Berkat Jasa Drone, Inspeksi ‘Penyok’ pada Bodi Jet Tempur Rafale Bisa Lebih Cepat dan Efektif
|Meski tidak dilaporkan mengalami kerusakan, setiap pesawat secara periodik perlu dilakukan inspeksi secara visual untuk melihat ada atau tidaknya penyok pada bodi alias bagian luarnya. Identifikasi visual oleh ground crew tentu bisa saja dilakukan, namun itu butuh waktu, apalagi untuk bisa mengenali penyok yang berukuran kecil.
Penyok pada bodi pesawat tentu banyak penyebabnya, yang secara umum mengukur dapat terjadi karena benturan, ketidaksejajaran dan masalah lainnya. Sementara itu, mengidentifikasi dan melacak kronologi penyok sejatinya sangat penting dilalukan, berpengaruh pada evolusi struktur pesawat dan pada gilirannya dapat mempermudah tahapan maintenance, repair, and overhaul (MRO). Yang kesemuanya berujung pada peningkatan aspek keselamatan dalam penerbangan.
Nah bicara soal inspeksi visual pada bodi pesawat, tiga perusahaan asal Perancis, yaitu manufaktur drone – Donecle, spesialis pemetaaan 3D – 8tree dan manufktur pesawat – Dassault Aviation, berkolaborasi dengan meluncurkan solusi yang diberi label dentCHECK.
Serangkaian uji coba baru-baru ini telah dilalukan di Pangkalan Angkatan Udara Perancis. Untuk proses inspeksi pada satu unit jet tempur Rafale hanya dibutuhkan waktu 60 menit. Aplikasi pemindai pada drone ini telah membuat model lengkap jet Rafale yang diperiksa dengan akurasi depresi kedalaman 0,1 mm dan lebar 2 mm.
“Solusi ini secara drastis dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa pesawat sambil meningkatkan kualitas operasi pemeliharaan secara signifikan. Ini semua tentang mengotomatisasi tugas dan prosedur pengujian non-destruktif,” kata CTO 8tree Erik Klaas.
Tujuan utama di balik pengembangan dentCHECK adalah memungkinkan drone untuk secara efisien dan cepat memeriksa keseluruhan bodi pesawat dari penyok menggunakan pemindai ringan untuk memberikan hasil yang konsisten di semua kondisi. Hasil dari inspeksi drone berupa data berkualitas tinggi yang dilengkapi dengan beragam algoritme stabilitas canggih. Semua data yang diperoleh dalam inspeksi pesawat tak berawak tersebut – termasuk pemindaian, informasi lokalisasi, dan pembacaan pengukuran penyok – disimpan dalam database digital. Kesemuanya itu akan membantu melacak kronologi akumulasi penyok dan evolusi struktural pesawat, yang pada gilirannya akan memfasilitasi penjadwalan MRO operator, dan dengan demikian meningkatkan ketersediaan suku cadang dan keselamatan pesawat.
Untuk lebih jelasnya, bagaimana inspeksi visual menggunakan drone pada jet tempur Rafale, bisa Anda simak pada video di bawah ini.
Dikutip dari KabarPenumpang.com (21/8/2021), inspeksi pada bodi pesawat menggunakan jasa drone bukan ini yang pertama kali, sebelumnya telah ada inspeksi menggunakan drone DJI Matrice 300 RTK terhadap pesawat Airbus A330 milik maskapai regional Negeri Kincir Angin, Truenoord.
Dalam prosesnya, inspeksi pesawat menggunakan drone ini mampu menampilkan gambar-gambar beresolusi tinggi dengan sangat detail, jauh melebihi kemampuan inspeksi dengan mata telanjang. Prosesnya juga lebih cepat dan efektif dibanding pengecekan oleh manusia.
Tak hanya itu, dari sisi maskapai, inspeksi di luar hanggar tentu berdapak baik pada keuangan. Sebab, biaya sewa hanggar bisa dibilang cukup mahal. Sudah begitu, slotnya tak selalu tersedia kapanpun. Butuh waktu untuk mendapat slot di hanggar, melakukan pemeriksaan pada pesawat, sampai kembali menerbangkannya.
Baca juga: Terkena Bird Strike, Jet Tempur AU Cina Jatuh Sesaat Setelah Lepas Landas
“Jika pesawat mendarat dan mengalami kerusakan, misalnya karena tersambar petir atau bird strike, maka sekarang harus terlebih dahulu pergi ke lokasi tertutup seperti hanggar. Dengan begitu Anda kehilangan banyak waktu. Selain itu, ruang hanggar mahal untuk disewa dan tidak selalu tersedia. Dan semua itu sementara inspeksi drone juga dapat dilakukan di udara terbuka,” kata salah satu pendiri dan direktur Mainblades, Dejan Borota. (Gilang Perdana)
Pipa BBM nya rafle di bagian ..mengingatkan aku pada “sesuatu”
@ WK
Sori bos……itu saya typo 🙏
Bukan “3D brain mapping” tapi 👉 “3D mapping” 🤗
Dan antara keduanya berbeda fungsi serta cara kerja …….software 3D mapping utk merekam anomali contour sebuah obyek dengan cara dilakukan scanning, sedangkan EEG digunakan dibidang medis utk merekam denyut kelistrikan syaraf otak yg jika sudah dianalisa bisa utk mendiagnosa penyakit/trauma/keluhan terkait syaraf otak
Jadi sebaiknya jangan dicampur baurkan 2 metoda yg berbeda fungsi dan beda juga aplikasinya ✌️
@Mat soleh : Ada kelebihan dan kekurangan dari EEG dengan metode 3D Brain.
EEG mungkin akan ditempatkan lebih ditujukan tempat yang khusus seperti hanggar dan daerah jauh lebih kondusif, sedangkan maping 3D Brain dapat dilakukan di daerah yang dekat daerah oprasional pertempuran, bahkan dapat digunakan diluar hanggar.
Hal tersebut lebih dikarenakan penggunaan drone untuk fungsi inspeksi.
Simple dan efektif jika dalam keadaan mendesak seperti ketika dalam keadaan peperangan.
Ini mekanisme nya seperti scan 3D kah?..
@mat Soleh
EEG vs 3D brain mapping sama-sama membuat pemetaan tapi berbeda cara kerja dan tekniknya
Nanti yang memperbaiki dokter bedah saraf 😀
mengapa tdk menggunakan alat sejenis fMRI atau electroencephalography (EEG) tetapi ukurannya lbh besar pasti lbh cpt hasilnya, hanya perlu hanggar khusus utk alat tsb
ayo peranci ACC atuh pembelian Rafale Indonesia