Update Drone KamikazeKlik di Atas

AS Setujui Penjualan 8 Unit Helikopter Serbu Ringan Boeing AH-6i ke Thailand

Segmen helikopter tempur di Asia Tenggara bakal ketambahan varian baru, berupa Boeing AH-6i yang akan diakuisisi AD Thailand guna menggantikan helikopter serbu Bell AH-1F Cobra yang usianya telah menua dan akan dipensiunkan. US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 24 September lalu telah mengumumkan persetujuan penjualan delapan unit AH6i produksi Boeing Rotorcraft Systems berikut sistem persenjataan, peralatan pendukung dan suku cadang senilai US$400 juta.

Baca juga: MD530G Light Scout Attack, Lawan Tanding Helikopter Serbu Ringan AS550 Fennec

Dikutip dari Janes.com (24/9), juru bicara DSCA menyebutkan bahwa akuisisi AH-6i merupakan upaya modernisasi militer Thailand secara luas, helikopter ini akan digunakan untuk misi pengintaian di perbatasan, serta serangan udara ringan guna mendukung pergerakan pasukan khusus. Persetujuan penjualan ke Thailand datang sekitar 21 bulan setelah Angkatan Darat AS mengeluarkan request for information (RFI) untuk 120 helikopter AH-6 yang akan dibeli Arab Saudi. Permintaan tersebut meliputi pembuatan dan pengiriman helikopter Little Bird dalam konfigurasi AH-6SA (Arab Saudi) dan AH-6i (Internasional).

AD AS menyebut bahwa helikopter AH-6i akan dikirimkan dalam konfigurasi Performance Enhancement Production Upgrade, poin upgrade yang dimaksud terdiri dari penggunaan bilah rotor utama dari bahan komposit, pengencang HI-LOK yang ditingkatkan, sistem rotor ekor arah terbalik dan extended tail boom.

Dalam dokumen yang dikeluarkan DSCA, paket pesanan Thailand mencakup delapan unit helikopter, 50 unit rudal udara ke permukaan AGM-114R Hellfire, 200 roket berpemandu BAE Systems Advance Precision Kill Weapon System (APKWS), 10 pucuk senapan mesin Dillion M134 7.62 mm Mini-Guns, 4 pucuk senapan mesin berat General Dynamics GAU-19/B 12,7 mm Gatling guns, 500 roket Hydra kaliber 70 mm, 20 perangak night vision goggles, delapan perangkat kamera WESCAM MX-10Di electro-optical/infrared (EO/IR) dan beberapa perangkat pendukung lainnya.

Tentang Boeing AH-6, tak lain helikopter serbu yang dikembangkan dari basis keluarga MH-6 Little Bird dan MD 500. Sementara ada label AH-6i – mengiratkan adalah varian ekspor. AD AS sendiri mengadopsi varian AH-6S Phoenix guna melengkapi program US Army’s Armed Aerial Scout.

Dari speisifikasi, Boeing AH-6 ditenagai satu mesin tipe Allison 250-C30 turboshaft yang dapat mengucurkan tenaga 425 shp (317 kW). Kecepatan maksimum helikopter yang masuk kategori light attack and reconnaissance ini mencapai 282 km per jam, dan kecepatan jelajah 250 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, helikopter ini dapat terbang sejauh 430 km. Ketinggian terbangnya dipatok sampai 5.700 meter dan punya kecepatan menanjak 10,5 meter per detik.

Baca juga: Hughes 500C TNI AU – Sempat Jadi Helikopter Latih Lanjut, Cikal Bakal Heli Serbu Ringan MD530G

Dalam operasionalnya, Boeing AH-6 diawali pilot dan kopilot, kompetemen belakang dapat di setting untuk kursi 3 orang. Dari dimensi, Boeing AH-6 punya panjang 9,94 meter dan diameter rotor utama 8,33 meter. Bobot helikopter ini memang tergolong ringan, dimana bobot kosongnya 722 kg dan berat penuh saat take-off 1.650 kg. Selain Thailand, varian Boeing AH-6 sudah lebih dulu digunakan militer Yordania dan Saudi Arabian National Guard. (Gilang Perdana)

5 Comments