Akhir 2019, Drone MALE Rajawali 720 Lakukan Final Flight Test

Sejak diperkenalkan ke publik pada Indo Defence 2016, berlanjut tampil dalam “drone carnaval” pada 20 Juli 2017, sosok Rajawali 720 namanya langsung bergaung di tengah masyarakat. Dengan kemampuan terbang selama 24 jam, bahkan kabarnya bisa ditingkatkan sampai 30 jam, kategori Rajawali 720 masuk kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance). Lantas yang jadi pertanyaan? Kapan drone hasil pengembangan Balitbang Kemhan dan produksi PT Bhinneka Dwi Persada ini mulai digunakan untuk satuan TNI.

Baca juga: Rajawali 720 Jadi Bintang di “Drone Carnaval”

Sejauh ini yang diorder oleh Kementerian Pertahanan baru untuk pengembangan prototipe, dan setelah serangkaian uji coba dinamis, maka masa depan Rajawali 720 harus diputuskan, apakah berakhir sebagai prototipe atau dapat masuk kedinasan seperti halnya drone Wulung. Menjawab pertanyaan di atas, belum lama ini ada kabar dari Kantor Kementerian Pertahanan RI. Dikutip dair kemhan.go.id (6/8/2019), disebutkan lewat diskusi dari berbagai pihak terkait, maka disepakati bahwa final flight test Rajawali 720 akan dilakukan akhir tahun 2019.

Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan Selasa lalu, pihak terkait adalah Perwakilan Itjen Kemhan, Perwakilan Balitbang Kemhan, Perwakilam Puslaik Kemhan, Perwakilan Tim Waspro dan Tim PPHP, Perwakilan Diskomlekau, Perwakilan Dislitbangau, Para Tim Ahli serta PT. Bhinneka Dwi Persada, memberikan paparan progres pengembangan Rajawali 720.

Boleh disebut, Rajawali 720 adalah rancangan drone produksi dalam negeri yang paling unik, dimana Rajawali 720 menggunakan model sayap depan (canard), menjamin manuver pesawat dapat lebih dinamis. Dari segi kemampuan, Rajawali 720 dengan berat maksimum lepas landas 180 kg, dapat memuat payload seberat 100 kg. Aneka sensor yang sanggup digotong mencakup geo-referenced EO (Electro Optics)/IR (Infrared), Hyper-spectral and multi spectral cameras, HD (High Definition) live video, tracking radar, dan Lidar (Light Detection and Ranging).

Baca juga: Balitbang Kemhan RI Pesan Drone “Sayap Lebar” Rajawali 720

Dari segi kemampuan, Rajawali 720 dengan berat maksimum lepas landas 180 kg, dapat memuat payload seberat 100 kg. Bicara tentang kecepatan, Rajawali 720 punya kecepatan maksimum 212,9 km per jam, dan kecepatan jelajah 135 km per jam.

Secara teori untuk mengoperasikan drone ini diperlukan landas pacu dengan panjang 200 meter Dengan lebar bentang sayap 7 meter, maka Rajawali 720 kini menjadi drone terbesar yang ada di Indonesia. Deployment Rajawali 720 didukung oleh perangkat MCCV (Mobile Command Control Vehicle). (Bayu Pamungkas)

7 Comments