Ada Masalah Landing Nose Gear, Hawk 208 Angkatan Udara Malaysia Mendarat Darurat dengan ‘Mencium’ Runway
|
Sebuah jet tempur ringan Hawk 208 milik Angkatan Udara Malaysia (Tentara Udara Diraja Malaysia/TUDM) dilaporkan mengalami insiden saat pendaratan di Bandara Sultan Abdul Hamid pada pukul lima sore, hari Selasa (6/5/2025). Pesawat yang terlibat dalam latihan ‘Opening Gambit’ untuk pembukaan pameran dirgantara Langkawi 2025 (LIMA 2025), mengalami masalah pada landing nose gear yang tidak dapat terbuka dengan sempurna.
Baca juga: Sergap Rombongan Pesawat Militer Cina, Inilah ‘Si Kecil Cabe Rawit’ Hawk 208
Buntut dari landing nose gear yang tidak terbuka, membuat jet tempur produksi British Aerospace (Inggris) itu meluncur tanpa roda depan saat pendaratan. Dengan dibantu rem parasut (drag chute), jet tempur single engine itu dapat mendarat relatif mulus tanpa mengeluarkan percikan api. Dalam insiden ini pilot selamat tanpa cedera, dan pesawat kemungkinan masih dapat dipulihkan dengan perbaikan.
Hawk 208 adalah varian dari keluarga BAE Systems Hawk yang dioperasikan oleh TUDM. Sebagai catatan, yang digunakan TNI AU adalah Hawk 209. Pesawat ini dirancang untuk misi serangan darat dan pertahanan udara, serta memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara.
TUDM mulai mengoperasikan Hawk 208 pada pertengahan 1990-an. Awalnya, Malaysia memesan 18 unit Hawk 208, yang kemudian digunakan dalam berbagai misi, termasuk patroli udara dan intersepsi. Salah satu peran penting Hawk 208 adalah dalam Operasi Daulat pada Maret 2013, di mana lima pesawat Hawk 208 dikerahkan untuk mendukung operasi militer di Lahad Datu, Sabah.
SEMENTARA itu video Tiktok yang memaparkan kejadian pesawat pejuang Bae Hawk 208 TUDM yang mengalami insiden tergelincir dari landasan Lapangan Terbang Sultan Abdul Halim
Pesawat usang ini sudah berusia 30 tahun dalam simpanan TUDM pic.twitter.com/0gBtPIS7Dl
— Legendkiddo (@mohdfaiezfahmie) May 7, 2025
Dari 18 unit awal, beberapa pesawat mengalami insiden yang mengurangi jumlah operasional. Saat ini, 13 unit Hawk 208 masih dalam kondisi layak terbang dan aktif digunakan oleh TUDM.
Seperti halnya Hawk 209 TNI AU, Hawk 208 ditenagai satu mesin Turbomeca Adour Mk.871. Kecepatan maksimum Hawk 208 adalah Mach 1,2. Bekal persenjataan yang dapat dibawa mencakup rudal udara-ke-udara: AIM-9 Sidewinder, rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick, rudal anti kapal Sea Eagle dan berbagai jenis bom konvensional hingga 540 kg
Hawk 200 series tidak dilengkapi kanon internal, yang ada adalah kanon eksternal dalam pod ADEN 30. Fitur tambahan dari jet tempur ringan ini adalah kemampuan pengisian bahan bakar di udara (air refueling), tujuh hardpoint untuk persenjataan dan peralatan tambahan. (Gilang Perdana)
Hawk 209 TNI AU Diduga Jatuh Akibat Kehilangan Tenaga, Inilah Spesifikasi Mesin Adour Mk.871
Sujud juga dia
Lebih cinta pada bumi daripada langit. Buktinya bumi pun mau di kiss.
Hihihi.