Buka Dermaga Baru, Begini Cara TNI AL Memastikan Alur Pelayaran Aman Bagi Kapal Perang
|Setiap pembukaan dermaga baru, membutuhkan survei dan pemetaaan pelayaran agar kapal perang yang menuju dermaga dapat sandar dengan aman. Guna memastikan hal tersebut, di TNI AL ada lembaga yang disebut Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) yang menjalankan kegiatan Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) hidro oseanografi, seperti yang baru-baru ini dilakukan di dermaga baru Komando Armada III Distrik Salawati, Sorong, Papua Barat.
Baca juga: KRI Spica 934 Lakukan Misi Hidrogafi-Oseanografi di Area Lintas Laut Strategis Nasional
Dikutip dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (30/4/2020), Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan, bahwa Koarmada III saat ini terus melakukan pembangunan fasilitas penunjang dan gedung Mako Armada III yang terletak di distrik Salawati. Seiring dengan pembangunan fasilitas labuh TNI AL dan untuk mendukung kegiatan peresmian dermaga, maka Pushidrosal mengirimkan Tim Survei yang melaksanakan Opssurta Hidros selama 35 hari di perairan Selat Sele.
“Survei yang dilakukan Pushidrosalbertujuan untuk memastikan rute Alur Pelayaran menuju dermaga baru Koarmada III di Distrik Salawati ini aman dilayari oleh unsur-unsur KRI yang akan sandar di dermaga Koarmada III, baik saat kegiatan peresmian dermaga maupun saat mendukung kegiatan Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang di masa mendatang”, ujar Kapushidrosal.
Nantinya data hidro oseanografi yang diperoleh juga dipergunakan untuk penentuan posisi peletakan rambu navigasi dan akan dipergunakan pembuatan peta khusus Alur pelayaran hingga Dermaga Koarmada III, serta untuk memperbaharui Peta Laut Indonesia nomor 185.
Selama 35 hari tim survei Pushidrosal yang berjumlah 12 personel di bawah pimpinan Mayor Laut (P) Mustika Ari Wibowo melaksanakan kegiatan survei yang meliputi; Penetapan titik kontrol horisontal dan vertikal, Pengukuran Bathymetri, Investigasi Kedangkalan, Pengukuran Sub Bottom Profile, Pengukuran Pengukuran Pasang Surut, Pengukuran Arus, Pengukuran CTD, Pengukuran sedimentasi, Pengambilan Sampel Dasar Laut, penentuan posisi pemasangan rambu, Uji rute alur pelayaran, serta Pengukuran Detil Darat komplek Koarmada III.
“Pemutakhiran data hidro-oseanografi ini mutlak dibutuhkan guna meningkatan level kepercayaan/Category Zone Of Confident (CatZoc) dan keselamatan bagi unsur-unsur KRI yang akan keluar masuk menuju dermaga Koarmada III,” kata Kapushidrosal. Salah satu kegiatan nyata untuk memberikan level kepercayaan tersebut adalah dengan didapatkan hasil kedalaman full coverage area, dimana rintangan dan bahaya pelayaran tergambarkan pada Peta Laut Indonesia nomer 185.
Setelah Tim Survei selesai melaksanakan seluruh kegiatan pengambilan data hidro-oseanografi, telah dilaksanakan uji coba rute alur pelayaran dengan KRI Albakora 867 pada tanggal 10 April 2020 dan dapat berjalan dengan lancar. (Haryo Adjie)
Makin jaya TNI Angkatan Laut. Jalesveva Jayamahe 👍👍👍
Wow…Jalasveva Jayamahe…