Bila Indonesia Punya P6-ATAV, Maka Singapura Punya LSV MKII

Bagi Anda yang kerap wara-wiri ke Singapura mungkin tak asing melihat rantis (kendaraan taktis) satu ini, namanya Light Strike Vehicle Mark II (LSV MKII), biasanya rantis berdesain rangka pipa baja tubular ini kerap digunakan oleh militer Singapura untuk berpatroli di kawasang ring 1, seperti Bandara Internasional Changi. Bila diumpakan di Indonesia, LSV MKII boleh jadi setanding dan sama sangarnya dengan rantis P6-ATAV (All Terrain Assault Vehicle), yang saat ini jadi andalan Sat-81/Gultor Kopassus TNI AD dan DenBravo Paskhas TNI AU.

Baca juga: P6-ATAV – Rantis Serbu ‘All Terrain’ Terbaru Kopassus TNI AD

Walau sejenis dengan P6-ATAV, termasuk posisi mesin di bagian belakang, namun peran LSV MKII masih lebih galak, yaitu ‘berani’ menghadapi peperangan lawan kendaraan lapis baja. Tentu itu bukan isapan jempol, sejak generasi LSV MKI (Spyder LSV), rantis jenis ini sudah dirancang untuk dipasangi senjata anti tank, persisnya yang digunakan adalah rudal anti tank Spike buatan Israel.

Lain dari itu, konfigurasi rantis ini standar seperti yang digunakan pasukan khusus Indonesia, yakni portable dengan kombinasi GPMG (General Purpose Machine Gun) FN MAG 7,62 mm atau pelontar granat otomatis AGL40.

Merujuk ke sejarahnya, LSV MKII yang punya bobot 1,8 ton ini dirancang dan diproduksi oleh Singapore Technologies Kinetics Ltd (ST Kinetics). Pada Desember 2011, ST Kinetics memenangkan kontrak pengadaan senilai US$68 juta untuk memasok LSV MKII bagi kebutuhan AD Singapura. Nama lain LSV MKII disebut juga Spider New Generation LSV. Unit pertama dikirim ke AD Singapura pada November 2013, dan pesanan terakhir dikirim pada akhir 2014.

LSV MKII dikembangkan dari beberapa peningkatan dibanding seri terdahulunya, diantaranya memiliki kemampuan mesin yang lebih kuat, suspensi lebih baik dan rangka yang dapat mendukung payload lebih besar. Kapasitas tempat duduk pun diperbesar dan dapat menampun beragam peralatan komunikasi lebih banyak.

Dari aspek performa, LSV MKII lebih mudah dalam penggelaran, termasuk mudah diangkut dengan helikopter, dan rantis ini sanggup melintasi melintasi 60 persen tanjakan dan mendaki lereng hingga 50 persen. Dan satu lagi yang unik, posisi pengemudi bukan berada disisi kanan atau kiri, melainkan posisi kemudi ada di bagian tengah kendaraan.

Melepaskan rudal Spike.

Dengan posisi pengemudi di bagian tengah, menjadikan konfigurasi senjata lebih banyak dan lebih fleksibel.LSV MKII dilengkapi dengan Mantis system. Pada Eurosatory 2004 di Paris, Rafael Armament Development meluncurkan sistem Mantis yang dipasang pada Light Strike Vehicle (Flyer ITV-1). Mantis didasarkan pada rudal anti tak Rafael Spike LR ATGM, Rafael C4I Tactical System dan laptop militer yang merupakan pusat sistem Mantis. Sistem tersebut juga mencakup ESC BAZ retractable Multi-Sensor untuk peran surveillance and reconnaissance. Canggihnya lagi sistem ini sudah termasuk kamera thermal, laser rangefinder dan Azimuth Comet yang menyediakan data akuisisi pada sasaran.

LSV MKII dan LSV MKI (Flyer 4×4) tampak di bagian belakang.

Baca juga: Flyer 4×4 – Jeep Tempur Kopassus Era 90-an

Varian awalnya, yakni LSV MKI sejatinya dibangun dari platform Flyer 4×4 buatan Australian Defence Industries. LSV MKI diproduksi sejak 1998 – 2013, sampai total produksi 84 unit. Dan bicara tentang Flyer 4×4, tentu tak asing bagi pemerhati alutsista di Tanah Air, lantaran menjadi ikon rantis Kopassus yang amat populer di era 90-an. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi LSV MKII
– Empty Weight: 1.800 kg
– Length: 4,9 meter
– Width: 2,1 meter
– Height: 1,8 meter
– Crew: 4 + 2
– Main armament: 1× CIS 40 Automatic grenade launcher/Spike Anti-tank missiles
– Secondary armament: 1–2× FN MAG
– Engine: PSA DW10B turbocharged and inter-cooled 4-cylinder common rail diesel
– Payload capacity: 1.000 kg
– Transmission: four speed automatic
– Speed: 110 km/h

2 Comments