Wuih, Pilot Tempur Sukhoi Su-34 Rusia Ternyata Gunakan Perangkat GPS Buatan AS
|Sebagai dua negara yang ‘berseteru,’ antara Amerika Serikat dan Rusia, khususnya sejak era Uni Soviet, telah menyediakan infrastuktur navigasi satelit tersendiri. Bila Amerika Serikat telah menciptakan apa yang disebut sebagai GPS (Global Positioning System), maka Rusia pun punya teknologi sejenis yang disebut GLONASS (Global Navigation Satellite System).
Terapan keduanya pun telah diadopsi secara luas di dunia sipil dan militer. Karena besarnya fungsi dan pengaruh sistem navigasi berbasis satelit, maka tak jarang sistem navigasi ini menjadi ‘korban’ dalam peperangan elektronik. Sebut saja seperti aksi GPS spoofing yang dilancarkan Rusia di laut Hitam beberapa waktu lalu.
Dan ada kabar yang cukup menarik terkait GPS, dikutip dari defence-blog.com (1/8/2021), disebutkan pilot Sukhoi Su-34 Fullback dalam misi tempur di Suriah justru menggunakan konsol penerima GPS yang dijepitkan di dashboard. Kabar tersebut pertama kali diwartakan politisi nasional dan mantan penerbang tempur di era Uni Soviet, Viktor Imantovich Alksnis. Lewat akun Facebook, ia mengungkap sesuatu yang mengejutkan, bahwa pilot tempur Rusia menggunakan perangkat penerima GPS komersial dalam operasi tempur di utara Suriah.
Dari foto diperlihatkan, bahwa yang digunakan pilot Su-34 adalah perangkat Garmin tipe eTrex Legend buatan AS. Kabarnya, militer Rusia menggunakan penerima GPS buatan AS untuk menduplikasi sistem navigasi onboard mereka, yang dilaporkan sering tidak berfungsi dalam kondisi pertempuran nyata.
Pihak Garmin yang seolah mendapatkan promosi gratis mengatakan, bahwa perangkat eTrex Legend mempunyai sensitivitas tinggi, berkemampuan WAAS (Wide Area Augmentation System) dan dapat menempatkan posisi dengan cepat dan tepat dan mempertahankan lokasi GPS-nya bahkan di area ngarai yang dalam.
Satelit GPS pertama diluncurkan pada 22 Februari 1978, total ada 77 satelit GPS, 31 di antaranya saat ini berada di orbit. Sedangkan satelit GLONASS diluncurkan pertama pada 12 Oktober 1982, total ada 26 satelit GLONASS, 24 di antaranya saat ini berada di orbit. (Bayu Pamungkas)
Keuntungannya membangun infrastruktur satelit navigasi secara mandiri adalah bisa mengurangi ketergantungan terhadap sistem satelit navigasi buatan negara lain semisal GPS milik Amerika.nasib baik saat ini banyak negara yg berlomba membangun infrastruktur satelit navigasi.
Rusky memang stroonk bingit, kokpit pesawat nya aja masih model abad pertengahan.
Aalalala, bahakan pespur terbaru mereka Su-75 penampakan kokpitnya masih pepur gen 3. Jadul Bingit ttt stlongnya!!!
Rusia tidak percaya dengan perangkat digital dengan makin berkembangnya Electronic Walfare. Perangkat manual akan terus ada untuk mengendalikan perangkat tempur dan memiliki otoritas lebih besar dari perangkat digital. ALIAS ANTI JAMMING karena selalu tersedia OPSI KEDUA.
Sudah ada studi di Rusia, kokpit yang tidak terlalu banyak instrumen digital lebih survive dalam menghadapi gelombang emp hasil perang nuklir dan jamming
apa benar sistem navigasi rusia sering tidak berfungsi di pertempuran nyata ..?
pencerahanya suhu.
Wajar jika Pilot Rusia memilih GPS untuk mengkalibrasi jarak tempuh, itu karena jumlah satelit GPS lebih banyak daripada satelit GLONASS yg mengakibatkan penentuan posisi bisa lebih presisi jika menggunakan banyak satelit.
Pertanyaannya,kenapa Pilot Rusia lebih memilih GPS daripada Baidou?? Secara jumlah satelit Baidou lebih banyak dari GPS. Apakah karena lebih simpel pake GPS? Atau lebih kuat jaringannya sehingga menjadi lebih presisi??
GPS bisa cooperative dgn Galileo. GPS + Galileo lebih banyak dibandingkan Baidou
Coverage GLONASS masih kalah dibandingkan GPS, Baidou & Galileo
Diliat cara naruhnya jg ngak serius. Mungkin cuma buat nyocokin data posisi dr Glonass dg GPS. Mbok..mbok Glonassnya lagi di spoofing sama mamarika atau sekutunya ( Kutu ). kali kali diidupin kali kali dimatiin.
Itu GPS untuk konsumsi publik om…
Untuk konsumsisi private dan bersifat kerahasian negara sudah pasti berbeda lagi.
Entah berapa banyak jumlah satelit di Amerika, yang pasti berapapun jumlahnya tetap teknologi tidak dapat mengimbangi alam.
Secara teori dengan jumlah satelit yang canggih dan dalam jumlah yang banyak dapat memberikan keuntungan dari pemiliknya.
Jumlah satelit juga harus di perhitungkan karena stelit juga memiliki blank spot dan dapat diakali dengan jumlah satelit.
Thermosfer menjadi lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan ketebalan mencapai 513 kilometer.
Di Thermosfer (lapisan atmosfer ke 4) Stasiun Luar Angkasa Internasional berkeliling memutari bumi. Di sini juga tempat satelit milik berbagai negara dan perusahaan terparkir.
selain GPS milik Amerika dan GLONASS milik Rusia ada beberapa sistem satelit navigasi seperti Beidou milik Cina,Galileo milik uni Eropa,Michibiki milik Jepang,&NavIC milik India.sisi positifnya Semakin banyak sistem satelit navigasi yg dikembangkan oleh berbagai negara semakin berkurang kebergantungan dunia terhadap sistem navigasi GPS milik Amerika.
Itu GPS untuk konsumsi publik om…
Untuk konsumsisi private dan bersifat kerahasian negara sudah pasti berbeda lagi.
Tidak juga.
Russia emang stroong bingitz yo dek?
Pilot AU Rusia buta map
Yang jelas dia ga pakai google maps apalagi Waze, nanti pilotnya malah jawab sesuai aplikasi…