AS Rayu Turki Kirim S-400 ke Ukraina dengan ‘Imbalan’ Bergabung Kembali di Program F-35 Lightning II
|
Dengan iming-iming diajak bergabung kembali dalam program Joint Strike Fighter (JSF) F-35 Lighting II dan pencabutan beragam sanksi, Turki kini tengah dirayu oleh Amerika Serikat untuk mengirimkan sistem hanud S-400 Triump ke Ukraina.
Baca juga: Rusia: ‘Penjualan’ Sistem Hanud S-400 dari Turki ke AS Adalah Mustahil
Dalam hal ini, Turki ibarat berdiri di ‘persimpangan jalan’ , ingin teguh membangun kemandirian alutsistanya, namun, faktanya arsenal tempur udaranya saat ini masih bergantung pada produksi buatan AS, terutama pada kasus F-16 yang menjadi tulang punggung kekuatan udara Negeri Ottoman.
Merespon kabar yang beredar, dilansir dari defence-blog.com (7/5/2023), Menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara menolak mengirim sistem pertahanan udara S-400 yang diproduksi di Rusia ke Ukraina. Cavusoglu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Habertürk bahwa Amerika Serikat menawarkan Ankara untuk mengirim sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Ukraina, tetapi Turki menolak.
“Mereka (AS) membuat proposal yang secara langsung berkaitan dengan kedaulatan kami, seperti memberi kami kendali atas ini, memberikannya ke tempat lain. Di manakah kemerdekaan dan kedaulatan kami?” kata Menlu Turki.
Tahun lalu, Presiden Turki Recep Erdogan juga mengatakan bahwa klaim bahwa Ankara dapat memasok Ukraina dengan sistem rudal S-400 sebagai imbalan atas pencabutan sanksi adalah taktik yang ditargetkan terhadap Ankara dan bertujuan menimbulkan masalah bagi negara.
Media lokal melaporkan bahwa Pentagon telah melakukan pembicaraan panjang dengan Ankara tentang pengiriman S-400 ke Kiev dengan imbalan Turki bergabung dengan program jet tempur F-35 generasi kelima dan sanksi terhadapnya dicabut.
Turki awalnya membeli sistem hanud S-400 pada 2017, yang kemudian berimbas pada retaknya hubungan dengan AS ke dalam krisis besar. Buntut dari pembelian sistem hanud S-400, AS saat pemerintahan Donald Trump telah mendepak Turki dari program F-35 dan kemudian memberikan sanksi kepada organisasi industri pertahanan negara dan para pemimpinnya.
Amerika Serikat berdalih sistem pertahanan udara buatan Rusia mengancam program jet tempur F-35 miliknya. Pejabat AS mengklaim sistem radar S-400 yang kuat akan memungkinkan Rusia untuk memata-matai jet tempur F-35 yang canggih.
Meski Amerika Serikat telihat ‘parno’ pada eksistensi S-400, namun, sebelum pecah perang di Ukraina, sudah ada upaya dari AS untuk mengakuisisi S-400 dari Turki. Seperti pada Juli 2020, ada usulan dari senator John Thune agar Amerika Serikat bisa ‘membeli’ sistem hanud S-400 dari Turki. Kemudian pada Maret 2022, yakni pada fase awal perang Ukraina, sudah ada gagasan untuk mengirimkan sistem hanud S-400 ke Ukraina untuk menghadapi jet tempur Rusia.
Baca juga: F-16 Turki Tantang Kemampuan Sistem Radar Hanud S-400, AS dan Rusia Dibuat H2C!
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden telah menyerukan kepada para sekutunya yang tergabung dalam NATO, yakni untuk menggunakan sistem hanud buatan Rusia untuk melawan jet tempur Rusia, dalam hal ini termasuk kemungkinan pengiriman sistem hanud S-300 dan ada tiga negara NATO pengguna S-300, yaitu Yunani, Slovakia dan Bulgaria. (Gilang Perdana)
Selama ada kekuatan baru yg bisa membuat dunia manjadi Multipolar, wajib kita dukung