C-130J Super Hercules Jadi SPBU ‘Dadakan’ untuk MBT Abrams, Bukti Interoperabilitas dalam Kondisi Darurat
|Rapid Ground Refueling adalah salah satu dari fitur yang melekat pada pesawat angkut berat terbaru pesanan TNI AU, C-130J Super Hercules, yang rencananya akan dikirim ke Indonesia pada semester pertama tahun 2023. Rapid Ground Refueling (RGR) memungkinkan Super Hercules berlaku sebagai SPBU ‘dadakan’ untuk melayani secara langsung pengisian bahan bakar di darat, baik untuk pengisian ke pesawat, helikopter atau bahkan ke kendaraan darat.
Baca juga: Mengenal C-130J Super Hercules TNI AU, Inilah Kelebihannya Dibandingkan Seri C-130H
Seperti belum lama ini, Angkatan Udara AS (USAF) bekerja sama dengan Angkatan Darat AS (US Army) dalam mendemonstrasikan sebuah C-130J Super Hercules dapat digunakan untuk mengisi bahan bakar ke Main Battle Tank (MBT) M1A2 Abrams. Latihan ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi bagaimana hal ini dapat dilakukan saat mesin C-130J sedang bekerja, sebuah metode yang sering digunakan dalam lingkungan operasional ketika waktu tunggu harus dijaga seminimal mungkin.
Dikutip dari TheDrive.com (20/12/2022), menjalankan pengisian bahan bakar dari Super Hercules ke MBT Abrams adalah perkembangan yang sangat menarik, dan tidak jelas apakah didemonstrasi ini pernah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan foto yang dirilis oleh Departemen Pertahanan, demonstrasi RGR berlangsung di Fort Bliss di Texas pada 9 Desember 2022. Anggota US Army yang ditugaskan ke Divisi Lapis Baja ke-1, yang berbasis di Fort Bliss, berpartisipasi bersama dengan penerbang C-130J dari Skuadron Angkutan Udara ke-40 dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess di Texas, dengan tujuan untuk menunjukkan interoperabilitas latihan pengisian bahan bakar.
Latihan Rapid Ground Refueling antara Super Hercules dan Abrams dilakukan dengan ‘dry run’ untuk menilai kelayakan, sosialisasi peralatan, dan latihan operasi pengisian bahan bakar menggunakan Emergency Response Refueling Equipment Kit (ERREK).
ERREK dapat diterjemahkan sebagai peralatan pengisian bahan bakar khusus yang digunakan selama hot pit’ refueling dan memungkinkan dukungan bahan bakar yang dapat dioperasikan dengan mobilitas.
Hot pitting dalam bahasa penerbangan militer, berarti mengisi bahan bakar pesawat saat mesinnya tetap menyala. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat sortie, terutama selama krisis atau saat perang, tetapi juga digunakan dalam pelatihan.
Selain mempercepat pengisian bahan bakar dan penerbangan kembali, dan proses turn-around, senjata juga dapat diisi ulang. Terlepas dari itu, mematikan mesin pesawat juga dapat secara drastis meningkatkan kemungkinan adanya masalah yang perlu diperbaiki. Jadi, dengan hot pitting, bahkan selama latihan, lebih banyak waktu bisa didapat di udara dengan lebih pasti. Bahkan awak pesawat dapat diganti selama hot pitting operations.
Dalam Rapid Ground Refueling, C-130J bertindak sebagai pengisi bahan bakar saat mesinnya bekerja dan MBT Abrams juga dapat mempertahankan mesinnya. Pesawat angkut yang bertindak sebagai stasiun pengisian bahan bakar dadakan di lokasi yang sulit bagi pesawat lain bukanlah hal baru. Ini juga merupakan prinsip utama dari doktrin pertempuran yang muncul di Angkatan Udara, tetapi melakukannya untuk MBT adalah sesuatu yang berbeda.
Pengoperasian MBT membutuhkan permintaan bahan bakar yang sangat tinggi, dan M1A2 Abrams adalah yang paling haus bahan bakar dari semuanya. Karena sistem propulsi turbin gasnya, M1A2 Abrams terkenal sebagai wahana yang boros bahan bakar.
Sebagai ilustrasi, M1 Abrams memiliki kapasitas untuk tangki untuk menyimpan hingga sekitar 500 galon (1892 liter) bahan bakar, yang mana MBT itu membutuhkan sekitar 300 galon (1135 liter) setiap delapan jam operasi, tergantung pada misi dan berbagai kondisi lingkungan.
Selain itu, M1A2 Abrams hanya menempuh jarak sekitar 0,6 mil per galon dan menghabiskan sekitar 60 galon per jam saat menempuh jarak lintas negara. Itu bisa mencapai sekitar 250-300 mil dengan tangki bensin.
Namun, M1 tidak dibatasi oleh satu jenis bahan bakar tertentu untuk beroperasi, pasalnya MBT ini dapat ‘mengkonsumsi’ berbagai jenis bahan bakar, termasuk diesel dan tentu saja, bahan bakar jet (avtur). Meskipun mesin M1A2 Abrams dapat bekerja menggunakan bahan bakar yang berbeda, yang tentunya meningkatkan opsinya dalam keadaan darurat, itu tidak mengubah fakta bahwa masih diperlukan jumlah bahan bakar yang besar untuk mempertahankan operasinya. (Gilang Perdana)
Super sekali…
Min, ini Herky J atau H?
====
“..mendemonstrasikan sebuah C-130H Super Hercules dapat digunakan untuk mengisi bahan bakar ke Main Battle Tank (MBT) M1 Abrams. Latihan ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi bagaimana hal ini dapat dilakukan saat mesin C-130J sedang bekerja
J 🙂