Cassidian (Carl Zeiss) Optronics – Periskop Canggih Buatan Jerman di Kapal Selam Nagapasa Class
Bicara tentang kapal selam tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan periskop. Ya, alat inilah yang digadang bagi para awak kapal untuk bisa melihat kondisi langsung di permukaan saat kapal sedang di bawah permukaan air. Selain fungsinya untuk mengamati kondisi aneka obyek di permukaan, periskop juga dapat difungsikan sebagai perangkat bantu bidik untuk penembakkan torpedo.
Baca juga: Aries-LPI – Radar Intai Buatan Spanyol di Menara Kapal Selam Nagapasa Class
Seperti pada kapal selam Nagapasa class TNI AL yang tergolong modern, turut dilengkapi persikop canggih berteknologi optronics (optical electronics) buatan Cassidian Optronics GmbH dari Jerman. Cassidian sendiri merupakan bagian dari divisi Airbus Defence and Space. Secara label, solusi yang dijual populer dengan sebutan Cassidian Optronics, atau dahulu dikenal dengan nama Carl Zeiss Optronics.
Apa kecanggihan dari Cassidian Optronics? Periskop ini masuk dalam teknologi search periscope yang dibekali sensor infra red untuk meningkatkan kapabilitas intai kapal selam. Lewat tipe SERO 250, Cassidian menawarkan sistem instalasi yang mudah secara modular dan plug in ke struktur kapal selam, menjadikan pihak pemakai tak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk mengganti periskop tuanya.
Secara umum, bekal teknologi canggih pada periskop Cassidian Optronics mencakup High-performance optics, Dual-axis, line-of-sight stabilisation, 3-stage optical magnification changer, ESM-EW/GPS antenna interface, Integrated IR camera sensor dan eye-safe laser rangefinder. Dengan segala keunggulan infra red, maka periskop kapal selam dapat beroperasi maksimal di kegelapan malam.
Pelanggan setia Cassidian Optronics adalah kapal selam besutan HDW (Howaldtswerke-Deutsche Werft), Jerman, yaitu Type 209, atau dikenal di lingkup TNI AL sebagai KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Bulan Maret tahun 2013, Cassidian Optronics mendapat paket upgrade untuk ‘mempercanggih’ kapal selam Type 209 milik Angkatan Laut Kolombia, dan sebelumnya periskop ini juga telah digunakan oleh Angkatan Laut Turki. (Gilang Perdana)