Bom Latih P-100 dari Jet Tempur Sukhoi Jatuh di Kebun Tebu Lumajang, Inilah Spesifikasinya

Foto: Detik.com

Mirip dengan peristiwa terlepasnya bom latih BDU-33 dari pesawat tempur A-10C Thunderbold II di Florida pada 1 April lalu, maka pada Jumat, 6 Mei 2019 juga ada kabar bom latih yang terlepas dari cantelan pesawat tempur. Kali ini terjadi di Indonesia, persisnya di kawasan Lumajang, Jawa Timur. Diguda bom latih dari jenis P-100 berwarna biru itu terlepas dari jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU.

Baca juga: Diterjang Bird Strike, Tiga Bom BDU-33 di A-10C Thunderbold II Terlepas dari Cantelan

Seperti dikutip dari detik.com (6/9/2019), bom latih dari jenis P-100 dengan berat 125 kilogram milik TNI AU jatuh di kebun tebu milik Mahin (50 tahun), warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Bom latih tersebut ditemukan Sio (45 tahun), warga Desa Bago, yang sedang mencari rumput. Bom tersebut menancap tanah sedalam 2 meter. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pasirian dan diteruskan ke pos Air Weapon Range (AWR) di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang.

“Sebelumnya, ada pesawat yang melintas di udara. Kemudian ada benda jatuh ke kebun tebu. Setelah saya dekati, kok seperti bom. Kemudian saya lapor ke perangkat desa,” ujar Sio kepada wartawan di lokasi.

Bom P-100 (Practise)

Bom latih tersebut dibawa oleh pesawat Sukhoi dari Lanud Abdurrahman Saleh untuk latihan rutin di Air Weapon Range (AWR). Namun bom latih tersebut jatuh di kebun tebu sekitar 10 kilometer dari AWR. “Jadi bom yang jatuh merupakan jenis bom latih P 100 dyang akan digunakan latihan rutin di AWR. Kita masih menyelidiki penyebab jatuhnya bom latih tersebut,” ujar Kepala AWR Kapten Joko.

Sebelumnya pada 1 April 2019, A-10C Thunderbold secara tak sengaja tiga bom BDU-33 (BLA-25) terlepas dari cantelan, namun penyebab terlepasnya bom latih telah diketahui, yaitu karena pesawat mendapat ‘serangan’ sekawanan burung.

Dengan body dan kaca yang tahan peluru, A-10C memang kuat menerima impact dari Bird Strike, namun justru serangan burung liar ini menyasar sisi hard point alias cantelan senjata di bawah sayap pesawat yang berbobot kosong 11,3 ton ini. Beruntung ketiga bom yang terlepas tidak jatuh di wilayah pemukiman warga.

Sembari menunggu investigasi dari TNI AU, sosok bom P-100 yang terlepas dan jatuh di kebun Tebu diketahui merupakan produksi dalam negeri, yaitu dibuat oleh PT. Sari Bahari, perusahaan asal Malang yang bergerak di bidang pembuatan bom latih dan bom tajam yang digunakan untuk pesawat tempur berstandar NATO dan Rusia.

Ada dua versi P-100 yang ditawarkan PT Sari Bahari, yakni P-100L (live) dan P-100 (practise). Sesuai identitasnya, P-100L adalah bom tajam yang dibekali hulu ledak dan detenator (fuze). Sedangkan P-100 (practise) diunakan untuk misi latihan, tidak dibekali hulu ledak dan detenator.

Baca juga: P-100L, Bom Sukhoi Made in Malang

Bom P-100 (practise) digunakan untuk latihan pengeboman pada siang hari. Bom ini dirancang untuk melatih ketepatan pengeboman pada area yang ditentukan. Bila bom mendarat di permukaan akan muncul efek smoke sebagai penanda jatuhnya bom. Selain diadopsi oleh Sukhoi, bom P-100 juga dapat dilepaskan dari jet tempur NATO, seperti F-5E Tiger II dan F-16 Fighting Falcon. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Bom P-100 (Practise)

  • Kaliber: 100
  • Berat Total : 100 kg
  • Diameter: 273 mm
  • Fin Length: 550 mm
  •  Smoke content: TiCL 4PA – Grade.

6 Comments