Datang dari Turki, Asisguard Songar, Drone Quadrotor Bersenjata Senapan Serbu Perkuat Arsenal TNI
|Asisguard Songar, drone quadcopter/copter dengan integrasi senapan mesin buatan Turki, debutnya pernah kami ulas pada tahun 2019, dan cukup mengejutkan bahwa drone bersenjatan senapan serbu ini diperlihatkan dalam defile alutsista pada HUT TNI ke-79 di Lapangan Monas pada 5 Oktober 2024. Bersenjatakan senapan serbu dengan magasin model drum, Songar dengan gyro stabilizer dipercaya dapat digunakan dalam operasi anti gerilya.
Baca juga: Asisguard Songar – Drone Quadcopter dengan Integrasi Senapan Mesin
Debut Songar pertama kali diperkenalkan di International Defence Industry Fair (IDEF) 2019 di Istanbul. Songar dikembangkan oleh manufaktur pertahanan yang berbasis di Ankara, Asisguard. Sistem Songar terdiri dari quadrotor UAEV, ground-control station dan ground support equipment. Songar dapat dioperasikan dalam mode penerbangan otonom dan manual.
Sistem Songar dilengkapi dengan perencanaan rute, penerbangan otonom, dan operasi kembali ke pangkalan otonom dalam situasi kritis pengisian daya baterai dan pemutusan tautan data (data link disconnection). Songar dapat mengirimkan data dan gambar telemetri secara bersamaan.
drone quadcopter Songar buatan turki dilengkapi dgn senapan serbu 5.56mm dioperasikan TNI-AD
🎥 Heryarmy16 pic.twitter.com/tw0XiExc23
— Sindewinder (@Romeoalfamike12) November 27, 2024
Songar memiliki jangkauan operasional sekitar 10 km (Line of Sight) dan dilengkapi dengan daylight and infrared camera. Dimensi drone ini adalah 65 cm × 62 cm × 75 cm saat diangkut dan 105 cm × 62 cm × 75 cm saat terbang. Berat lepas landas maksimum (MTOW) saat dilengkapi dan dipersenjatai sepenuhnya adalah 45 kg.
Drone ini dapat beroperasi pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Songar punya ketahanan pada debu dan berada dalam standar Kode IP 67. Drone ini memiliki kemampuan navigasi yang kompatibel dengan Global Positioning System (GPS) dan Global Navigation Satellite System (GLONASS).
Asisguard mengklaim Songar adalah sistem senjata yang memberikan keuntungan karena berbiaya rendah, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, mudah digunakan, ringan, dan dapat dibawa oleh personel dalam beberapa unit.
Drone Songar pertama dikirim ke Angkatan Bersenjata Turki pada tahun 2020, dan diintegrasikan ke dalam kendaraan tempur lapis baja taktis, beroda ban 4×4, dan pada bulan November 2021, diumumkan bahwa Songar diekspor ke dua negara, yang salah satunya adalah Indonesia.
Songar dilengkapi dengan automatic gun stabilizer (OASIS), peredam hentakan, dan kemampuan laras untuk dimiringkan pada sumbu vertikal 0-60°, satu kamera pilot (pilot camera) dengan perbesaran 10x dan kamera senjata, serta stasiun kendali darat (YKİ).
Versi senapan mesin dengan magasin drun dapat menembakkan hingga 200 peluru NATO 5,56×45mm dalam mode semburan yang dapat disesuaikan sebanyak 15 peluru. Drone dapat melanjutkan misinya dengan magasin peluru, yang dapat dengan cepat diganti tanpa intervensi khusus.
Selain menawarkan Songar dengan senapan mesin, Asisguard juga menawarkan varian Songar dengan senjata pelontar granat 40 mm dan mortir 81 mm (Songar Togan).
Songar awalnya dilengkapi dengan senapan mesin otomatis. Setelah memasuki layanan militer, berbagai sistem senjata dan amunisi diintegrasikan. Pada bulan Maret 2022, drone Songar dengan sistem rudal mini berpemandu laser diuji. Drone tersebut dapat menembakkan enam rudal mini sepanjang 170 mm dengan diameter 40 mm yang dikembangkan oleh Troy Technology. (Gilang Perdana)
Viral! Drone FPV Lepaskan Tembakan dari Laras Senapan Serbu Kalashnikov AK-74
Lumayan nih buat berantas teroris OPM. Masak sudah ribuan Sipil, TNI, POLRI gugur gak ada respon yang tegas buat teroris OPM??
gimana mau berhasil melawan OPM,helm tempur dihutan tapi warnanya hitam,taffwrae pula…sering jadi sasaran headshot
Kedepannya TNI perlu gelar latihan perang khusus drone dari berbagai varian yang dimiliki 3 matra dengan berbagai skenario yang ditentukan (termasuk anti drone dan jammer) untuk mengevaluasi penguasaan peperangan nirawak yg semakin berkembang “imbas” dari tren perang Rusia-Ukraina
Gmn klo yg dilawan punya alat drone jammer, bukannya rungkad, kehilangan drone berikut persenjataannya, kecuali ditanam C4 sehingga klo dibajak bisa melakukan self destruct dan sekaligus membinasakan lawan.
nah, cocok nih buat lawan OPM, daripada berhadapan langsung, dan membahayakan prajurit yang bertugas, beli yang banyak dan lengkapi juga prajurit yang bertugas disana melawan OPM