Update Drone KamikazeKlik di Atas

Washington Cemas, Turki Uji Deteksi Sistem Hanud S-400 Pada Jet Tempur Stealth F-22 dan F-35

Momen yang selama ini menjadi kekhawatiran bagi Amerika Serikat, rupanya mulai menjadi kenyataan, dimana Washington sejak awal telah telah mewaspadai penggelaran sistem hanud S-400 bakal digunakan untuk mempelajari karakteristik jet tempur besutan AS/NATO. Setelah pada November 2019, Turki menjajal kemampuan deteksi radar S-400 pada jet tempur F-16 Fighting Falcon, maka kini Turki dikabarkan telah lebih jauh lagi, yaitu menjajal sistem hanud S-400 untuk mendeteksi pergerakan jet tempur stealth F-35 Lightning II dan F-22 Raptor.

Baca juga: F-16 Turki Tantang Kemampuan Sistem Radar Hanud S-400, AS dan Rusia Dibuat H2C!

Tentu yang jadi pertanyaan, kapan dan dimana sistem hanud S-400 Turki punya ‘kesempatan’ untuk mendeteksi manuver kedua penempur stealth generasi kelima tersebut? Bila menguji F-16, serta merta dapat dilakukan oleh milik AU Turki sendiri, sementara dengan memanasnya hubungan dengan Ankara, Washington memang tak menempatkan F-35 maupun F-22 di Lanud Incirlik, Turki.

Sumber dari BulgarianMilitary.com yang mengutip keterangan dari majalah Evening Courier dan Fighter Jets World, disebutkan sistem radar S-400 telah beberapa kali mendeteksi pergerakan F-35 dan F-22 milik AU AS yang sedang menjalani penerbangan rotasi di Timur Tengah, dimana jet tempur siluman itu melintasi kawasan Laut Hitam dan ruang udara Turki. Walau F-35 dan F-22 tak ditempatkan di Turki, namun acap kali kedua jet tempur mendapatkan dukungan air refueling dari KC-135 Stratotanker yang bermarkas di Lanud Incirlik.

Stasiun radar S-400 sendiri ditempatkan di Lanud Mürted, dimana Turki saat ini menggelar dua baterai S-400 di lanud yang berlokasi tak jauh dari kota Ankara. Jarak dari Lanud Mürted ke kawasan Laut Hitam berkisar 170 – 200 km, yang artinya lintasan kedua jet tempur stealth tersebut masuk dalam jangkauan radar S-400. Kantor berita AviaPro menyebutkan, setidaknya sudah tiga kali sistem radar S-400 mendapat kesempatan ‘mencium’ keberadaan jet tempur stealth milik AS.

Lantas bagaimana hasil deteksi sistem hanud S-400 atas F-22 dan F-35? Merujuk informasi dari majalah Evening Courier dan Fighter Jets World, sayangnya hasil deteksi tidak diungkapkan ke publik. Namun ‘melihat’ bahwa tidak ada keluhan dari pihak Turki, maka bisa diasumsikan kemampuan deteksi S-400 cukup memuaskan.

Mengutip sumber dari thedrive.com, disebutkan di Lanud Mürted terdapat radar-radar pendukung sistem hanud S-400, seperti 91N6E (surveillance and acquisition radar), 96L6E (air search and acquisition radar) dan 40V6M (low flying target detector radar). 91N6E dan 86l6E digadang sebagai instrumen radar untuk menghadapi sasaran yang terbang di ketinggian maksimum. Kedua radar yang dapat mengendus sasaran stealth dari jarak 150 – 200 km ini mampu melacak 100 sasaran secara simultan. Sementara 40V6M dengan menara monopole dipersiapkan untuk mengendus sasaran yang terbang rendah.

Lepas dari itu, sistem radar utama pada baterai S-400 adalah 92N6E “Grave Stone.” Radar yang ditempatkan pada platform truk MZKT-7930 8×8 ini berjalan di frekuensi I/J-Band multi-function phased-array. Radar ini menggunakan antena microwave yang memiliki lobus samping rendah sebagai perlindungan dari noise jammers dan rudal anti radiasi. Setiap radar 92N6E dapat mengendalikan sampai 12 peluncur rudal dan melawan sasaran di jarak 400 km.Setiap rudal dilengkapi dengan sensor radar aktif dan terlibat dalam penghitungan posisi sasaran secara akurat (track via missile).

Sistem lengkap baterai S-400, dari kiri ke kanan – command center, radar locator dan launch vehicle.

Baca juga: Rusia: ‘Penjualan’ Sistem Hanud S-400 dari Turki ke AS Adalah Mustahil

Aksi jajal deteksi S-400 Turki atas F-22 dan F-35 telah mendapat tanggapan dari AS. Christopher Van Hollen, senator AS yang mewakili Maryland mengatakan, bahwa Turki telah melewati ‘garis merah lain’ dengan memulai pengujian sistem deteksi radar S-400. Mungkin karena dilanda ‘kecemasan’ atas suatu sistem hanud yang masih dirasa misterius, menjadikan beberapa elite di Washington berkeinginan agar AS dapat ‘membeli’ S-400 dari Turki. (Gilang Perdana)

58 Comments