Washington Kecolongan, Laboratorium Senjata Nuklir Cina Ternyata Gunakan Chip Komputer Buatan AS

Amerika Serikat sempat dibuat geger saat mengetahui adanya material pada komponen jet tempur F-35 Lightning II yang berasal dari Cina. Atas temuan tersebut, program pengiriman jet tempur stealth ‘sejuta umat’ itu pun sempat dihentikan. Dan masih terkait Cina, belum lama ada laporan yang menyebut bahwa chip komputer tercanggih buatan AS ternyata telah digunakan oleh lembaga penelitian senjata nuklir Cina.

Baca juga: Ditemukan Material “Made in China”, AS Hentikan Sementara Pengiriman Jet Tempur F-35 Lightning II

Sebuah laporan yang dipublikasi oleh Wall Street Journal (29/1/2023) mengatakan bahwa lembaga penelitian senjata nuklir ternana Cina berhasil membeli chip komputer AS yang canggih setidaknya 12 kali dalam dua setengah tahun terakhir. Pengungkapan itu berarti bahwa institut tersebut mengabaikan pembatasan ekspor Amerika yang telah berlangsung puluhan tahun.

Masih dari laporan yang sama, disebut chip canggih yang dimaksu banyak digunakan di data center dan komputer pribadi, dan indikasi menunjukkan bahwa chip tersebut diperoleh dari jaringan retail di Cina.

Cahaya ledakan nuklir terlihat dari jarak 1.000 km.

Publikasi meninjau dokumen pengadaan dan menemukan bahwa China Academy of Engineering Physics (CEAP) yang dikelola oleh negara dapat memperoleh semikonduktor yang dibuat oleh perusahaan seperti Intel Corp dan Nvidia sejak tahun 2020, meskipun penjualan semikonduktor jenis tersebut telah dimasukkan dalam daftar hitam ekspor AS pada tahun 1997.

Banyak dari semikonduktor dibeli sebagai komponen untuk sistem komputasi. Laboratorium CEAP yang mempelajari dinamika fluida komputasi, bidang ilmiah luas yang mencakup pemodelan ledakan nuklir, memperoleh sebagian besar kemapuannya berkat pengguna semikonduktor asal AS.

Sistem kendali berbasis komputer.

AS memiliki batasan yang melarang negara asing melakukan pembelian yang dapat digunakan untuk penelitian senjata nuklir. CAEP adalah salah satu institusi Cina pertama yang dimasukkan ke dalam daftar hitam AS karena aktivitas penelitian tentang senjata nuklir. Daftar ini lebih dikenal sebagai daftar entitas.

Amerika Serikat berusaha secara agresif melawan penggunaan teknologinya oleh militer Cina selama bertahun-tahun. Pada Oktober tahun lalu, AS memberi tahu perancang chip Nvidia Corp untuk membatasi ekspor dua chip komputasi untuk proyek kecerdasan buatan ke Beijing.

Baca juga: “Tidak ada Keterlibatan Distributor” – Investigasi Bombardier Tentang Mesin Rotax di Drone Tempur Iran

Menyusul pengumuman Agustus dari Departemen Perdagangan yang membatasi ekspor bahan dan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat chip generasi mendatang, pemberitahuan AS kepada pembuat chip bertujuan melumpuhkan kemampuan perusahaan Cina untuk melakukan pekerjaan lanjutan seperti image recognition. (Gilang Perdana)

5 Comments