Washington Pasok Rudal Tamir (Iron Dome) untuk Pertahanan Udara Israel
|Sejatinya sistem hanud (pertahanan udara) Iron Dome terbilang canggih dan efektif untuk menangkal serangan rudal dan roket. Namun, dalam kasus serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023, lebih dari 5.000 roket yang dilepaskan Hamas dari wilayah Lebanon, sontak membuat sistem hanud Israel, termasuk Iron Dome dibuat kewalahan.
Sebagai solidaritas kepada sekutu abadinya di Timur Tengah, Amerika Serikat langsung memberikan bantuan militer pada kesempatan pertama kepada Israel. Dikutip dari bloomberg.com, disebut Pentagon telah mentransfer rudal pertama ke Israel dalam inventaris AS untuk sistem hanud Iron Dome guna mencegat roket Hamas.
Masih dari sumber yang sama, yang dikirim AS ke Israel adalah rudal Tamir – yang dimiliki AS namun ditempatkan di Israel. Pejabat pertahanan di Washington menolak untuk mengatakan mengapa AS memiliki stok rudal Tamir di Israel atau di mana stok tambahan tersebut saat ini berada. Rudal Tamir diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems di Israel dengan komponen berasal dari RTX Corp di Arizona.
Pengiriman awal ini menggarisbawahi kesigapan militer AS untuk memasok persenjataan ke Israel. Presiden Joe Biden mengatakan setelah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa, dikatakan bahwa AS akan mengirimkan senjata tersebut.
Satu baterai Iron Dome terdiri dari tiga hingga empat peluncur rudal dan radar dapat mempertahankan wilayah hampir 60 mil persegi. Baterai Iron Dome bersifat mobile, dan pada pertengahan tahun 2021 Israel telah mengerahkan sepuluh baterai di seluruh negeri, menurut kontraktor militer AS Raytheon Technologies, pendahulu RTX, pada tahun 2014 mulai memproduksi Iron Dome bersama Rafael.
Angkatan Darat AS beberapa tahun lalu memasang dua baterai Iron Dome di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di negara bagian Washington. Layanan ini telah menerima pengiriman sekitar 312 rudal pencegat Tamir, menurut angka internal yang diberitahukan kepada staf kongres.
Secara terpisah, Korps Marinir AS mengumumkan pada bulan Agustus 2023, bahwa mereka bermaksud membeli sebanyak 1.840 rudal Tamir dan 44 peluncur untuk pertahanan udara. Menurut seorang peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Israel, dikatakan setiap rudal Tamir berharga sekitar $40.000 hingga $50.000.
Sistem Tamir dikemas dalam kontainer peluncur yang berkapasitas 20 rudal. Mobilitas launcher ini dibawa dengan truk 6×6, namun untuk standby peluncur dipasang di atas dudukan mati. Sementara untuk sistem radar dirancang mampu mendeteksi sasaran mulai dari roket, artileri, bahkan sampai proyektil mortir 60 mm.
Model pencegatan sasaran dilakukan dengan aman, yakni saat sasaran sedang berada pada lintasan terbangnya. Keharusan dari sistem Iron Dome yakni jaminan bahwa sisa serpihan rudal/roket yang berjatuhan tidak boleh melukai penduduk yang ada dibawahnya.
Sistem kerja Iron Dome dapat dibagi dalam tiga tahap, dimana radar akan mendeteksi ancaman yang datang dan perkiraan arah datangnya. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke unit BMC yang akan menghitung lintasan dari target, mulai dari posisi luncur sampai titik perkiraan jatuh. Berdasarkan kalkulasi tersebut, sistem kemudian menyiapkan rudal Tamir untuk mencegat sasaran di koordinat yang tepat. (Gilang Perdana)