Aselsan Gokdeniz – Kanon CIWS Laras Ganda untuk Hanud di Kapal Perang
|Beberapa waktu lalu jagad alutsista nasional diramaikan dengan kabar instalasi kanon reaksi cepat – CIose In Weapon System (CIWS) Oerlikon Millennium Naval Gun 35 mm di frigat KRI RE Martadinata 331. Dan nun jauh di utara Indonesia, tepatnya di International Defence Industry Fair (IDEF) 2019, Negara Ottoman resmi merilis kanon serupa dengan kemampuan serupa Millennium Gun, yaitu Aselsan Gokdeniz, berupa kanon reaksi cepat laras ganda kaliber 35 mm yang digadang untuk penempatan di kapal perang.
Baca juga: Dilirik Indonesia, Inilah Sosok Kanon Hanud Self Propelled KORKUT Kaliber 35mm
Dikutip dari armyrecognition.com, Aselsan Gokdeniz sebelumnya diberi label KORKUT-D CIWS. Meski masih berstatus prototipe, Aselsan Gokdeniz telah melewati serangkaian fase uji coba oleh AL Turki. Dalam uji coba Aselsan Gokdeniz mampu menembak jatuh target drone yang melesat dengan kecepatan tinggi. Dalam skenario tersebut, Aselsan Gokdeniz diproyeksi untuk menghadang terjangan rudal anti kapal.
Desain yang ditawarkan Aselsan Gokdeniz yaitu kemampuan deteksi, pelacakan hingga penghancuran sasaran secara terintegrasi dalam mode otonom penuh. Hal tersebut berkat modul kubah kanon yang sudah terintegrasi dengan sistem radar. Selain mampu melontarkan proyektil 35 mm standar NATO, Aselsan juga merilis munisi tersendiri, Airburst Ammunition (ATOM). Bahkan kanon ini punya kemampuan penggantian tipe munisi, antara munisi HEI dan ATOM secara otomatis lewat Automatic Linkless Ammunition Feed Mechanism (ALAFM).
Kemampuan integrasi Aselsan Gokdeniz terdiri dari keterpaduan 3D search radar, fire control radar dan E/O (electro optics) sensors. Output dari integrasi sensor dan sistem radar menjanjikan pengoperasian senjata yang lebih efisien dan tentunya efektif dalam mengumbar proyektil ke sasaran. Pihak Aselsan menyebut sistem senjata yang ditawarkan dapat bekerja efektif pada malam hari, termasuk dalam kondisi cuaca laut bergelombang.
Dalam spesifikasi yang dilampirkan Aselsan, Gokdeniz digambarkan mampu beroperasi efektif sampai level sea state 5 (ketinggian gelombang 2,5 sampai 4 meter) berkat teknologi stabilized gun turret. Jalur operasi penembakan kanon ini dapat dijalankan lewat Autonomous Operation Capability dan Combat Management System integration.
Baca juga: Aselsan SMASH 30mm – Opsi Lain Kanon RCWS untuk Kapal Patroli
Dari aspek performa, Aselsan Gokdeniz sanggup menyemburkan 1.100 proyektil setiap menitnya. Jarak tembak efektif senjata ini mencapai 4.000 meter. (Gilang Perdana)
Berapa kecepatan peluru/s nya ni kanon? Dan untuk kanon millenium naval 35mm kita dapat ToT apa ya? Ada yang tau?
pertanyaanya sama dengan vl-mica kita dapat tot apa ya? atau R-73 dan R-77 kita dapat tot apa ya? atau oto melara 76mm kita dapat tot apa.
kalau senjata/amunisi dari sebuah bagian platform alutsista biasanya tidak ada ToT.
namun sistem oerlikon skyshield kita dapat bagian offset pembuatan platform pembawanya yang dikerjakan PT. Alam Indomesin Utama (AIU)
sedang perawatan sistem radar diberikan pada PT. LEN, perawatan senjata diberikan ke PT. PINDAD.
jadi tidak perlu dibawa ke rusia, eh salah swiss
selalu bentuknya pada cakep ya buatan turki
aselsa adalah perusahaan patungan antara turki dan inggris.
Kalo Indonesia ingin seperti TURKI harus mau kerjasama dengan perusahaan dunia yang sudah maju.
Kalo mau mengembangkan sendiri tentu butuh waktu yang panjang . Solusi nya ya seperti Turki.
Nembak perompak boleh ga tu 35mm?? Apa nanti d larang sama HAM…
Kalau perompak nya tembak duluan,tidak apa apa balas menembak
Tp kl kena 35mm plg tembus biar pake rompi balistik juga
perompak apaan yg nyantron kapal militer ?
Btw …. itu pondasi nya di las mati yaa ?? Berarti kurang optimal pergerakannya …n kok miring gitu alatnya ?? Alatnya tidak bisa optimal karna tidak bisa belok kanan atau kiri …
Menurut sy sengaja di miringkan agar tingkt elevasinya maksiml,karna memng fungsinya untuk menghdng rudal anti kapal lawan yg lintasnnya pada vase akhir sea skeaming 1-3 meter diatas permukaan laut.
CMIIW
Itu kaprang Turki? mounting gun nya kok kesannya ga kompak gitu ya..ga simple….sorry oot
Setuju ni dipasangkan di kapal perang kita dari pada pakai senapan mesin bushmaster operator TNI AL harus keluar dan bidik sasaran manual walaupun katanya elektro optik