Changhe Z-18J AEW – Sebelum KJ-600 Beroperasi, Inilah Andalan AL Cina untuk Misi Airborne Early Warning di Lautan

AL Cina menyadari sepenuhnya, bahwa untuk mendongkrak kemampuan armada jet tempur dari kapal induk, sangat diperlukan pesawat intai Airborne Early Warning and Control (AEW&C). Tanpa adanya pesawat AEW&C, maka kemampuan deteksi dan peringatan dini bagi unsur kapal induk menjadi begitu rentan dan terbatas. Dalam proyek serba cepat, kabarnya prototipe Xian KJ-600 kini telah terbang perdana. Namun, untuk bisa beroperasi dari kapal induk, faktanya masih butuh waktu panjang, mengingat KJ-600 tidak dapat lepas landas dengan teknik ski jump.

Baca juga: Tandingi E-2 Hawkeye, AL Cina Punya Xian KJ-600, Pesawat AEW&C yang Mampu Beroperasi dari Kapal Induk

Guna menanti program rampungnya kapal induk ketiga, untuk saat ini, praktis kemampuan AEW&C pada armada kapal perang Cina bertumpu pada Changhe Z-18J AEW, yang tak lain adalah varian helikopter angkut berat Z-18 yang dilengkapi antena radar AESA (Active Electronically Scanned Array). Lantaran merupakan alutsista strategis, tak banyak informasi yang diumbar tentang helikopter AEW ini. Namun dari beberapa literasi, disebutkan, bila prototipe Z-18J AEW diketahui telah terbang pada tahun 2009.

Oleh para analis militer, kehadiran Z-18J AEW dipercaya sebagai stop gap, lantaran AL Cina tidak mempuyai pesawat intai berkualifikasi AEW&C. Bagi militer Cina, helikopter ini disebut Z-18J Bat (Kelelawar). Ciri khas Z-18J AEW dapat diketahui dari desain pintu belakang (ramp door) yang dilengkapi antena radar yang dapat ditarik dan dilipat.

Jika helikopter sedang mengudara dan radar diaktifkan, maka antena diturunkan secara vertikal. Setelah itu antena radar akan berputar 360 derajat untuk melakukan sapuan coverage. Bila sudah tidak digunakan, antena kemudian ditarik kembali ke arah pintu rampa.

Sebagai informasi, model antena tarik pada helikopter AEW bukan ini pertama kali, pasalnya rival Cina, yaitu India juga mengoperasikan helikopter AEW&C yang juga mengadopsi teknologi antena serupa. Yang dimaksud adalah Kamov Ka-31 AEW&C, helikopter ini mulai digunakan AL India pada tahun 2003.

kembali ke Z-18J AEW, selain ditempatkan di kapal induk Liaoning dan Shandong , helikopter bermesin tiga ini juga dapat dioperasikan dari LPD Type 071, kapal induk helikopter Type075 dan kapal perusak Type 055. Beberapa sumber menyebut radar AESA di Z-18J AEW merupakan hasil pengembangan dari 38th Institute. Soal kemampuan, sumber tak resmi mengatakan jarak jangkau deteksi radar mencapai 200 km.

Selain bekal radar AESA, Z-18J AEW juga dipasangi beragam sensor, seperti kubah FLIR pada bagian bawah hidung, antena untuk sistem peringatan serangan rudal, radar warning receiver dan dispenser chaff/flare juga disematkan pada helikopter Untuk mobilitas di kapal induk, bilah baling-baling dan tail boom dapat dilipat. Bagi AL Cina, keberadaan helikopter ini sangat vital, terutama untuk menunjang operasional jet tempur Shenyang J-15 di lautan lepas.

Baca juga: Kamov Ka-31 AEW&C – Helikopter Intai Maritim Spesialis Peringatan Dini

Sekilas tentang Changhe Z-18, ini merupakan varian pengembangan dari helikopter Z-8, yang bila dirunut ke belakang, merupakan copy-an dari helikopter angkut berat legendaris asal Perancis, SA321 Super Frelon. (Gilang Perdana)

2 Comments