Yunani Tambah Order 6 Unit Rafale, Total Akan Operasikan 24 Unit Dassault Rafale
|Di awal tahun 2022 ini, keuntungan Dassault Aviation terus meroket, setelah pada 10 Februari lalu meraih order 42 unit jet tempur Rafale, dengan 6 unit kontrak perdana dari Indonesia, kabar terbaru datang dari Yunani, dimana negeri yang kerap bersitegang dengan Turki itu, menambah pesanan 6 unit, menjadikan Angakatan Udara Yunani total akan mengoperasikan 24 unit Rafale.
Baca juga: Proses Cepat! Unit Perdana Rafale untuk Yunani Telah Diserahkan Perancis
Dikutip dari Janes.com (25/3/2022), Kementerian Pertahanan Yunani telah menandatangani tambahan pesanan 6 unit Dassault Rafale pada 24 Maret 2022. Berdasarkan kontrak pada Januari 2021, disepakati US$2,8 miliar (2,3 miliar euro) untuk akuisisi 18 unit Rafale untuk memperkuat Angkatan Udara Yunani.
Sesuai kontrak, Yunani akan menerima 18 unit jet tempur Rafale, 12 unit di antaranya berstatus bekas pakai (10 kursi tunggal dan 2 kursi tandem), serta 6 unit Rafale dalam kondisi baru. Enam unit Rafale perdana akan dikirim ke Yunani pada tahun 2021, sementara enam yang baru akan dikirimkan pada musim semi 2022. Kemudian enam unit Rafale bekas terakhir diharapkan akan dikirim ke Yunani pada awal 2023.

Lepas dari kontrak 18 unit Rafale yang telah berjalan, Yunani juga telah menekan kontrak tambahan senilai 400 juta euro yang akan digunakan untuk membeli rudal Meteor beyond-visual-range air-to-air missiles (BVRAAM) dan untuk meng-upgrade rudal yang sudah ada di inventaris AU Yunani, seperti rudal Mica, rudal jelajah Scalp, dan rudal anti kapal Exocet.
“Dengan kondisi pesanan yang cukup banyak, maka kami harus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi tenggat waktu kontrak di tahun-tahun mendatang,” kata Chief Executive Officer Dassault Aviation, Eric Trappier.
Baca juga: Banjir Order, Dassault Aviation Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jet Tempur Rafale
Sementara pengiriman pesawat ke UEA tidak akan dimulai sebelum 2026. Meski tidak disebutkan kapan, Ia menyebut pengiriman untuk Mesir dan Indonesia akan dilakukan “dalam jangka pendek”, yang mengarah ke “puncak produksi” Dassault. Sumber tak resmi menyebut bila Indonesia akan menerima batch pertama Rafale mulai tahun 2026. (Gilang Perdana)
bekas pakai berarti varian F1 atau F2 dong. Indonesia di F4 nya.
Kira2 sanggup nggak ngeles dari terjangan S400 Triumfnya Turki? Itu pun kalau bisa tinggal landas, wong landasan pacu pangkalannya sekalian dg infrastrukrurnya pasti jadi yg pertama dihujani rudal2nya Turki.
Jika F5 tidak dipaksakan pensiun apakah ada suku cadang (spare parts) untuk pesawat dimaksud di pasaran?
F 5 Indonesia pensiun tahun 2016 ..dihitung sampai tahun sekarang berarti sudah 6 tahun belum ada penggantinya..bila pesawat Rafale baru akan datang paling cepat 2026 ..berarti sekitar 4 tahun lg..bila ditarik mundur dari pensiunnya pesawat F 5 hingga kedatangan pesawat baru itu sekitar 10 tahun itu pun pesawat Rafale untuk mengisi skadron baru atau pengganti F 5 yg duluan pensiun belum jelas..pelajaran yg bisa dipetik, JANGAN PENSIUNKAN DENGAN SEGERA BILA BELUM JELAS PENGGANTI pesawat yg akan pensiun..kasian pilotnya dan ada kekosongan skadron yg cukup lama..salaam