AL Cina Terima Unit Terakhir Korvet Type 056A, Peronda Wilayah Perbatasan
|Yang satu ini memang bukan kapal perang utama dalam jajaran armada Angkatan Laut Cina, nanun, kapal perang dari jenis korvet ini punya peran penting dalam diplomasi Beijing, terutama di wilayah konflik seperti Laut Cina Selatan. Dengan jumlah unit yang cukup besar (72 unit), korvet Type 056A tak pelak menjadi salah satu garda terdepan yang diandalkan Cina di wilayah perbatasan.
Baca juga: KN Tanjung Datu 1101 – Dimensi Laksana Frigat, Berstatus Kapal Patroli Penjaga Pantai
Korvet yang dari segi desain dan spesifikasi mirip dengan Diponegoro Class (Sigma 9113 Class) TNI AL, diwartakan unit terbaru sekaligus yang terakhir, belum lama ini telah meluncur. Dikutip dari GlobalTimes.cn (17/2/2021), disebutkan dua Type 056A terakhir telah dikirim ke AL Cina, yaitu Nanyang 619 dan Shangqiu 618, masing-masing mulai beroperasi pada akhir Januari dan awal Februari 2021. Siaran dari CCTV menyebut nama kapal-kapal itu dinamai dari nama kota di Provinsi Henan, Cina Tengah.
Sejak peluncuran unit perdana Type 056 pada tahun 2012, Cina telah membangun 22 unit kapal kelas ini untuk pertahanan pantai dan operasi patroli harian, diikuti oleh 50 unit Type 056A, yang mengalami peningkatan dalam aspek peperangan anti-kapal selam dan penyapuan ranjau.

Dari spesifikasi persenjataan, korvet Type 056A mengusung meriam utama AK-176 76 mm pada haluan. Kelebihan Type 056A dibanding Diponegoro Class yaitu sudah dilengkapi dua pucuk kanon CIWS (Close In Weapon System) kaliber 30 mm. Sementara rudal anti kapal yang dibawa adalah 4 x JY-83.
Tenaga korvet Type 056A disokong 2x SEMT Pielstick PA6-STC diesel motors, menjadikan korvet ini dapat melesat hingga 25 knots. Pada kecepatan jelajah 16 knots, Type 056A dapat menjelajah sejauh 6.482 km.

Bila Diponegoro Class mengandalkan rudal hanud Mistral Tetral, maka Type 056A juga dilengkapi rudal hanud jarak pendek FL-3000N dengan delapan cell launcher. Uniknya, untuk sitem senjata anti kapal selam, Type 056A menggunakan torpedo ringan dengan standar NATO – 324 mm, persisnya ada 2 × triple 324 mm torpedo tubes di korvet ini.
Dikutip dari wikipedia.org, beberapa galangan yang terlibat dalam pembangunan Type 056A yaitu Hudong-Zhonghua Shipbuilding, CSSC Huangpu Wenchong Shipbuilding, Wuchang Shipyard dan Liaonan Shipyard. (Gilang Perdana)
Masih gahar KRI bung Tomo class nampaknya sebab KRI bung Tomo class sebab KRI bung Tomo class dilengkapi 8 rudal anti kapal Exocet mm40 block 2 dan segera diupgrade ke block 3 dan bakal juga dilengkapi vls mica (cuma pendapat pribadi)
sayang..kalah jauh kuantitas…3 biji vs 72 biji…heheheh..ngjomplang bnget..
Ada fpb57 sama kcr.
Kita pake cara ngitung halu gaya si Ntung aja ya mbah gatol. Klo head to head antar korvet
Rudal anti kapalnya chipeng type 056A ada
72 x 8
Sementara korvet kita + KCR + FPB
7 x 4
16 x 2
Kira2 klo perang gaya head to head ala film “PATRIOT” nya Mel Gibson, masing2 salvo rudal yg dibawa, yg paling banyak kita temukan jd rumpon itu milik siapa.?
Rudal dan peluru meriam kita sdh ditembakkan semua dan menangkis rudal yg datang sampe habis rudal dan peluru di kapal kita, itu rudal Chipeng masih berdatangan terus bagai hujan yg turun sangat deras dr sisa korvet mereka yg bertahan.
Bahkan kapal kita yg sdh terseok2 mau tenggelampun msh dihujani rudal mereka, saking banyaknya rudal yg mereka luncurkan..😀😀
Masak iya gak buat lagi, masak iya tuh korvet China dibawa semua ? Indonesia cuman nunggu ToT neptune Ukraine dan semuanya kelar. Btw sekelas kcr 40 juga bawa rudal anti kapal loh. Coba dihitung lagi brp total kpl setingkat korvet kebawah yg bisa bw rudal di Indonesia.
Btw korvet china cuman bw 4 biji rudal bukan 8 loh.
Kapal cino bakal di salvo Su30 tni au dgn rudal Kh35 nya… blm hitungan kasel Alugro itu lah musuh cino yg sejati… btw sampari class kan bisa gotong 4 c705…
Anggaplah gak dibawa semua mbah, yg dibawa setengahnya aja sekitar 30 unit, artinya 30 x 4
Sementara TNI tetap mengerahkan semua nya, itu artinya
13 x 4
10 x 2
Jd masih kalah mbah. Kapal kita sdh kehabisan rudal, kapal chipeng yg tersisapun masih saja ngeluncurin rudalnya. Yg tersisa dr pihak TNI tinggal tempe mendoan ngapung aja mbah.
sambil nunggu tot duduk manis 😍 dan ngayal gaya entung phd.
karna kita siap inport rudal jutaan unit.😅😁😆
Jadi remahan rengginang ini kapal kalo kena hantam ICBM
darurat ICBM
darurat nelayan militan di lcs,
Nah ini baru lawan yang seimbang buat korvet Diponegoro Class sama Bung Tomo Class.
Karena secara spec diatas kertas setara tidak terlalu jauh berbeda.
Iya 8×3 kapal…la itu 4×72…
Cino memang penduduknya paling banyak didunia .. wajar cepet buat kapal sampe 72 unit .. itu harus dilawan dengan ribuan kapal jukung dilengkapi bom … Kepung dengan ribuan kapal otok2 dengan bom pasti kandas tenggelam … 😂😂
sayang Bu Susi sudah tidak lagi menjabat mentri pertahanan pantai…
Khusus torpedo ringan, nyaris seluruh dunia menggunakan 324mm (12¾”). Kecuali Rusia. India saja menggunakan ukuran itu.
Sedangkan torpedo berat, bisa dikatakan sudah standar 533mm (21″). Ada pengecualian pada beberapa torpedo khusus.
Alamax 72 biji KorPet….Banyak Kali itu….Pasrah Wae lah….nunggu PakDe SAM
Jangan lupa, korvet Indonesia itu nomor dua di dunia setelah cina. Kita bisa buat sendiri, banyak galangan juga. Klo dah bisa ToT Neptune Ukraina kita udh bisa ngajak tempur armada China di natuna.
Butuh sekitar 9 tahun bagi RRT untuk memproduksi 72 korvet setara Diponegoro class. Setidaknya minimal kita harus punya diponegoro class 12-16 unit untuk meronda di daerah perbatasan
Gak usah terlalu takut dg china, mereka juga berpikir 2x untung/rugi nya bila clash militer dg RI. Walaupun punya banyak korvet faktanya selama ini mereka cuma kirim coast guard ke area natuna utara, padahal RI sering kirim korvet bahkan frigate (dlm satu Gugus Tugas).
jiangkai pernah masuk wilayah zee kita om, tepat nya di natuna😂😂😂
Berarti anda blom buka video yg disertakan dlm artikel ini bung. Disitu sdh jelas dijabarkan Korvet type 056A dan Frigate 054A yg rajin mengunjungi Natuna.
Awalnya memang hanya menurunkan CG krn memandang lawannya hanya kelas bakamla dng kapalnya yg kecil. Namun sejak kapal usang KRI Imam Bonjol class yg patroli di Natuna , chipeng mengerahkan korvet type 056A mya. Saat RI kerahkan armada tambahan korvet Diponegoro class serta frigate A.Yani class meronda di Natuna mereka malah ngirim Frigate type 054A utk sering2 berkunjung termasuk yg terakhir dipergoki kapal Perbekalan TNi.
Kalo gak khawatir, pak wowo gak bakalan bongkar gudang senjata AS dan Perancis utk pilih2 senjata broo.
Faktanya terjadi borong senjata kelas premium di episode MEF ke 3 akibat sang chipeng sdh terlalu PeDe dan mulai sulit diajak berdialog
Indonesia harus segera Mengakuisisi Rudal Hwasong 16 dari korea Utara yang bisa sanggup dan mampu untuk menggetarkan China dan kawasan Regional…