Antonov An-124, Tak Terlepaskan dari Eksistensi Armada Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU
|Setelah menjalani perawatan berat (overhaul} selama dua tahun, dua Sukhoi Su-30Mk, yaitu dengan nomer ekor TS-3001 dan TS-3002 telah tiba kembali kembali ke home base-nya di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar pada 28 Juli 2019. Seperti biasa, jet tempur twin engine kebanggaan Skadron Udara 11 tersebut diterima dalam kondisi ‘dilepas’ beberapa bagiannya, seperti sayap tengah, sayap ekor dan ekor tegaknya.
Dan sebagai media angkut adalah pesawat kargo angkut berat Antonov An-124 100M Ruslan, yang dalam sekali terbang dapat membawa dua jet Sukhoi Su-27/Su-30. Lain dari itu, hubungan antara armada Sukhoi TNI AU dan An-124 memang telah ‘terlajin’ cukup lama. Boleh dibilang sejak era kedatangan Sukhoi Su-27/Su-30 pertama (2003), hingga tahap-tahap berikutnya sampai bolak balik mengirim dan menerima Sukhoi Su-27/Su-30 untuk overhaul, kesemuanya mengandalkan jasa An-124.
Meski pada dasarnya adalah pesawat angkut sipil, An-124 punya sebutan dengan kode NATO sebagai Condor. Pesawat yang terbang perdana pada 24 Desember 1982 ini punya panjang 69,10 m dan berat kosong mencapai 175 ton. Payload An-124 mampu mengangkut berbagai bawaan yang cukuo besar dengan total mencapai 150 ton. Kapasitas payload yang dibawa An-124 lebih besar 25 persen daripada yang dapat dibawa C-5A Galaxy.
Pesawat ini mengandalkan 4 buah mesin Turbofan model Ivchenko-Progress ZMKB D-18T sebagai daya dorongnya. Ibarat kapal ferry Ro-Ro, An 124 dilengkapi dengan dua buah “Cargo Door” yang terdapat pada ekor dan hidung. dengan menggunakan sistem hidrolik, pintu muatan bisa membuka dengan lebar untuk akses keluar masuk barang.
Sejak terbang perdana pada 1982, sampai 2004 sudah 55 unit An-124 yang telah diproduksi. Meski beberapa kali sempat tersiar kabar di Rusia mengenai kemungkinan pemroduksian kembali Ruslan, rencana itu sepertinya sulit terealisasi karena Biro Desain Antonov terletak di Ukraina, yang notabene kini menjadi lawan berat Rusia yang didukung NATO.
Antonov An-124 dikembangkan oleh Soviet Design Bureau OKB Antonov yang sekarang bernama Antonov ASTC, sebuah pabrikan pesawat terbang asal Ukraina yang dikenal sebagai pencetak pesawat terbang raksasa.
An-124 didesain sebagai pesawat militer Angkut strategis, mulai dari helikopter, pesawat ringan, tank, dan berbagai bawaan militer lainya mampu dibawa pesawat ini. Dengan kapasitas bahan bakar penuh (348.740 liter) dan minium payload, diatas kertas An-124 dapat terbang sejauh 14.000 km (ferry flight) pada kecepatan jelajah 865 km per jam.
Saat membawa Sukhoi Su-30MK TS-3002 ke Makassar, An-124 100M dengan nomer ADB3159 terbang dari Belarusia ke Makassar dengan transit di Sri Lanka. Dari segi ukuran, Antonov An-124 Ruslan dianggap sebagai pesawat angkut militer terbesar kedua setelah Antonov An-225 Mriya.
Baca juga: Misi Pegasus 2018 – Airbus A400M Atlas Terbangkan Logistik ke Lombok
Sampai saat ini An-124 justru terus mendapatkan kepercayaan untuk angkut logistik bagi keperluan NATO. Kabar terakhir tentang An-124, pesawat ini juga yang menjadi andalan Rusia untuk menghantarkan paket rudal hanud S-400 ke Turki. (Gilang Perdana)
akhirnya SU-35 yg di samarkan telah tiba
Halu ah, udah liat fotonya belum keliatan loh bedain Su-35 yg single seater mirip dengan Su-27 dengan Su-30 yg double seater yg kmren aja dari luar aja nampak Su-30. Ga usah halu kenapa ?
nampak SU-35 karena moncongnya di tutupin sarung
Ga ush di bahas mas. Gmn caranya Su35 dikirim dr belarusia …
cek di punuknya ada wind brake nya kagak. kalau enggak yaudah itu Su 35 selundupan.
walau kabarnya lagi ruwet, siapa tau bneran udah ke kirim.
Hahaha ketawa ajalah nikmatin aja halunya. ” moncong ditutupin sarung ” terus dibilang ” Su-35 yg disamarkan “. Halu merajalela hahaha
ngak usah ngawur, nomor serialnya aja kelihatan, itu Su-30MK yang di retrofit di Belarusia.
Namanya juga penyamaran mas….malah info dari temen yg “orang dalam”, saking rapinya penyamaran, sampai pilotnya pun susah bedain mana su-27 retrovit, mana su-35 baru 🙆🙆🙆
kalou saya males ngebahas nya nanti dibilang mabok baygon terus bahlul,mungkin dia berpikir kalou semua standar otak dan kapasitasnya sama denganya.
mau nipu sapa amerika atau rakyat indonesia,kalou itu pespur disamarkan?.
aneh cara berpikirnya mungkin kebanyakan makan makanan basi kali yaa.
Itu su30 yg selesai overhaul bkn su35.. kliatan itu di air intakenya ada tulisan TS 3002
Pabrik katalis merah putih nya lg dibangun dan rencananya awal tahun depan baru beroprasi, mesin produksi katalis ITB adalah mesin mini jd produksi katalisnya sangat kecil sehingga masih sangat jauh dr jumlah katalis yg diinginkan pertamina untuk mengelola seluruh produk cpo kita menjadi BBM,,,kalau mau tau lebih banyak bisa dicari tau lewat google kok 😊
Sedikit meluruskan perbedaan su35 dan su27:
1.Yang termudah adalah pada roda pendarat didepan. Su-27 menggunakan satu roda pendarat didepan, sedangkan Su-35 menggunakan roda pendarat double, terutama untuk mengakomodir beban radar, avionic dan persenjataan yang lebih berat.
2. Bentuk kedua hidung pesawat tempur sedikit berbeda. Pada Su-27 cenderung besar untuk mengkomodir radar N001 VEP yang besar. Berbeda dengan Su-35 yang berdesain hidung lebih tajam dan lancip.
3. Perbedaan lainnya pada probe pengisian bahan bakar. Su-35 dilengkapi probe pengisian disamping kiri kokpit, sedangkan pada Su-27 sebagian besar tidak dilengkapi probe pengisin bahan bakar. Hanya pada beberapa tipe sepeti Su-27 Indonesia produksi pabrikan KNAAPO yang sudah dilengkapi dengan perangkat tersebut.
4. Perbedaan lainnya pada perangkat IRST (infra-red search and tracking). Su-27 menggunakan IRST tepat di center depan kokpit pilot, berbeda dengan Su-35 yang menggunakan IRST sedikit disisi kanan kokpit.
5. Perbedaan lainnya terlihat disisi kanan dan kiri kokpit Su-27 yang dilengkapi antena avionic yang terlihat menonjol, hal tersebut tidak ditemukan pada Su-35 yang berdesain mulus dengan desain antenna yang mungil.
6. Perbedaan lainnya pada desain punggung atas Su-27 yang terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan Su-35 yang memiliki bentuk punggung yang ramping.
7. Perbedaan lainnya bisa dilihat pada tonjolan ekor diatas knalpot mesin kedua pesawat yang berbeda. Pada Su-27 terlihat adanya tambahan tonjolan disamping kanan dan kiri, sedangkan pada Su-35 terlihat mulus dengan hanya ada tonjolan kecil.
syukurlah yg d foto tuh bkn SU-35, bung @raden kapan nih proyek minyak sawit jd BBM kan lumayan buat Alpalhankam (Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan) & Alutsista TNI bwt latihan terus drpd nganggur kurangx BBM, bisa nggak BBM dr minyak sawit menghasilkan 10 juta Per barel dlm jangka waktu setahun, dan jg apa bisa menyaingi Brunei & Saudi Arabia ?
Pabrik katalis merah putih nya lg dibangun dan rencananya awal tahun depan baru beroprasi, mesin produksi katalis ITB adalah mesin mini jd produksi katalisnya sangat kecil sehingga masih sangat jauh dr jumlah katalis yg diinginkan pertamina untuk mengelola seluruh produk cpo kita menjadi BBM,,,kalau mau tau lebih banyak bisa dicari tau lewat google kok 😊
Pabrik katalis merah putih nya lg dibangun dan rencananya awal tahun depan baru beroprasi, mesin produksi katalis ITB adalah mesin mini jd produksi katalisnya sangat kecil sehingga masih sangat jauh dr jumlah katalis yg diinginkan pertamina untuk mengelola seluruh produk cpo kita menjadi BBM,,,kalau kol.kaligoro mau tau lebih banyak bisa dicari tau lewat google kok 😊
Kalau untuk menyaingi saudi aku rasa masih jaulah kecuali jumlah produksi cpo kita ditingkatkan dengan cara meningkatkan luasan jumlah hektar perkebunan sawit diindonesia, dengan kita bisa mengelola cpo kita otomatis kita mengurangi ketergantungan kita pada sumber energi fosil yg artinya kita jg bisa lebih menghemat kas negara kita dan yg utama adalah harga cpo sawit dunia bisa terjaga dr monopoli eropa 😊
engak itu tuker tambah kita sama si bella,su tua kita tuker su baru sibella.dengan tambahan kerupuk sak pabrik pabriknya.
Ngomong kok pakai jurus mabok baygon,,,paraaahhhh 🙆♂️🤦♂️
cari temen diskusi dengan yang lainya aja kang mas raden,saya masih sayang otak dan fikiran sehat saya,jadi mohon maaf 😔😓😩😓
Min itu foto pengiriman su27 pada 2003 kan??? itu fix emang foto su27, terlihat irst nya ditengah kokpit, trus ada tonjolan antena disebelah kokpit.
Iya memang itu Su-27 🙂
saya pikir jawaban admint ambigu,antara membenarkan dan melecehkan haaaahaaaaa.😜🤗😁😆☝👍
Su-27 di upgrade ke varian apa nih?
mudah2an lancar IFX karena jepang menyusun daftar negara untuk
menentukan negara tersebut
mesti dibatasi atau tidak. Saat
ini, Jepang memang tengah
menyusun daftar untuk
mengeluarkan Korsel dari daftar
putih alias daftar yang
diperbolehkan pemerintah Jepang untuk
membeli komponen semi konduktor Jika itu terjadi, perusahaan swasta komponen asal Jepang akan memerlukan lisensi pemerintahuntuk menjual produk apa pun ke Korea Selatan, yang berpotensi bisa digunakan Korsel untuk “senjata dan militer”. tampakx jepang cemburu dg proyek KFX/IFX, kalaupun indonesia keluar Jepang yg akan terlibat JFX/IFX dg melibatkan PT.LEN, bg fansboy Rusia pasti senang dg berita pembatalan IFX krn dpt berpotensi beli SU-35, jd ingat ucapan raden situngkir ini toh alasan mengurangi kontribusi IFX dg korea, kalo ane lbh milih kerjasama dg China J-20 yg bongsor dg jangkauan lebih jauh & bawa byk rudal ketimbang SU-57
J20 gk dijual ke luar
komen panjang panjang isi nya sedikit,kenapa engak komen sedikit isi panjang panjang.😚😵😭
dalam artikel disebutkan :
“Meski beberapa kali sempat tersiar kabar di Rusia mengenai kemungkinan pemroduksian kembali Ruslan, rencana itu sepertinya sulit terealisasi karena Biro Desain Antonov terletak di Ukraina”
Rusia punya pabrik sendiri untuk memproduksi An-124, yaitu Aviastar SP. Jadi bukan Ukraina aja yang bisa. Masalah utama produksi kembali An-124 Ruslan itu lebih ke dana / kurangnya peminat, bukan karena ketergantungan dengan Ukraina. Russia lebih mampu secara teknologi lho
Kita bisa ga punya kaya gt kbh gede kapasitas angkutnya.
Lucu baca komen koment diatas, ada yang tahu itu SU 30 tapi ngotot bilang SU 35 demi memancing emosi teman, eh yang dipancing pada nangapin serius.yang pastinya; moga sawit beneran bisa jadi BBM,