Begini Wujud ‘Ross’, Stasiun Luar Angkasa Rusia yang Baru Usai Tinggalkan ISS Tahun 2024! Lebih Canggih
|Kekhawatiran banyak pihak terkait merembetnya konflik Rusia-Ukraina ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akhirnya terjawab. Rusia memastikan bakal minggat dari ISS setelah tahun 2024. Kepastian ini semakin diperkuat dengan dipamerkannya desain Stasiun Luar Angkasa yang baru buatan Rusia oleh Badan Antariksa Rusia (Roscosmos). Ini diklaim lebih canggih dan mumpuni dibanding ISS.
Baca juga: Army 2022 Resmi Dibuka, Rosoboronexport Pamerkan Persenjataan Canggih Rusia ke 50 Negara
Dalam pameran militer Army 2022 yang tengah dihelat di dekat Moskow, Rusia, 15-21 Agustus mendatang, Roscosmos memamerkan apa yang disebut sebagai ‘Ross’, model stasiun luar angkasa yang dikembangkannya sendiri.
Disebutkan, Ross akan diluncurkan dalam dua fase. Fase atau tahap pertama empat modul akan dikirim ke luar angkasa dan beroperasi. Fase kedua akan diluncurkan dua modul lain untuk mendukung aktivitas empat Kosmonot Rusia dan berbagai peralatan ilmiah.
Roscosmos mengklaim Stasiun Luar Angkasa Internasional Ross lebih canggih dibanding ISS yang saat ini dioperasikan oleh NASA (Amerika Serikat), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), CSA (Kanada) dan ESA (Uni Eropa).
Ross lebih memungkinkan Kosmonot Rusia pemandangan yang jauh lebih luas untuk memantau bumi dibanding ISS yang saat ini ada. Ross juga tidak membutuhkan Kosmonot yang ditempatkan secara permanen -seperti ISS dimana empat astronot AS, dua kosmonot Rusia, serta satu astronot Uni Eropa- melainkan hanya mengirim kosmonot ke Ross dua kali dalam setahun.
Bila tak ada aral melintang, peluncuruan tahap pertama Stasiun Luar Angkasa Ross milik Rusia ini akan dimulai pada tahun 2025-26 (setelah keluar dari ISS pada tahun 2024) dan paling lambat akan dilakukan pada tahun 2030. Peluncuran tahap kedua sekaligus yang terakhir dilakukan pada 2030-35.
Stasiun luar angkasa lahir sebagai bagian dari inisiatif kebijakan luar negeri untuk meningkatkan hubungan AS dan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet dan permusuhan Perang Dingin.
Diluncurkan pada tahun 1998, ISS beroperasi di bawah kemitraan yang dipimpin AS-Rusia yang juga mencakup Kanada, Jepang, dan 11 negara Eropa.
Baca juga: Washington Bahas Kemungkinan ‘Putus’ Akses Navigasi GPS di Wilayah Rusia
Kepala Roscosmos sebelumnya, Dmitry Rogozin, pernah mengungkapkan awal tahun lalu bahwa kosmonot Rusia selama ini memegang peran penting dalam menavigasi stasiun ruang angkasa dan menghindari ISS tertabrak sampah luar angkasa. (Alpin)
Terlepas soal catsa, cataer atau cattembok dan teman²nya, pertinyiinyi emang tot gak pakai duit ? Borameong aja belom bayar², skrg sok mikirin tot yg laen. Inget kata si subsink, yg penting men behind the gun. Kalau men udah banyak yg mati tinggal bilang takdir, rakyat juga ntar diem 🤣🤣🤣🤣
Emang janjinya apa waktu kita beli Flanker bung @agato ?
Katanya Om Putin nawarin ToT ya? Wah, diborong aja tuh. Indonesia butuh teknologi rudal hipersonik, rudal jelajah jarak jauh seperti Yakhont atau Kalibr dan yg jelas rudal AAW. Itu kalo beneran yah, kalo janjinya bener. Kalo bohong kayak dulu waktu beli Flanker mah lebih baik gak usah aja. Mana masih ada Caatsa lagi. Hhhhhhhhhh