15 Agustus 2017, KRI Bima Suci Dilayarkan Ke Indonesia

Beragam alutsista baru diperkirakan bakal memeriahkan defile HUT TNI Ke-72, 5 Oktober mendatang. Yang sudah dalam persiapan untuk dikirim (diserahkan) seperti helikopter serbu AH-64E Apache Guardian, helikopter AKS (Anti Kapal Selam) AS565 MBe Panther, M3 Amphibious Rig, kapal selam KRI Nagapasa 403, dan kapal latih tiang tinggi KRI Bima Suci, kesemuanya dijadwalkan untuk bisa tampil memeriahkan perhelatan akbar militer Indonesia. Karena melibatkan unsur laut, maka ada kabar yang menyebut acara HUT TNI ke-72 akan dilangsungkan di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten.

Baca juga: M3 Amphibious Rig Dijadwalkan Ikut Defile HUT TNI Ke-72

Dari deretan nama-nama yang akan memeriahkan HUT TNI ke-72, kapal latih tiang tinggi KRI Bima Suci kini sudah dalam status finishing. “Kami mendapat informasi pembuatan kapal sudah tinggal finishing. Setelelah selesai, targetnya Bima Suci ini akan berangkat dari Spanyol pada 15 Agustus dan sampai di Indonesia pada 5 Oktober 2017,” kata Dubes RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso di Madrid, Jumat (20/5), dikutip dari Jurnas.com.

Konstruksi KRI Bima Suci telah diselesaikan dan diluncurkan pada 17 Oktober 2016 di di galangan Freire di kota Vigo, Spanyol. Tahap peluncuran menandakan pembangunan struktur kapal dan instalasi mesin telah rampung. Selanjutnya dilanjutkan proses pemasangan tiang, instalasi pendukung dan pemasangan interior serta kelengkapan lainnya. Untuk proses pemasangan tiang sendiri telah terpasang sempurna pada bulan Januari 2017. Meski kapanya adalah buatan Spanyol, tapi tiang-tiang kapal didatangkan dari Negeri asal KRI Dewaruci, yakni Jerman.

Baca juga: Akhirnya KRI Bima Suci Resmi Menampakkan Sosoknya

Meski dibangun di Spanyol, kapal itu dirancang sepenuhnya oleh insinyur dalam negeri, di antaranya, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT PAL. Dibangun di Spanyol karena tak semua galangan kapal mampu membangun kapal serupa itu.

Kapal kelas Bark (Barque, bahasa Inggris) dengan tiga tiang akan memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. Keistimewaan kapal ini terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya. KRI Bima Suci memiliki ukuran panjang totalnya 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.

Dari sisi performa, KRI Bima Suci punya kecepatan maksimal 12 knot jika menggunakan daya dorong mesin dan 15 knot jika menggunakan layar. Sementara itu untuk tingkat endurance (ketahanan berlayar tanpa mengisi BBM) dapat mencapai 30 hari. Kapal layar tiang tinggi ini dilengkapi dengan 5 dek, 7 kompartemen, dan 48 blok.

Dari segi kapasitas, kapal ini dapat menampung 120 taruna dengan 80 awak kapal. Jumlah layar keseluruhan ada 26 buah, lebih banyak dari KRI Dewa Ruci dengan 16 buah layar. Jika di KRI Dewaruci tidak terdapat ruang kelas, maka KRI Bimasuci menyediakan ruang kelas secara khusus sebagai tempat belajar para taruna AAL saat berlatih dalam operasi Kartika Jala Krida. Ruang kelas yang tersedia mampu memuat 100 orang taruna. (Gilang Perdana)

8 Comments