Update Drone KamikazeKlik di Atas

AS Geber Produksi Rudal Udara ke Udara AIM-9X Sidewinder 2.500 Unit Per Tahun

Konflik global yang tak berkesudahan, bahkan cenderung akan menaik tensinya, rupanya membawa berhah bagi manufaktur rudal kenamaan, Raytheon Company. Persisnya, Departemen Pertahanan AS berencana meningkatkan produksi stok rudal AIM-9X Sidewinder Block II menjadi 2.500 rudal per tahun untuk mendukung kebutuhan Angkatan Udara, Angkatan Laut AS dan negara mitra/sekutu Negeri Paman Sam.

Baca juga: Rugi Bandar, Kemungkinan Rudal AIM-9X Sidewinder Tembak Balon Hobi Seharga US$12

Untuk maksud di atas, maka Pentagon mengalokasikan dana US$74,8 juta untuk produksi 2.500 rudal AIM-9X setiap tahunnya. Kontrak tersebut berlaku hingga Juli 2026. Guna mengejar target produksi yang fantastis, Raytheon akan menggerakan pabriknya yang berada di berbagai negara bagian AS, termasuk Vermont, Connecticut, West Virginia, Arizona, dan California, di mana lebih dari 60 persen pekerjaan akan dilakukan.

Pendanaan tersebut datang setelah Raytheon diberikan dana sebesar US$263,7 juta untuk memproduksi dan mengirimkan 619 rudal AIM-9X Sidewinder Block II.

AIM-9X Sidewinder

AIM-9X Block II dengan sistem pemandu berupa infrared homing dapat melesat hingga Mach 2.5 dengan pendorong berupa solid fuel rocket. AIM-9X mampu menghancurkan target di jarak 20 km. AIM-9X mempunyai kemampuan first shot dan first kill yang lebih responsif. Rudal ini dilengkapi thrust vectoring yang terhubung ke guidance fins, artinya rudal dapat menguber target yang berbelok sekalipun.

Radius putar AIM-9X mencapai 120 meter, dengan kemampuan ini, saat penembakan pesawat peluncur tidak lagi harus melakukan manuver untuk menyesuaikan dengan target. Cukup lepas AM-9X, selanjutnya rudal akan menguber target sendiri. Untuk mengoperasikannya rudal ini diintegrasikan dalam joint mounted helmet mounted cuing system (JHMCS) buatan Boeing yang dikenakan pilot.

Baca juga: Pengadaan AIM-9X Sidewinder Block II Untuk Indonesia Akhirnya Mendapat Titik Terang

Belakangan, Raytheon dan Kongsberg juga mengembangkan kemampuan AIM-9X agar mampu dialihfungsi sebagai rudal hanud pada sistem NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System). Yang menarik, Rayheon menyebutkan bahwa AIM-9X dapat digunakan untuk sistem NASAMS tanpa perlu modifikasi, ini artinya AIM-9X yang akan dipasang di jet tempur dapat langsung digunakan di sistem NASAMS. (Bayu Pamungkas)