Dalam Empat Tahun, Angkatan Laut Cina ‘Ketambahan’ Delapan Unit Destroyer Type 055 Renhai Class
|
Ada banyak hal yang membuat Amerika Serikat dan sekutunya cemas atas kemajuan militer Cina, salah satunya adalah kecepatan pembangunan postur armada laut Sang Naga. Selain kemajuan pembangunan kapal selam dan kapal induk, ada fakta yang juga layak dicermati, bahwa hanya dalam waktu empat tahun (48 bulan), Angkatan Laut Cina telah mendapat tambahan delapan unit kapal perusak (destroyer) Type 055 (Renhai class).
Baca juga: Destroyer Type 055 Class – Kapal Kombatan Terbesar Cina Resmi Masuk Kedinasan
Masing-masing kapal perusak Type 055 dilengkapi dengan 112 unit rudal anti kapal dan rudal hanud (pertahanan udara) yang disematkan pada plarform vertical launching system (VLS).
Sebagai catatan, Cina meluncurkan kapal perusak Type 055 pertamanya (Nanchang 101) pada Januari 2020, dan pada April 2023, Cina telah meluncurkan kapal kedelapan (Xianyang 108) dari proyek ini, yang berarti rata-rata diluncurkan 2-3 kapal perusak rudal per tahun.
Yang lebih luar biasa lagi adalah laju pembangunan yang pesat ini tidak memperlambat jalur produksi kapal-kapal perang lain. Sebut saja pada proyek frigat Type 054, yang dibangun secara bersamaan di dua galangan kapal besar yang berlokasi di Shanghai dan Guangzhou.
Type 055 merupakan salah satu kapal perang permukaan terbesar dan tercanggih di dunia, yang mencerminkan kemampuan dan ambisi maritim Cina yang terus berkembang. Para perancang menginginkan Type 055 untuk melakukan berbagai peran, termasuk pertahanan udara, peperangan anti-kapal selam, dan peperangan permukaan, menjadikannya aset serbaguna dalam armada Angkatan Laut Cina.
Dimensi Type 055 sangat mengesankan, dengan panjang sekitar 180 meter, lebar 20 meter dan bobot 13.000 ton, membuat Type 055 secara signifikan lebih besar dibandingkan kapal perusak dan penjelajah kontemporer lainnya, sehingga menyediakan ruang yang cukup untuk persenjataan canggih, sensor, dan sistem lainnya.
Type 055 menjadi kapal perang terbesar yang diproduksi di Asia Timur pasca Perang Dunia II, dan otomatis menjadi kapal perang terbesar yang pernah dibuat oleh Cina sampai saat ini.
Persenjataan unggulan Type 055 terdiri dari 112 peluncur VLS, dimana 64 cell peluncur terdapat di bagian haluan dan 48 cell lainnya ditempatkan di bagian deck belakang. Peluncur-peluncur VLS tadi digadang untuk membawa rudal pertahanan udara HHQ-9. Sementara untuk menghadapi sasaran jarak dekat, masih tersedia peluncur rudal HHQ-10 dalam 24 cell.
Sementara senjata non rudal di Type 055 Class terdiri dari satu pucuk meriam laras tunggal H/PJ45A-130-1 kaliber 130 mm. Meriam ini dapat melepaskan 40 proyektil dalam satu menit, jarak tembak meriam ini bisa mencapai 30.000 meter. Hebatnya amunisi pada meriam ini dapat dilengkapi rocket-propelled guided shell yang menjadikan proyektil dapat menjangkau sasaran lehih jauh dan lebih presisi.
Sistem propulsi Type 055 didasarkan pada konfigurasi Combined gas turbine and gas turbine (COGAG). Sistem ini mencakup empat turbin gas QC-280, masing-masing menghasilkan daya 28 megawatt, memungkinkan kapal mencapai kecepatan hingga 30 knots. Pengaturan COGAG memastikan keseimbangan antara kecepatan, efisiensi, dan jangkauan operasional, menjadikan Type 055 kehadiran yang tangguh di laut lepas.
Type 055 Renhai Class juga punya kemampuan untuk melacak satelit di orbit rendah Bumi. Bahkan, militer Cina mengklaim bila kapal perusak ini mampu menghancurkan satelit dengan keberadaan rudal hanud HHQ-9B extended range. (Gilang Perdana)
Makin Garang! Destroyer Type 055 Class Punya Kemampuan Deteksi dan Hancurkan Satelit di Orbit Rendah
Nger dah 1vs 1 lawan. ..siapa lawannya ..kcr 40, 60,80, 105 m tukang hit and run ..dikejar rudal jelajah duluan dari ni kapal ..mana tahan badai dan gelombang …kalau 40,60,80,105, kayanya nyandar dah ….100rudal awkkwk ampun dari 1 kapal
“Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina” terbukti sampai sekarang…..
Dan Indonesia terus menambah KCR 40, 60 dan PC 40,60
Sampe sekarang (Mei 2024), udah bertambah lagi 2 unit Destroyer 055 yang masih dalam tahap uji coba. Menjadikannya total 10 unit sejak peluncuran perdana di tahun 2020.
Hal yang wajar aja mengingat industri galangan kapal Cina adalah yang terbesar didunia saat ini. Didukung juga oleh industri baja yang juga terbesar didunia. Plus SDM yang melimpah ruah. Apa sih yang gak bisa dibikin ama Cina? Bukan pertanyaan mereka bisa atau tidak, melainkan bersedia atau tidak.
VLS 1 kapal aja udah lbh banyak drpd semua peluncur SAM d semua KRI
Status nya negara produsen beda dengan negara konoha
Kapal gede gini gak bisa dilawan langsung di LCS, ancur mina, solusinya bertahan di pulau, contek gaya Ukro pasang rudal sepanjang pantai, Moskva aja nyungsep kena Neptune,
Dan rudal pantai yg paling cocok buat RI adalah kang Brahmos stroongbingiiits, supersonic, murah meriah & gedong, pinoy udah punya loh😁
gile bener ya, 1 kapal destroyer cuma butuh waktu 6 bulan produksinya dan lebih panjang 60 m pula dibanding LPD Makasar Class yg 1 tahun bikin nya