimau yg kwalitasnya sama dengan versi aslinya’ alasannya karena ini akan jd eksport pertama pindad untuk tank harimau yg pastinya pindad akan memberikan kwalitas terbaik agar pemasaran tank harimau ini kedepannya punya nama dan bisa bersaing dengan produk2 yg sudah punya nama besar, mudah2an tank harimau terpilih.
Kalo ikut pameran sih gak masalah, utk memperkenalkan produk terbaru pindad.
Tp yg lucu disini, dipinjam utk diikutkan perhelatan HUT ke-84 Armed Forces of the Philippines. Dasar pinoy gak tau malu muka tembok. Cuma mau pinjam buat perhelatan aja. Tp gak ada jaminan dibeli.
Beda dng Indonesia, dipinjam tp memang sdh ada platform kerjasama utk diproduksi di dalam negeri. Dan ditest pun krn memang produk dalam negri hasil kerjasama yg akan dioperasionalkan di dalam negeri maka wajar dibutuhkan pengujian utk mendapatkan serifikasi kelayakan.
Lhaa yg sono sekedar minjam tanpa ada ikatan perjanjian sekedar mau pamer saja, luar biasa lucunya
Bagaimana menurut bung Admin.?
Tidak usah berburuk sangka dulu bung 🙂 mungkin di sana minjam meminjam itu hal yang lumrah. Contoh kecil. Di jakarta, karangan bunga untuk ucapan selamat nyaris semua nya pake bunga asli dan memang cukup mahal harganya. Di sumatera, karangan bunga dibuat dari bunga kertas atau plastik bahkan bisa didaur ulang. Buat kita yang di Jakarta itu terlihat culun dan terkesan murahan 😀 Tapi buat orang sumatera itu udah sangat bagus lho 🙂 Juskid
Kok karangan bunga laring yg jd contoh. Gak cocoklah bung, perumpamaan yg anda ambil sbg contoh itu. Klo itu urusan finansial dan ketersefiaan bahasn baku aja masalahnya bung. Beda konteksnya lah.
Justru ini bisa nambah peluang terpilih nya tank harimau bung/ atau seengak nya sekalian promosi di negara tetangga yg lain juga.
Untuk sekarang tender di pinoy peluang terpilih nya tank pindad bener” Kecil bung, coba aja baca” Di forum mereka, sekarang mereka sedang di embargo sama Belgia, tau sendiri kan turet kita dari mana?…
Jadi untuk tender di pinoy tau sendiri lah hasil nya gimana, kemungkinan yg menang sih ascod dari Israel, barusan mreka juga beli rudal spike sama male dari sono…
Mungkin pindad mau minjemin di pinoy, sekalian promosi ke negara tetangga yg lain juga
Ya kita harap, minimal Kamagong (Anoa) dapat diakuisisi Filipina 🙂
Nah kalo yg ini saya sih msh setuju, khansnya cukup besar bung Admin.
Tp klo utk tank. Kayaknya kok ngenes banget. Jika memang dikaitkan dng embargo belgia justru lebih menyedihkan lg. Artinya kalo Belgia memang mengembargo, melakukan promosi sampe dng meminjamkan tank harimau ke Pinoy itu hal yg sia2. Knp kita melakukan promosi dan meminjamkan ke pinoy sementara kita tau bahwa pinoy sedang diembargo Belgia yg mana krn turetnya tank harimau adalah produk Belgia.? Apalagi sampe diikutkan defile segala, sama saja memberikan pepesan kosong. Itu pertanyaannya. Artinya sdh pasti tdk akan dibeli kan.?
Kalo kata kuncinya “Promosi”, msh banyak cara promosi yg lebih menjanjikan lewat ekspo peralatan pertahanan yg evennya diadakan oleh beberapa negara setiap tahunnya.
Kecuali ada kesepakatan lain yg terjadi antara Belgia dan Indonesia sehingga membuat Pindad begitu bersemangat promosi ke pinoy sampe ditempuh cara meminjamkan guna meyakinkan. Kalo itu yg terjadi berarti harus diapresiasi kerja keras Pindad ini.
Semoga aja begitu min, kalo di lihat dari harga kemungkinan kita termurah.
Tapi untuk 6×6 kompetitor nya rada berat juga, dari korea, turki, ceko juga ada.
Semoga aja anoa yg terpilih👌
Peluang terbuka…
biasa aja sih, apalagi negeri OKB memiliki aturan akuisisi yg bisa berubah” setiap saat.
ya kalau menilai dari model rancang bangun tentu Harimau punya kelebihan di medan tropis.
namun kembali lagi pada aturan main yg berlaku.
namun setidaknya dengan mengikuti pameran ini Nama Produk PINDAD tersebut mulai naik daun.