Update Drone KamikazeKlik di Atas

Burevestnik A-220M: Terpilih Sebagai Meriam di Haluan KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630

Hampir lima tahun setelah diluncurkan pada 2014, KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class produksi PT PAL masih mengandalkan meriam Bofors 40 mm L/70, bekas pakai KRI Teluk Semangka 512. Adopsi meriam tersebut tentu tak kontras dengan sosok kapal perang modern berdesain modern ini. Tentu saja itu cuma sementara, kemudian pernah diwartakan bahwa senjata utama pada haluan Sampari Class akan menggunakan meriam reaksi cepat Type 730 buatan Norinco, Cina.

Baca juga: KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 Kini Dilengkapi Kanon Reaksi Cepat Kaliber 30mm

Namun oleh beberapa kalangan, adopsi Type 730 pada haluan Sampari Class dinilai kurang pas dengan posisi dan desain anjungan. Pun akhirnya meriam reaksi cepat CIWS (Close In Weapon System) model gatling tetap disematkan untuk Sampari Class, namun menjadi senjata pada buritan, yang dipasang adalah NG-18 (AK-630) kaliber 30 mm dengan enam laras buatan Norinco.

Dan kini ada kabar terbaru yang dirilis oleh Janes.com (1/2/2018), disebutkan bahwa dua dari tiga Sampari Class, yakni KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630 akan dipasang senjata pada haluan berupa meriam laras tunggal A-220M kaliber 57 mm buatan Burevestnik, Rusia. Sementara KRI Sampai 628 justru dikabarkan akan menggunakan meriam Bofors 57/MK3 besutan BAE Systems.

KRI Sampari 628 dengan meriam Bofors 40 mm di haluan.

Oleh pabrikannya, meriam A-220M dirancang untuk dipasang pada kapal patroli atau kapal kombatan lain dengan bobot 250 ton. Keunikan dari meriam ini adalah munisinya dapat menggunakan jenis yang sama dari meriam penangkis serangan udara S-60 (53-UOR-281U HE), yang telah legendaris dioperasikan Arhanud TNI AD.

Baca juga: S-60 57mm – Meriam Perisai Angkasa ‘Sepuh’ Arhanud TNI AD

Seperti apa kemampuan meriam A-220M? Jarak tembak maksimumnya terbagi dua level, untuk sudut laras vertikal, terutama dalam peran hanud, jarak tembak maksimumnya mencapai 8.000 meter. Sementara untuk peran lawan sasaran di permukaan, dengan sudut laras horizontal jarak tembak maksimum mencapai 12.000 meter. Secara keseluruhan, sudut elevasi laras dapat digerakan mulai dari -10 sampai 85 derajat.

Dalam hitungan satu menit, secara teori meriam ini dapat memuntahkan 300 proyektil. Dalam kondisi siap tempur, sistem meriam ini dapat membawa 400 munisi, yang sebagian disimpan di bawah dek. Sebagai meriam reaksi cepat modern, A-220M dikendalikan secara terpadu dan serba otomatis, yang kesemuanya terpusat di Pusat Informasi Tempur. Dengan kubah yang terbuat dari alumunium, sistem meriam secara keseluruhan punya bobot 6 ton. Disebutkan meriam ini dapat melakukan tembakan secara akurat meski kapal sedang melaju di kecepatan 45 knots, dengan syarat suhu di rentang -40 sampai 50 derajat Celcius. (Gilang Perdana)

20 Comments