Aries-LPI – Radar Intai Buatan Spanyol di Menara Kapal Selam Nagapasa Class
Bila melihat sosok kapal selam, hampir dipastikan bagian yang paling menarik perhatian adalah bentuk menara (conning tower). Alasannya karena menara adalah struktur kapal selam yang muncul paling dominan saat kapal berlayar di permukaan. Selain menyiratkan identitas jenis dan tipe kapal selam, menara kapal selam punya fungsi yang teramat penting.
Menara kapal selam berfungsi mulai dari tempat keluar masuk awak saat darurat, hingga berperan strategis sebagai anjungan (navigation bridge) untuk memantau langsung kondisi di permukaan. Lebih dari itu, di menara-lah, segudang perangkat elektronik dan sensor kapal selam ditempatkan.
Di menara kapal selam dijejali banyak perangkat. Untuk yang kasat mata, bisa ditebak terdapat navigation light, radio antenna, multipurpose antenna, attack periscope (persikop serang), lubang snorkel, dan radar antenna. Karena banyak mengumpulkan perangkat-perangkat penting, umumnya tepat di bawah menara terdapat ruang kendali operasi dan PIT (Pusat Informasi Tempur).
Untuk menunjang mobilitas saat operasi, beragam antena pada menara dapat diturunkan dan disimpan di dalam kubah menara, sehingga suatu waktu menara terlihat bersih dari antena.
Nah, dari sekian banyak perangkat canggih yang nantinya melengkapi kapal selam Nagapasa class TNI AL, salah satu yang bisa diidentifikasi adalah keberadaan radar Aries-LPI (Low Probability of Intercept) buatan Indra, developer radar dari Spanyol.
Radar Indra merupakan radar yang dilengkapi dengan teknologi signal detection system dan Low Probability of Intercept radar (LPI). Radar ini memiliki sistem resolusi tinggi dan mampu mendeteksi target kecil di permukaan. Sinyal tingkat transmisi yang rendah, pantulan radar ini membuatnya hampir tidak terdeteksi oleh radar musuh, sehingga dapat “melihat tanpa terlihat”.
Dengan model sistem pertahanan elektronik, memungkinkan kapal selam untuk mendeteksi dan menganalisa setiap sinyal radar yang berada dalam jangkauan radar disekitar kapal selam tersebut, piranti ini dapat mengidentifikasi jenis kapal, kapal selam dan pesawat yang melintas pada ketinggian rendah.
Sistem elektronik ini memiliki teknologi RESM (Radar Electronic Support Measurement), sistem yang didasarkan pada teknologi broadband penerimaan digital. Jenis pengolahan menjamin sensitivitas tinggi untuk sistem, bahkan dalam lingkungan elektromagnetik yang padat, dan kemampuan analisis sangat cepat.Teknologi ini juga telah digunakan oleh Angkatan Laut Spanyol pada kapal selam S-80, dan kapal selam U212A Jerman. Keunggulan lain dari radar ini adalah desainnya yang modular, sehingga memudahkan bila akan dilakukan upgrade dan perbaikan.
Nagapasa class dibangun oleh galangan Hanwha Ocean (d/h Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering/DSME), yang mana unit ketiga (KRI Alugoro 405) dibangun oleh PT PAL di Surabaya. Nilai kontrak pengerjaan untuk ketiga unit Nagapasa class adalah US$1,07 miliar. Sementara, Indra mendapat kontrak untuk pengadaan Pegaso radar signal dan Aries-LPI untuk Nagapasa class dari DSME senilai 10 juta Euro. Karena alasan kerahasiaan, pihak pabrikan tidak menginformasikan detail spesifikasi dan kemampuan jangkauan radar Aries-LPI. (Gilang Perdana)
Sinpo Class – Kapal Selam Diesel Listrik Korea Utara dengan VLS di Conning Tower
Tanya, kemaren ribut2 nyari INTERIM KAPAL SELAM sambil nunggu SCORPENE kelar jadinya mau beli KS BEKAS dr mana ??