AS Setujui Paket Modernisasi Pertama (Link-16 TDL) Untuk F-16 Turki
|Setelah melewati negosiasi yang panjang, bahkan sempat diwartakan deadlock, akhirnya Amerika Serikat memberikan persetujuan pertama untuk program modernisasi jet tempur F-16 Angkatan Udara Turki. Persisnya, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan beberapa perlengkapan modernisasi yang selama ini diminta oleh Turki.
Baca juga: Duh, Paket Penjualan dan Upgrade F-16 Viper ke Turki Terancam Deadlock
Yang dimaksud persetujuan pertama adalah untuk penjualan kit modernisasi Link-16 Tactical Data Link (TDL) system, atau dikenal juga sebagai “multiple information distribution system” kepada Turki untuk memodernisasi kemampuan komunikasi jet tempur F-16 yang ada.
“Departemen Luar Negeri telah memutuskan untuk menyetujui penjualan peralatan dan layanan pertahanan serta peralatan terkait ke Turki untuk modernisasi armada pesawat F-16 dengan perkiraan nilai US$259 juta,” kata US Defense Security Cooperation Agency (DCSA) dalam penyataan.
Untuk menyelesaikan penjualan tersebut, DCSA harus melalui persetujuan resmi Kongres. Jika disetujui oleh Kongres, ini akan menjadi penjualan senjata besar pertama Amerika Serikat ke Turki sejak krisis hubungan bilateral kedua negara, pasca Turki mengakuisisi sistem hanud S-400 dari Rusia.
Beragam kemudahan mulai didapatkan Ankara, terutama setelah Turki memberikan persetujuan atas keanggotaan Finlandia sebagai anggota NATO ke-31.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah mengirim surat ke Kongres pada April 2022, menjelaskan bahwa penjualan paket senilai US$20 miliar ke Turki sejalan dengan NATO dan kepentingan nasional AS. Paket senilai US$20 miliar untuk Turki mencakup pengadaan 40 jet tempur F-16 Viper baru dan 79 kit peningkatan untuk memperbarui armada F-16 yang sudah tua.
Angkatan Udara Turki punya rencana besar untuk memodernisasi armada F-16-nya dalam Proyek Ozgur. Yakni modernisasi pada 79 unit F-16 untuk ditingkatkan ke Block 70, atau dikenal sebagai F-16 Viper.
Bila telah ada restu dari AS, proses upgrade seluruh armada F-16 Turki dicanangkan akan memakan waktu tujuh tahun. Yang spesial, dalam upgrade tersebut, Turki akan mengintegrasikan solusi berupa sistem dan komponen domestik (produksi dalam negeri) ke aset F-16-nya.
Tahapan upgrade F-16 Block 30 ke standar F-16 Block 70 akan mengintegrasikan sebuah komponen penting, yang hanya terdapat pada F-16 milik Turki. Komponen yang dimaksud adalah MGB (Millî Görev Bilgisayarı / Indigenous Mission Computer), yakni sebuah komputer misi. Komputer misi baru produksi dalam negeri ini, akan memperluas kemampuan pilot.
MGB adalah bagian dari rencana Ankara untuk membuat angkatan bersenjata Turki lebih mandiri dari pabrikan dan pemasok asing. Bersamaan dengan komputer misi, F-16 Turki akan menerima konsol baru berupa multi functional color screen.
Turki tidak hanya akan memutakhirkan komputer misi, tetapi juga akan menggunakan sistem IFF (Identification Friend or Foe) produksi dalam negeri. Turki mengklaim sistem IFF buatan dalam negeri punya kemampuan setara dengan sistem IFF KY58 dan KY100 standar NATO, termasuk menyediakan akses komunikasi dan datalink terenskripsi. (Gilang Perdana)
Turki wajib ngotot dapatkan suku cadang ke lik Sam mengingat jumlah pespurnya F16 sedemikian banyak.
siapa yg ga mau uang segitu bnyk apalagi penghasilan cuma jualan kertas sama snjt