Dari Carolina Selatan, US Transcom Telah Kapalkan 60 Unit M2 Bradley Menuju Ukraina
|Berbeda dengan jadwal pengiriman MBT M1A2 Abrams yang belum jelas, Amerika Serikat telah mengapalkan puluhan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) M2 Bradley ke Ukraina. Jumlah yang dikirim pun lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya, sebanyak 60 unit M2 Bradley telah dikirim US Transportation Command (Transcom) lewat kapal kargo dari Pelabuhan North Charleston di Carolina Selatan, minggu lalu.
Baca juga: Kado Tahun Baru untuk Zelenskyy, Washington Kirim 50 Unit IFV M2 Bradley ke Ukraina
Pengiriman M2 Bradley adalah bagian dari perjanjian bantuan militer AS senilai US$2,85 miliar untuk Ukraina yang diumumkan pada awal tahun ini. Bersama dengan 60 unit M2 Bradley, Joe Biden mengumumkan tambahan bantuan keamanan senilai $2,5 miliar, yang terdiri dari lebih banyak kendaraan tempur, amunisi, misil, dan pengangkut personel lapis baja Stryker. Ini menjadikan total kontribusi AS untuk Ukraina mencapai US$27,1 miliar, yang dihitung sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.
“Operasi Ukraina menggarisbawahi pentingnya memiliki kekuatan mobilitas tinggi dengan armada angkut udara strategis yang dapat segera dikirim, dalam beberapa jam setelah pemberitahuan dan sealift yang tersedia yang dapat mengirimkan volume material yang jauh lebih besar untuk pengiriman dan mempertahankan kekuatan yang menentukan,” kata Jenderal Angkatan Udara Jacqueline Van Ovost, Komandan US Transcom.
M2 Bradley adalah IFV berdasarkan sasis lapis baja yang dirancang untuk membawa pasukan infanteri di medan perang dan memberikan dukungan tembakan langsung menggunakan kanon otomatis onboard dan rudal anti tank.
Saat ini, Angkatan Darat AS memiliki sekitar 2.500 unit IFV Bradley dalam konfigurasi A2 dan A3. Selain digunakan AS, Bradley juga dioperasikan Arab Saudi dan Lebanon. Diproduksi oleh BAE Systems Land & Armaments, total Bradley telah dibuat sebanyak 6.724 unit.
M2 Bradley dipersenjatai kanon ATK Gun Systems Company M242 kaliber 25 mm Bushmaster Chain Gun, plus senapan mesin M240C kaliber 7,62 mm yang dipasang secara koaksial di sebelah kanan laras kanon. Kanon 25 mm memiliki kemampuan dual-feed rate capability dan penembak dapat memilih tembakan tunggal, dari segi performa, laju tembakan kanon 100 atau 200 proyektil per menit.
Bradley mampu melakukan operasi tempur anti-tank berkat dua peluncur rudal BGM-71 TOW yang dipasang di sisi kiri kubah. Sistem TOW memungkinkan kendaraan M2 Bradley untuk menghadapi Main Battle Tank (MBT) dan kendaraan lapis baja lain hingga jarak maksimum 3.750 meter.
M2 Bradley punya berat di rentang 27,6 ton sampai 30,4 ton (bergantung pada konfigurasi proteksi). Dari spesifikasi, Bradley punya panjang 6,55 meter, lebar 3,6 meter dan tinggi 2,98 meter. Bradley diawaki 3 personel, sementara jumlah pasukan yang bisa diangkut bergantung pada varian. (Gilang Perdana)
Kita kapan ya dapat lungsuran bradley?
Nggak usah banyak-banyak deh, 270-320 unit saja.
Hihihihi.
Oh ya, di forum sebelah ada berita kalo pt pindad menargetkan dapat kontrak sebesar 18,9 triliun rupiah di mana 71 persen di antaranya berasal dari lini bisnis pertahanan.
18,9 x 0.71 = 13,4 triliun.
Dana sebesar 13,4 triliun itu lumayan tuh selain untuk pengadaan 2700 unit Maung juga bisa untuk pengadaan belasan unit tank boat dan ranpur untuk 6 kompi infantri mekanis serta persenjataan lengkap amunisi untuk lebih dari 2000 prajurit infantri.
Jadi dengan 13,4 triliun itu mungkin akan didapat antara lain :
2700 Maung
18 harimau hitam
6 badak
102 anoa
12 komodo
12 tank boat
Kabuuuur ah ntar ada alphard item nangkring di seberang rumah.
Hohoho
Korban kebijakan Pentagon yang lebih memprioritaskan tyre wheel IFV akhirnya dapat palagan baru
Dikirim untuk dihancurkan .. …