Beredar Spekulasi, Ada Label ‘Thales’ di Fire Control System MBT T-90M Rusia
|Sebuah video muncul beberapa hari yang lalu yang menampilkan Main Battle Tank (MBT) T-90M Proryv Rusia. Yang menarik perhatian bukan tentang penambahan sistem proteksi yang ramai dipublikasikan, melainkan ada label Thales pada sistem pengendali tembakan – fire control system (FCS) pada MBT andalan Rusia tersebut. Adanya label Thales tentu mengundang tanya, pasalnya manufaktur alat pertahanan asal Perancis itu telah mundur dari Rusia, yakni pasca invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Maka spekulasi pun beredar.
Baca juga: AS Dapat ‘Jackpot’, Sebuah MBT T-90A Rusia Terlihat Berada di Louisiana
Salah satunya ada dugaan adalah MBT Rusia yang dilengkapi matriks pencitraan termal – thermal imaging matrix, yang diproduksi oleh perusahaan Perancis Thales. Komentar dan spekulasi dimulai bahwa Perancis memasok matriks pencitraan termal ke Rusia. Ada pula yang berpendapat bahwa Rusia pernah membeli perangkat tersebut dari Perancis dan kemungkinan besar memiliki stoknya.
Namun, ada kemungkinan ketiga yang didukung fakta. Dikutip dari BulgarianMilitary.com, disebut bahwa ada potensi bahwa yang dimaskud adalah perangkat produksi Rusia dengan lisensi dari Perancis.
MBT T-90M Proryv diperkenalkan pada tahun 2012 dengan salah satu fitur utamanya adalah fire control system yang disebut Kalina, yang di dalamnya mencakup Sosna-U sight dan Hawk Eye panoramic sight. Nah, kedua perangkat sight tersebut didasarkan pada matriks pencitraan termal Catherine-FC generasi ke-2 buatan Thales, yang beroperasi pada kisaran 8-12 mikron.
Faktanya adalah matriks ini tidak dipasok secara massal ke Federasi Rusia, melainkan telah diproduksi di Rusia. Produksinya dilakukan di bawah lisensi NPO Orion untuk AD VOMZ dengan lokalisasi komponen mencapai 80 persen. Hanya unit kontrol yang dipasok dari Perancis dan tidak diproduksi di Rusia.
Ada satu fakta lagi, bahwa sejak 2015, Rusia menjadi negara keempat di dunia yang menguasai produksi matriks pencitraan termal generasi kedua dan ketiga. Maka, bila disebut Rusia telah kehabisan alat pencitraan termal akibat sanksi ekonomi juga berlebihan.
Ketika thermal imaging matrix diproduksi, matriks tersebut tidak diproduksi untuk sejumlah peralatan militer tertentu, namun secara kuantitatif untuk seluruh domain militer. Seperti di Rusia memproduksi rangkaian pencitraan termal untuk MBT, APC, MTLB, howitzer self-propelled, dan kendaraan tempur infanteri lainnya.
Rusia kini telah mulai memproduksi chip FPGA baru dari seri 5578TS084, 5578TS094, 5576ХС1T, yang sedikit banyak mulai dapat menggantikan chip impor, yang secara tak langsung Rusia mampu membentuk ekosistem perangkat pertahanan berbasis elektronik tinggi.
Catherine-FC memiliki dua bidang pandang dengan jangkauan 8-12 mikron [teknologi LWIR], resolusi matriks 754×576 piksel. Kemampuan perangkat ini dapat mendeteksi infanteri pada jarak hingga 6 km, kendaraan lapis baja pada jarak hingga 10 km, helikopter pada jarak 14 km.
Sementara perangkat sejenis buatan Rusia, PNM-T, memiliki dua bidang pandang, jangkauan 8-12 mikron, resolusi 640×512 piksel, deteksi infanteri pada jarak 5 km, kendaraan lapis baja pada jarak 11 km, dan helikopter pada jarak 14 km.
Baca juga: Ukraina Dapatkan T-90M dalam Kondisi Utuh, Inilah MBT Rusia yang Paling Diburu
Matriks pencitraan termal generasi ketiga Rusia dengan substrat sensor yang dibuat berdasarkan gallium arsenide [GaAs] dari NPO Orion dikatakan memiliki resolusi 800×600 piksel dengan interpolasi tidak terkompresi hingga 1024×720 piksel. Kamera pencitraan termal semacam itu dipasang pada MBT T-14 Armata. (Gilang Perdana)
Kalau cuma sekedar chip, sensor dan final produk Rusia memang bisa
Tapi tahapan semikonduktor tidak seperti itu dari raw material – waffer – chip/sensor – final product
Fase kedua yakni waffer yang Rusia kemampuan produksinya kecil itupun baru dimulai pembangunan factory karena CAATSA
Sensor dan chip malah lebih banyak pasokan dari pasar gelap dan sindikat mafia
Jangan berharap yang ditampilkan di artikel memperlihatkan Rusia sudah mandiri. Masih jauh
Latvia saja malah lebih hebat sejak 2010an berhasil menjadi produsen waffer semikonduktor bikin mereka yang sebelumnya miskin kini lumayan tajir
meskipun ngga selengkap cina, tapi kalau bicara soal materil penting rusia bisa “melumpuhkan” banyak negara dengan memblokir penjualannya, contohnya titanium, minyak bumi, gas alam, dan gandum, tapi yaa meski begitu rusia juga memiliki keadaan alam yang sulit dan SDA yang sebenarnya mungkin ngga melimpah, karena memang yaa mau gimana, “negara es”, terlebih dengan sistem hukum yang membatasi adanya perusahaan swasta kekuatan produksi akan cukup sulit untuk berkembang jauh, termasuk komponen vital seperti cip komputer, dsb
Barat selaku penguasa media arus utama selalu menghembuskan kabar-kabar bahwa Russia habis amunisi lah, sampe perang pake sekop lah, belum mandiri buat senjata lah, dan lain-lain yg seakan-akan membuat Russia terlihat lemah.
Tapi nyatanya itu semua hoaks belaka. Nyatanya Russia masih punya bejibun amunisi, masih banyak lautan MBT overproduksi yg tinggal diaktifkan, dan produksi alutsista Russia pun jalan terus walau beberapa agak terganggu karena pabriknya diserang.
Wah. Russia ternyata blm mandiri ya. Bahkan katanya komponen penting lainnya seperti teropong pembidik, ball joint juga masih impor.