Vympel RVV-MD2 – Rudal Udara ke Udara Jarak Dekat dengan Kontrol Inersia untuk Sukhoi Su-57 Felon
Bila jet tempur stealth F-22 Raptor dan F-35 Lightning II mengandalkan AIM-9X sebagai rudal udara ke udara jarak pendek, maka jawara stealth Kremlin, Sukhoi Su-57 Felon juga punya tandingannya, yakni Vympel RVV-MD, rudal udara ke udara jarak pendek berpemandu infrared (dua band infrared seeker) yang ditempatkan dalam weapon bay. Dan terkait RVV-MD, belum lama ada kabar bahwa telah dikembangkan varian barunya yang diberi kode RVV-MD2.
Baca juga: Vympel RVV-MD – Varian Tercanggih Rudal R-73 yang Diklaim Berhasil Jatuhkan F-16 Pakistan
Bila RVV-MD sudah diklaim sebagai rudal udara ke udara mutakhir, maka RVV-MD2 jelas lebih hebat lagi, dan oleh para pengamat alutsista global disebut sebagai ‘Super Missile’. Lantas apa yang membuat RVV-MD2 layak menjadi andalan baru pada Su-57?
Menurut sebuah laporan dari Ria Novosti, pengungkapan tentang pengembangan RVV-MD2 tengah dilakukan oleh JSC GosMKB Vympel yang berbasis di Moskow dan tengah merancang rudal udara ke udara generasi terbaru. Tentang RVV-MD2 diungkapkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah “Arsenal of the Fatherland.”
Artikel tersebut menegaskan bahwa Rusia telah mencapai keunggulan yang signifikan selama lima hingga sepuluh tahun dibandingkan Amerika Serikat dalam mengembangkan rudal udara-ke-udara generasi kelima, yang mana saat ini telah mencapai tahap produksi.
RVV-MD2 baru adalah penerus rudal “udara-ke-udara” jarak pendek RVV-MD. Rudal baru ini memiliki beberapa keunggulan yang diklaim media Rusia akan sangat efektif dan mematikan dalam peperangan udara. Victor Murakhovsky, pemimpin redaksi majalah “Arsenal of the Fatherland” dan pakar militer, menjelaskan bahwa RVV-MD2 adalah rudal jarak pendek pertama di dunia yang menggabungkan sistem kontrol inersia.
Sistem ini dirancang untuk mengontrol dan menstabilkan rudal selama penerbangan otonom. Sistem inersia beroperasi berdasarkan prinsip rudal yang secara mandiri menentukan koordinatnya di angkasa tanpa bergantung pada penanda (targeting) atau sinyal eksternal. Sensor pada rudal menghitung posisinya berdasarkan posisi yang diketahui sebelumnya, memungkinkan bagi rudal untuk menavigasi dan bermanuver secara akurat dalam lintasan penerbangannya.
RVV-MD2 memiliki garis koreksi radio yang memungkinkan pesawat memperbaiki koordinat target Peningkatan ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan berhasil menyerang dan mengenai pesawat musuh selama pertempuran.
Dbandingkan versi sebelumnya, maka RVV-MD2 kini menggunakan infrared seeker multi-elemen multi-band dengan kekebalan terhadap upaya jammimg yang lebih baik. Dengan homing head canggih memungkinkan RVV-MD2 untuk menyerang target secara efektif dari semua sudut, termasuk sasaran di bagian belakang pesawat.
Dengan kata lain, RVV-MD2 dapat diluncurkan ke depan, bermanuver di udara, dan berhasil mengenai pesawat musuh yang mengikuti di belakang Su-57, yang selanjutnya meningkatkan kemampuan tempurnya. Namun, rincian tentang rencana integrasi rudal ke dalam armada Su-57 dan skala produksi keseluruhannya belum diumumkan.
Mengandalkan pemandu infrared (dua band infrared seeker) yang dikombinasi dengan gas/aerodynamic control, menjadikan rudal 106 kg ini dapat mengejar sasaran dari beragam sudut. Dari bobot yang mencapai 106 kg, 8 kg di antaranya adalah hulu ledak.
RVV-MD bukan hanya dirancang untuk menghantam sasaran jet tempur, pesawat angkut dan helikopter, lebih dari itu, RVV-MD dirancang oleh Vympel Design Bureau untuk menghancurkan rudal jelajah, bahkan dapat pula menghancurkan sasaran yang memancarkan radiasi di permukaan, seperti stasiun radar.
Rudal yang ditenagai single-mode solid fuel rocket motor ini, dipastikan dapat digunakan dalam kondisi siang dan malam hari, serta telah dilengkapi teknologi anti jamming.
Baca juga: Arsenal Persenjataan untuk Jet Tempur Stealth Sukhoi Su-57 Felon Telah Lengkap
RVV-MD mampu melesat dengan keceatan Mach 2.5, rudal ini dapat mengejar sasaran maksimum sejauh 40 km, dan minimal efektif ditembakan dari jarak 300 meter. Soal ketinggian luncur, RVV-MD dapat diluncurkan di ketinggian mulai dari 20 meter sampai 20.000 meter. RVV-MD dapat beroperasi secara efektif dari segala arah, siang atau malam, di tengah lingkungan penanggulangan elektronik (ECM) yang menantang.
Dengan RVV-MD2 yang membawa fitur dan peningkatan canggih ini, maka menjanjikan peningkatan kemampuan tempur jet tempur Su-57 lebih jauh lagi. (Gilang Perdana)
Bang topol, situasi kondisi politik saat ini tidak kondusif untuk kita bisa fokus mengembangkan skuadron Sukhoi. Rafale adalah pilihan realistis, relatif behas dari CAATSA dan Perancis cukup independen. Mungkin kalau kita bisa seperti India situasinya akan berbeda.
@Topol.
keputusan pemerintah sudah benar, itu juga mengantisipasi kalau sukhoi ngga bisa terbang lagi kedepannya, tapi ya memang, mumpung bagus kalau bisa diupgrade rudalnya, lagipula itu tulang punggung tni au
AVV-MD2 akan ditempatkan di kompartemen sayap Su-57 Felon
R-37m rudall terbaru jarak jauh
Malah beli Rafale. HAHAHAA…..pantaslah kalah berkali-kali tapi ngeyelan.
hmmm, kalau ada bakal bagus, misal tambahin R-37, ganti versi r-77 yang katanya sempet diprotes india ke versi yang lebih maju, dan r-73 ganti ini (kalau ada uangnya)
Kecanggihan rudal ini sungguh menghorrorkan, jadi males perang udara lawan felonnya rusia, trims ulasannya bang gilang, mantap!
min, rencana untuk upgrade rudal sukhoi tni ada tidak?
Sepertinya belum