Wind Tunnel Hipersonik untuk Wahana Berkecepatan Mach 30 Resmi Beroperasi, Cina: “Kami 30 Tahun Lebih Maju dari Barat”
|Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS) mengkonfirmasi proyek mercusuar terowongan angin (wind tunnel) untuk wahana berkecepatan Mach 30 resmi beroperasi. Atas keberhasilan itu, salah seorang ilmuan CAS, profesor Guilai, mengklaim bahwa saat ini Cina 20 sampai 30 tahun lebih maju dari Barat dalam bidang pengembangan wahana udara berkecepatan hipersonik sampai Mach 30 atau yang tercepat di dunia.
Baca juga: Ngeri, Cina Bangun Terowongan Angin Hipersonik untuk Wahana Berkecepatan Mach 30
Fasilitas terowongan angin (wind tunnel) sebetulnya jamak dimiliki oleh institusi yang bergerak dalam jasa desain wahana udara. Seperti di Indonesia, terowongan angin dimiliki oleh Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aerolastika dan Aeroakustika (BBTA3) BPPT yang berlokasi di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Tangerang Selatan.
Akan tetapi, sejak NASA berhasil mengembangkan wahana udara berkecepatan sampai Mach 7 pada tahun 1960-an, sampai saat ini, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), belum ada fasilitas terowongan angin di dunia yang mengakomodir penelitian wahana udara berkecepatan hipersonik hingga Mach 30 atau 10,3 km per detik sampai akhirnya Cina berhasil melakukannya.
Kehadiran fasilitas wind tunnel yang dinamakan JF-22 ini nantinya akan memberikan Cina keluasan dalam melakukan pengujian aerodinamis wahana serta senjata berkecepatan hipersonik Mach 30, seperti pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal hipersonik.
Sebelum fasilitas terowongan angin terbesar di dunia JF-22 diresmikan baru-baru ini, Cina diketahui sudah memiliki fasilitas terowongan angin lainnya yang disebut JF-12.
Sejak melakukan pengujian pertama di terowongan angin JF-12 pada tahun 2014, Cina telah berhasil mengembangkan berbagai senjata dan wahan udara berkecepatan hipersonik. Sebut saja wahana luncur hipersonik DF-ZF yang merilis rudal balistik DF-17 berkecepatan hipersonik Mach 5-10 sampai rudal hipersonik YJ-21 berkecepatan Mach 10.
Pada prosesnya, Cina memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam uji penerbangan hipersonik dalam beberapa tahun terakhir karena menggunakan ledakan kimia untuk menghasilkan aliran udara berkecepatan tinggi daripada kompresor mekanis yang digunakan di negara lain.
Bila dengan fasilitas terowongan JF-12 Cina mampu mencatatkan hasil pengujian cukup memuaskan dan menghasilkan rudal hipersonik seperti disebutkan di atas, tentu saja fasilitas JF-22 mampu menghasilkan senjata dan wahana udara hipersonik yang lebih canggih dan cepat. Ini yang pada akhirnya sangat dikhawatirkan Barat.
Dalam sebuah seminar di Cina baru-baru ini, profesor Guilai, mengungkapkan, fasilitas terowongan angin JF-22 membutuhkan daya listrik sangat besar sampai 15 gigawat atau setara kapasitas energi yang dihasilkan bendungan hidroelektrik terbesar di dunia, Bendungan Tiga Ngarai.
Baca juga: Ilmuwan Cina Sukses Uji Coba Mesin Hipersonik Low Cost, Tembus Mach 9
Terowongan angin sangat dibutuhkan untuk mensimulasi wahana kecepatan hipersonik. Gagasan tentang terowongan angin cukup sederhana, untuk mengetahui bagaimana suatu bentuk akan bekerja pada kecepatan udara tertentu, cukup dengan membangun bentuk tersebut, lalu menahannya di ruang uji dan mengamati saat udara dihembuskan melewatinya pada kecepatan yang diinginkan. (Alp)
biarin aja china klaim begitu, yang bukan expert di bidangnya jangan sok2an sinis lah
Klaim berlebihan. Rudal dgn kecepatan segitu bukannya bakal “buta arah”??
Ya deh…tinggal buat pesawat antar galaxy…
KLAIM yang super duper….
Kalau di sini kita sibuk menguji nasab masing masing😂
Ah masa…. Rudal df-17 aja msh niru khinzal punya risky.
Barat tak perlu khawatir dgn kemajuan terowongan angin milik Cina, malah ada untungnya tinggal ikut kerjasama pengujian dapat dilakukan di fasilitas Cina, gitu aja koq repot.
Lah kan ada cfd knp bikin tunnel fisik??
Negara lain berlomba riset teknologi yg bisa diaplikasikan di militer maupun sipil, Indonesia malah sebaliknya, riset UAV, keramik utk add armor, RCWS, radar pasif, Radar SAR dan propelan padat malah dikebiri anggarannya