“Zagros” Perkuat Angkatan Laut Iran, Kapal Pengumpul Data Intelijen Terbaru dari Platform Korvet
|Dikenal sebagai salah satu kekuatan maritim di Timur Tengah, Iran diketahui baru saja kedatangan sebuah kapal intelijen sinyal (Signals Intelligence/SIGINT) super canggih yang menggunakan badan korvet dengan asa untuk menambahkan kekuatan militernya. Bisa dibilang, kapal yang diberi nama Zagros ini terbilang cukup tidak lazim mengingat kapal ini dibangun menggunakan lambung yang diubah dari kapal perang kelas Mowj dan disematkan serangkaian teknologi canggih untuk menunjang setiap misi yang dijalaninya.
Adapun beberapa tugas utama yang nantinya akan diemban Zagros adalah untuk mencegat operasi siber, pemantauan intelijen, pengumpulan data elektronik serta komunikasi jarak jauh. Melansir dari twz.com, kantor berita milik pemerintah, IRNA, menyebutkan bahwa kapal intelijen sinyal Zagros nantinya akan menjadi mata-mata yang ‘awas’ bagi Angkatan Laut Iran.
Sama halnya seperti kebanyakaan kapal intelijen sinyal, Zagros juga dilengkapi dengan sejumlah sistem sensor elektronik seperti radar, sonar hingga sistem elektro-optik untuk mengumpulkan, mendeskripsikan hingga menganalisis sinyal frekuensi radio dari pemancar pihak musuh. Setelah berhasil mengumpulkan informasi penting, nantinya Zagros akan mengirimkan data tersebut ke pusat komando.

Diketahui juga Zagros, yang merupakan kapal buatan dalam negeri Iran, mampu beroperasi secara mandiri sehingga dapat mendukung operasi militer lainnya, seperti pengawasan daerah perbatasan. Kendati Zagros menggunakan lambung kapal Mowj, namun Zagros tidak ditugaskan untuk penyerangan, jadi Zagros tidak dilengkapi dengan sistem persenjataan – ini terlihat dari citra yang ramai dipublikasikan di media sosial belakangan ini.
Dalam citra lain, Zagros juga kedapatan tengah membawa Agusta-Bell AB212, sebuah helikopter utilitas ringan yang sangat populer. Ya, berbeda dengan Mowj class, Zagros memiliki dek penerbangan dan sebuah hanggar.
Keberadaan dek penerbangan dan hanggar ini menjadi sedikit tidak lazim – atau mungkin saja keberadaan dek penerbangan dan hanggar tersebut hanya ditujukan untuk dukungan logistik saat Zagros berada di laut untuk waktu yang lama.
Setelah mulai beroperasi, Zagros seharusnya dapat memberikan Iran informasi yang berharga untuk mengumpulkan data intelijen tentang kekuatan lawan tidak hanya di daerah Teluk Persia tetapi juga di tempat yang lebih jauh, termasuk di Laut Arab dan Laut Merah. Atau mungkin, Zagros dapat ditempatkan di Laut Mediterania guna mengawasi aktivitas Angkatan Laut Israel dan negara-negara lain.
Pendekatan semacam ini bisa sangat berguna dalam konteks rivalitas yang semakin meningkat antara Iran dan Israel, serta kampanye anti-shipping yang saat ini dilancarkan oleh milisi Houthi yang didukung Iran.
Jika benar Zagros ditempatkan di Laut Mediterania, maka kapal tersebut dapat dengan mudah melakukan intersepsi komunikasi, sehingga pusat komando dapat dengan mudah membaca pergerakan pasukan, rencana militer hingga strategi yang dilakukan oleh pihak Israel. (Nurhalim)
Diancam Netanyahu, Iran Unjuk Gigi Luncurkan Rudal Balistik dari eks Kapal Kontainer Sipil
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang merupakan jalur perdagangan penting dunia yang secara geografis Indonesia berbatasan laut dengan beberapa negara yaitu Singapura, Filipina, Vietnam, Australia, India, Thailand, Palau serta diapit oleh dua samudra yaitu Samudera Hindia di sebelah barat dan selatan dan Samudera Pasifik di sebelah timur laut sangat membutuhkan kapal intelijen sinyal (Signals Intelligence/SIGINT) dalam inventori matra lautnya selain memiliki pesawat “Special Mission” terkait pada matra udaranya juga