Update Drone KamikazeKlik di Atas

Destroyer Australia HMAS Sydney D42 (Hobart Class) Sukses Luncurkan Rudal Anti Kapal NSM

Setelah pada bulan Juni lalu diwartakan kapal perusak (destroyer) HMAS Sydney D42 (Hobart Class) menjadi kapal perang pertama di kawasan Indo Pasifik yang dipasangi peluncur rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM), maka belum lama ini ada kabar HMAS Sydney telah sukses melakukan uji peluncuran rudal NSM, yang menjadi momen dalam rangkaian latihan laut multilateral RIMPAC (Rim of the Pacific) 2024.

Baca juga: Destroyer HMAS Sydney (Hobart Class) Australia Jadi Kapal Perang Pertama di Indo Pasifik yang Dipasangi Rudal NSM

Uji coba peluncuran rudal NSM dilakukan pada tanggal 15 Juli 2024 di lepas pantai Hawaii, selama aktivitas simulasi yang menguji tenggelamnya eks USS Tarawa (LHA1).NSM produksi Kongsberg Defence & Aerospace adalah pengganti rudal anti kapal RGM-84 Harpoon milik Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN) yang usianya sudah tua.

Akselerasi pengadaan rudal anti kapal NSM oleh Australia terbilang cepat, persisnya Departemen Pertahanan Negeri Kanguru pada baru pada 5 April 2022 mendandatangani kontrak senilai $3,5 miliar untuk mempercepat akusisi beberapa alutsista strategis, yang mencakup Joint Air-to-Surface Standoff Missile Extended Range (JASSM-ER) untuk angkatan udara, NSM untuk angkatan laut dan ranjau maritim untuk mengamankan pelabuhan dan jalur laut.

Sekilas tentang rudal NSM, nama aslinya dalam bahasa Norwegia adalah Nytt sjømålsmissil. Rudal ini ditenagai solid fuel rocket booster, Microturbo TRI-40 turbojet, yang mampu melesatkan rudal dengan kepatan high subsonic, sementara jarak jejakahnya mulai dar 185 – 250 km, bergantung dari profil sasaran.

HMAS Sydney D42 adalah unit terakhir dari tiga kapal perusak Hobart Class yang dipesan Angkatan Laut Australia. Sebelumnya HMAS Hobart III 39 dan HMAS Brisbane III 41, masing-masing telah masuk kedinasan RAN pada 23 September 2017 dan 27 Oktober 2018. Yang menarik dari keluarga kapal perusak Hobart Class adalah label yang disematkan sebagai Australian Air Warfare Destroyer.

Ada penekanan pada pada kata “Air Warfare” menyiratkan bahwa kemampuan anti serangan udara pada kapal perusak rancangan Navantia ini memang ingin dikedepankan. Mengutip sumber dari navy.go.au, disebutkan bahwa arsenal rudal hanud di Hobart Class mencakup peluncur Mk 41 Vertical Launch System (48 VLS Cells) untuk RIM-66 Standard 2 dan RIM-162 Evolved Sea Sparrow.

Sementara arsenal hanud non rudal tersedia satu pucuk kanon CIWS Phalanx kaliber 20 mm dan dua pucuk kanon M242 Bushmaster 25 mm dalam Typhoon mounts. Sistem rudal lain non anti serangan udara adalah RGM-84 Harpoon II yang disematkan dalam 2x quad launchers, yang kini digantikan NSM buatan Kongsberg.  Sedangkan senjata klasik yang ditempatkan pada sisi haluan adalah meriam MK45 kaliber 127 mm. (Gilang Perdana)

Penembakan ke Kapal Induk USS Tarawa Jadi Puncak RIMPAC 2024, Pesan Khusus untuk Beijing?

2 Comments