Zhuhai Airshow 2024 – Rusia Tampilkan Lima Senjata Unggulan untuk Sukhoi Su-57E
Selain memperlihatkan manuver berani Sukhoi Su-57E yang diterbangkan pilot uji senior Sergey Bogdan, Federasi Rusia di Zhuhai Airshow 2024 (12 – 17 November 2024) ikut memamerkan beberapa persenjataan unggulan yang dapat dibawa oleh jet tempur stealth varian ekspor ini.
Baca juga: Pertama Kali Terlihat, Side Weapon Bay Sukhoi Su-57 Felon dalam Posisi Terbuka
Tactical Missiles Corporation yang dikenal sebagai manufaktur persenjataan berpresisi, memperlihatkan lima jenis senjata maut yang siap diusung Su-57E. Dan berikut ulasan dari kelima senjata unggulan untuk Su-57E yang secara khusus diperlihatkan Rosoboronexport di Zhuhai Airshow 2024, dan beberapa di antaranya telah mempunyai reputasi tempur dalam konflik di Ukraina.
1. Anti-radar missile Kh-58UShKE
Rudal antiradiasi Kh-58UShKE mengadopsi sistem pencari dengan radar pasif pita lebar (gabungan A/A’/B/B’/C frequency band) dan sistem navigasi dan kendali otomatis berdasarkan sistem navigasi strapdown, yang dirancang untuk menghancurkan stasiun radar darat yang beroperasi dalam mode emisi pulsa dalam rentang frekuensi pembawa 1,2-11 GHz dan dalam mode emisi pita-A berkelanjutan.
Sasaran tipikal untuk rudal Kh-58UShKE adalah radar pada sistem hanud (pertahanan udara) Hawk, Nike Hercules, Patriot, dan sistem hanud barat lainnya.
Kh-58UShKE dapat digunakan baik dari stasiun eksternal pesawat modern yang dilengkapi dengan peluncur (launcher) AKU-58 maupun stasiun internal (dari peluncur UVKU-50). Dibandingkan dengan Kh-58E, versi rudal baru ini memiliki jangkauan tembak maksimum yang lebih jauh. Kh-58UShKE dirancang untuk melengkapi MiG-35, Su-30MK, Su-34, Su-35 dan yang terbaru Su-57.
Kh-58UShKE mampu melesat dengan kecepatan 4.000 km per jam. Sementara jarak jangkaunya (pada ketinggian 200 – 20.000 meter) dapat mencapai rentang 76 – 245 km. Berat rudal ini mencapai 650 kg, dengan 149 kg di antaranya adalah berat hulu ledak. Kh-58UShKE punya panjang 4,9 meter, diameter 0,38 meter dan lebar bentang sayap 0,8 meter.
2. Aircraft guided missile Grom-E1
Media internasional melaporkan bahwa Rusia pada bulan September lalu telah menggunakan bom berpemandu Grom-E1 dengan jangkauan 120 km untuk menyerang target di Mirnograd, Kherson, dan Kharkov. Rudal ini memungkinkan jet tempur Su-30SM dan Su-34 Rusia untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Ukraina sambil tetap berada di luar jangkauan sistem pertahanan udara Ukraina.
Rudal Grom-E1 memiliki bobot luncur 594 kg, panjang 4,2 meter, diameter badan 0,31 meter, dan lebar sayap 1,9 meter. Rudal ini memiliki hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi (HE) seberat 315 kg yang dipasangkan dengan sekering tumbukan. Rudal ini menggunakan propulsi roket dua tahap yang terdiri dari motor roket pendorong dan penopang.
Grom-E1 dapat diluncurkan dari ketinggian 500 hingga 12.000 meter dan kecepatan 140 hingga 445 meter per detik. Rudal ini dapat menyerang target pada jarak 10 – 120 km. Karena daya angkat aerodinamis dari sayapnya, rudal ini dapat menyerang targetnya dari segala arah, bahkan berputar 180° untuk menyerang target dari belakang. Rudal ini mengusung INS (sistem navigasi inersia) dengan pembaruan SATNAV (Glonass) untuk navigasi.
3. Corrected aerial bomb K08BE
Bom K08BE dirancang dengan desain aerodinamis dan sayap berbentuk salib yang terletak di tengah dengan konsol trapesium, serta penstabil berbentuk salib dengan kemudi, memberikan jangkauan yang lebih jauh setelah dijatuhkan dari pesawat hingga jangkauan 40 km.
Akurasi tinggi dalam mengenai target darat dan permukaan dengan koordinat yang diketahui, termasuk target berukuran kecil yang tidak bergerak, dengan kemungkinan besar untuk dicegat atau target yang sulit dibunuh, dicapai dengan melengkapi KAB dengan sistem pemandu satelit inersia modern. Akurasi mengarahkan KAB ke target tertentu hingga level 10 meter.
Berat total K08BE adalah 505 kg, sedangkan hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 390 kg memastikan penghancuran target yang dituju. K08BE dapat digunakan dari pesawat pengangkut sepanjang waktu dan segala cuaca, ketinggian maksimum penggunaan hingga 14 km.
4. Guided gliding aerial bomb UPAB-1500B-E
Ini merupakan jenis bom luncur yang menggunakan sayap untuk meluncur menuju targetny. Bom ini biasanya dijatuhkan dari pesawat dan menggunakan daya angkat aerodinamis untuk memperluas jangkauan dan akurasinya. Bom luncur dapat dipandu atau tidak dipandu dan dapat dirancang untuk membawa berbagai hulu ledak, seperti amunisi berdaya ledak tinggi atau berpemandu presisi.
UPAB-1500B adalah bom berpemandu presisi yang dirancang untuk melakukan serangan presisi menggunakan navigasi GPS GLONASS. Bom ini memiliki daya ledak hingga 1.500 kg TNT dan dirancang untuk menghancurkan target yang diperkuat seperti bunker, pos komando, dan fasilitas bawah tanah. UPAB-1500B adalah senjata yang sangat efektif yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan instalasi militer musuh.
Bom UPAB-1500B di perang Ukraina dijatuhkan oleh pesawat pembom Su-34 Fullback atau Su-24 Fencer pada ketinggian sekitar 40 – 50 km dari target. Lintasannya dapat diubah beberapa saat sebelum mencapai sasarannya.
5. Multifunctional stealth high-precision cruise missile Kh-69
Dibalik desainnya yang tak lazim jika dibandingkan kebanyakan rudal jelajah produksi Rusia, diketahui Kh-69 sengaja disesuaikan agar pas untuk dapat dibawa dan diluncurkan dari internal weapon bay jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon.
Dengan bekal sayap lipat, Kh-69 profilnya identik dengan rudal jelajah Storm Shadow dan Taurus, rudal ini dapat terbang rendah mengikuti kontur permukaan bumi. Beberapa sasaran dapat diprogram sebelum peluncuran, menjadikan ada opsi untuk pengalihan atau prioritas pada sasaran pada saat rudal beraksi.
Secara teknis, Kh-69 dapat terbang mulai pada ketinggian 200 meter sampai 11.000 meter. Bahkan dalam moda flight altitude over ground surface, ketinggian terbang Kh-69 bisa hanya 50 meter saja dari permukaan. Sementara jarak jelahnya ditarget sampai 290 Km. Dengan mesin turbojet, Kh-69 mampu melesat 750 – 1.000 km per jam. (Bayu Pamungkas)
Kunjungan Pak Prab ke US kayaknya kita jadi deh akuisisi F15 tapi jumlahnya dikurangi, bukan 36 unit, juga bukan 24 unit, mungkin hanya separuh dari 36 atau separuh lebih dikit, jadi 18-20 unit saja. Selain itu saya berimajinasi kita dapat beberapa unit F-35, tidak banyak, hanya sedikit saja yang penting kita punya. Katakanlah 1 flight saja ( 3 atau 4 unit). Biaya akuisisi antara usd 9 sampai 10 billion.
Yang pak Toni naik Felon di Zhuhai itu kayaknya cuma untuk ngasih tau kalo nggak boleh F-35 kita ambil Felon lho.
Imajinasi kan boleh tentang apa saja toh.
Nanti pasti ada yang protes bilang hah tukang ngitung belagu berlagak bagai pengambil keputusan saja. Hehehe.
Bisa aje ntung ngelesnya, gak ada sejarahnya AU pake pespur cino, kalo beli KS + YJ18 masih amanlah karena murce & interim😁
J-35 aja deh….hehehe…
Manteb semua rudal & bom nya, strooonkbingiiits, udah dicoba cockpitnya, tanda2 naksir niy, mungkin tuker order SU35😁