Update Drone KamikazeKlik di Atas

Begini Cara Korps Marinir Merawat Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri K-61

Korps Marinir dikenal sebagai satuan yang handal dalam memelihara alutsista berusia lanjut, sebut saja dari generasi tank amfibi PT-76 dan panser amfibi (pansam) BTR-50 yang masuk etalase senjata pada awal dekade 60-an, sampai saat ini keduanya sebagian masih eksis. Dan masih dalam lingkup Resimen Kavaleri (Menkav), ada rantis roda rantai (kendaraan taktis) yang seusia PT-76/BTR-50, yaitu Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) K-61. Guna memelihara dan merawat alutisista tua secara berkala dilakukan Latihan Dalam Dinas (LDD).

Baca juga: K-61 – Si “Penyambung Lidah” Operasi Amfibi Korps Marinir

Mengutip siaran pers dari Dinas Penerangan Korps Marinir (6/1/2016), prajurit Resimen Kavaleri-2 Marinir (Menkav-2 Mar) mengikuti LDD kendaraan tempur yang bertempat di garasi Batalyon Kendaraan Amphibi Pengangkut Artileri-2 Marinir (Yonkapa-2 Mar) Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017).

Kegiatan yang secara resmi dibuka Danmenkav-2 Mar Kolonel Marinir Hadi Sumartoyang diwakili oleh Danyon Kapa-2 Mar (selaku Ketua panitia) Mayor Marinir Novianto Danang Kurniwan ini diikuti 40 personel Bintara dan Tamtama Menkav-2 Mar, berlangsung selama 4 hari dari tanggal 3 sampai 6 Januari 2017. “LDD kali ini bertujuan untuk menjaga profesionalisme dan mengasah kemampuan prajurit Menkav-2 Mar dalam mengawaki dan menjaga kendaraan Tempur, serta membekali kemampuan seluruh prajurit dalam melaksanakan tugas kemanusiaan maupun tugas tempur,” jelas Danyon Kapa-2 Mar tersebut.

Baca juga: PT-76 MLRS – Prototipe Tank MLRS Amfibi Marinir yang Terlupakan

Selama mengikuti LDD para peserta menerima materi meliputi cara memasang/bongkar pasang rantai, memasang aki dan pengenalan bagian-bagian mesin KAPA K-61, serta cara mengoperasionalkan KAPA secara baik dan benar.

K-61, seperti juga tank PT-76 dan BTR-50 adalah ranpur satu angkatan, artinya berasal dari era Uni Soviet. Ranpur ini didatangkan saat masa operasi Trikora untuk merebut Irian Barat. Karena sejatinya merupakan ranpur tua, K-61 pun beberapa sudah ‘nongkrong’ di museum, salah satunya bisa Anda lihat di museum TNI Satria Mandala.

Baca juga: KAPA RD MK1 – Harapan Modernisasi Alutsista Batalyon KAPA Korps Marinir TNI AL

Prototipe tank Amfibi APC ini menggunakan sasis dari KAPA K-61.

Baca juga: Lima Tahun Berlalu, Tank Amfibi APC Ini Masih Berstatus Prototipe

Tapi disisi lain, karena dinilai masih bandel, nasibnya pun serupa seperti PT-76 dan BTR-50, hingga kini masih terus dikaryakan oleh Korps Marinir TNI AL. K-61 saat ini masih memperkuat Batalyon KAPA, Korps Marinir menempatkan K-61 dalam dua batalyon, yakni Batalyon KAPA 1 yang tergabung dalam Resimen Kavaleri 1, dimana Resimen Kavaleri 1 menjadi bagian organik dari Pasukan Marinir (Pasmar) 1 yang bermarkas di Sidoarjo – Jawa Timur. Sedangkan Batalyon KAPA 2 yang tergabung dalam Resimen Kavaleri 2, dimana Resimen Kavaleri 2 menjadi bagian organik dari Pasukan Marinir (Pasmar) 2 yang bermarkas di Cilandak – Jakarta. Unsur kekuatan Batalyon KAPA Korps Marinir sejatinya tidak hanya bertumpu pada K-61, arsenal ranpur malah ada yang lebih besar lagi, yakni PTS-10 yang dinobatkan sebagai kendaraan angkut amfibi terbesar milik Korps Marinir TNI AL. (Haryo Adjie)

Baca juga: PTS-10 – Kendaraan Angkut Amfibi Terbesar Korps Marinir TNI AL

PTS-10.

Spesifikasi K-61
– Dimensi : 9,15 x 3,15 x 2,15 meter
– Berat di air : 9.550Kg
– Berat di darat : 12.550Kg
– Mesin : diesel YaAZ-M204VKr 4-cylinder water-cooled 135 hp at 2000 rpm
– Kecepatan max : 10Km per jam (di air)/ 36Km per jam (di darat)
– Jangkauan max : 260Km

11 Comments