Amankan Puncak HUT RI Ke-72, Mulai dari Jammer Gun Hingga Smart Hunter Ikut Bersiaga

Berada di jantung Ibu Kota, kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Istana Negara, sudah barang tentu mendapat covering dari sistem pertahanan udara (hanud) terminal, berupa kesiapan tempur dari jet interceptor yang berperan sebagai garnisun udara dari Lanud Halim Perdanakusuma. Namun, tatkala ada perhelatan akbar sekaliber HUT Republik Indonesia, elemen hanud titik (point defence) ikut digelar untuk mengantisipasi berbagai hal yang mungkin saja bisa terjadi.

Baca juga: MLAAD-SR: Radar Taktis Mobile Andalan Kohanudnas

Seperti pada puncak HUT RI Ke-72 yang berlangsung 17 Agustus 2017, Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) nampak menempatkan alutsista berupa radar MLAAD-SR (Mobile Low Altitude Air Defence-Surveillance Radar), kendaraan Satkomlek, unit C-MOV (Central-Monitoring and Observation Vehicle) dan ATC Mobile MATC 8100 Tower pada ujung Jalan Silang Merdeka Barat Laut. Kendaraan Satkomlek dan MATC 8100 Tower persisnya digelar untuk mendukung pengaturan dan komunikasi saat flypass jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 dan F-16 Fighting Falcon di atas Istana Negara.

Sementara MLAAD-SR diperankan sebagai radar pendeteksi sasaran di ketinggian rendah. Radar buatan Cina tersebut dapat mendeteksi pergerakan pesawat/helikopter/rudal pada ketinggian rendah dengan jangkauan 50 sampai 100 Km. Digerakkan dengan tenaga hidrolik, radar dengan kemampuan 3D (dimensi) ini juga dilengkapi fitur IFF (Identification Friend or Foe).

Baca juga: MATC 8100 Tower: -Menara ATC Mobile Untuk Dukungan Operasi Taktis TNI AU

Dalam operasionalnya, MLAAD-SR berada dibawah Satuan Komunikasi Elektronik (Satkomlek) TNI AU. Dilhat dari warna cat, kamuflasenya serupa dengan perangkat C-MOV (Central-Monitoring and Observation Vehicle), C-MOV adalah perangkat komunikasi dan pengendalian, penunjang perang elektronika, serta memonitoring keadaan dan situasi udara di wilayah Indonesia.

MLAAD-SR dan C-MOV Kohanudnas.

Ada Smart Hunter
Sementara di Lapangan Merdeka, nampak Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas menempatkan satu unit TH-5711 Smart Hunter. Yang tak lain merupakan radar pemandu sasaran untuk rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) QW-3.

Baca juga: TH-5711 Smart Hunter – Radar Pemandu Rudal Paskhas TNI AU

Radar ini berperan untuk mengetahui arah datangnya sasaran potensial. Maklum arah datangnya pesawat lawan kadang sulit ditemukan secara visual. Dengan demikian, awak rudal dapat mengambil inisiatif pertama untuk melakukan tembakan untuk melumpuhkan pesawat penyusup. Smart Hunter dipasang dalam platform jip 4×4, untuk pesanan Paskhas, digunakan jenis Nissan Frontier 2000 cc dengan warna cat hijau. Dengan jaringan wireless, satu unit Smart Hunter mampu mengendalikan 12 penembak QW-3. Jalur komunikasi antara pusat kendali dan juru tembak mengandalkan gelombang WiFi (Wireless Fidelity).

Paspampres Gunakan Tactical Drone Jammer Gun
Harus diakui bahwa potensi terbesar gangguan dari udara untuk wilayah Ring 1 berasal dari wahana pesawat nirawak alias drone. Menyadari hal tersebut Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) memang telah mengoperasikan tactical drone jammer gun. Dan di HUT RI Ke-72, setidaknya terlihat seorang anggota Paspampres bersiaga di depan pagar Istana Negara, lengkap dengan senapan anti drone dan baterai serta perangkat komunikasi lain yang disematkan dalam tas ransel.

Baca juga: Hadapi Gangguan Drone, TNI Gunakan Tactical Drone Jammer Gun

Berkaca ke HUT RI Ke-71 tahun 2016 lalu, Denhanud Paskhas menempatkan baterai kanon CIWS (Close In Weapon System) Oerlikon Skyshield 35 mm di Lapangan Tugu Monas. Baterai Skyshield disiapkan dalam posisi siaga penuh, berikut sistem Skyshield Fire Control Unit yang di dalamnya terdapat unit sensor dan radar. (Haryo Adjie)

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Fire Control Unit Oerlikon Skyshield

10 Comments