Boeing Australia Tampilkan Fuselage dan Sistem Pendarat Drone Loyal Wingman
|Setelah tahun lalu memperlihatkan full mockup Loyal Wingman, Boeing Australia baru-baru ini telah memperlihatkan kemajuan signifikan dalam proyek yang disebut Airpower Teaming System (ATS), persisnya Boeing Australia kini telah merampungkan pembuatan fuselage (badan drone) Loyal Wingman, dimana Boeing Australia bersama dengan AU Australia (RAAF) merencanakan uji terbang perdana prototipe Loyal Wingman pada tahun ini (2020 -red).
Baca juga: S-70 Okhotnik Terbang Bersama Sukhoi Su-57, Kompetisi ‘Loyal Wingman’ Drone Dimulai
Dikutip dari Janes.com (9/4/2020), Boeing Australia bukan sekedar merampungkan bodi fuselage, lebih dari itu sistem roda pendarat berikut kelistrikannya juga telah berhasil dihidupakan pada 8 April 2020. Selanjutnya Boeing Australia akan melanjutkan jalur perakitan, instalasi sistem lebih lanjut, pengujian fungsional dan integrasi dari sistem roda pendarat itu sendiri. Dalam masa pengembangan, rencananya Boeing Australia akan membuat tiga unit prototipe Loyal Wingman.
Prototipe pertama Loyal Wingman akan memberikan pelajaran penting terhadap produksi Airpower Teaming System yang sedang dikembangkan Boeing Australia untuk pasar pertahanan global. Nantinya calon operator dapat menyesuaikan kebutuhan sensor dan sistem ATS diharapkan dapat memenuhi persyaratan spesifik mereka. Lebih dari 20 perusahaan ikut andil dalam protek ATS, mendukung Boeing Australia mulai dari desain, pengembangan dan pembuatan prototipe yang dilakukan di tiga negara bagian Australia.
Beberapa perusahaan dari Australia yang terlibat dalam prototipe ini seperti BAE Systems Australia yang memasok flight control computer and navigation equipment, RUAG Australia yang memasok sistem roda pendarat, Ferra Engineering yang memasok komponen dan sub-rakitan mesin presisi untuk mendukung program dan AME Systems yang memasok wiring looms untuk drone.
Dirancang sebagai pendamping bagi jet tempur F/A-18F Super Hornet dan F-35A Lightning II RAAF, Loyal Wingman dibuat dengan material komposit dalam membangun fuselage drone ini yang punya panjang 11,7 meter. Nantinya Loyal Wingman bakal dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang memungkinkan sinergitas antara platform berawak dan nirawak.
Dengan profil yang lebih mirip pesawat tempur konvensional (tetapi tanpa kokpit), Loyal Wingman dirancang untuk mencapai kinerja seperti tempur yang punya 3.704 km. Sejauh ini belum diumumkan konfigurasi persenjataan yang akan digunakan. Namun yang jelas sebagai pesawat pendamping, Loyal Wingman akan membawa sistem peperangan elektronik dan paket sensor untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Baca juga: Singapura Akuisisi F-35B dengan Kemampuan STOVL, Ini Sejumlah Alasannya!
Selain Australia, negara lain yang punya berpotensi menggunakan jasa Loyal Wingman adalah Singapura, dimana AU Singapura nantinya akan mengoperasikan jet tempur stealth F-35B Lighting II. (Gilang Perdana)
Semakin ketinggalan
Yg penting hibah F-16
Rudal ompong
Status dwongrade
Kontrak hanya untuk parade
Emang betul kata ruskey senjata Rusia strong bingit
Ngomong opo loe iku Rusk
yang ompong itu loe
F-16 sekarang jauh lebih hebat dari Sukiri
Gara-gara Sukiri lah uang kita Habis
Tak bisa beli ini itu
Kalau kagak mau ketinggalan
Harus mandiri, wajib ToT
Rusmini itu pelit, mau duit gede doang
@junk
Komentar ternyata sama dengan id. Ngawur kelas akut