Viral, Marinir Cina Lepaskan Drone Intai Flapping Wing, Benar-benar Mirip Burung Asli
|Sebuah cuplikan dari siaran televisi Cina – CCTV menjadi viral setelah memperlihatkan aksi prajurit marinir Angkatan Laut Cina dalam latihan infiltrasi bawah air, meluncurkan drone intai yang tak lazim, yakni robot burung flapping wing. Meski teknologi jenis drone ini sudah pernah diperkenalkan, termasuk sempat dikembangkan oleh Dislitbang TNI AD, tapi drone burung yang dilepaskan marinir Cina terkesan natural dan menyerupai sosok burung asli.
Baca juga: Robot Burung Flapping Wing Untuk Misi Pengintaian Tersamar
Bukan hanya mirip pada tampilan burung, cara kerjanya juga mengandalkan kepakan sayap untuk terbang. Drone burung robotik sejak beberapa tahun terus dikembangkan di Cina daratan, salah satu yang cukup sukses mengembangkan robot burung adalah Northwestern Polytechnical University di Xi’an, Shaanxi, Cina. Salah satu terobosan yang mengemuka adalah ornithopter yang dijuluki “Little Falcon”. yakni drone mirip burung yang “paling lincah dan tampak nyata” dengan berat hanya 26 gram.
“Drone seperti itu cocok untuk misi pengintaian, pengawasan, dan bahkan serangan presisi dalam operasi khusus,” kata surat kabar nasionalis Cina, Global Times. Seorang pakar yang tidak disebutkan namanya yang dikutip dalam tabloid milik pemerintah Cina mengatakan bahwa penampilan fisik drone yang tampak seperti nyata akan menambah kerumitan pada upaya musuh untuk mendeteksinya secara efektif.
❗️🐦🇨🇳 – A bird-shaped drone used by the Chinese PLA Marine Corps. pic.twitter.com/Tlh6hSh1kj
— 🔥🗞The Informant (@theinformant_x) August 1, 2024
Meski kini tidak terdengar lagi kabarnya, namun robot burung flapping wing pernah dikembangkan secara serius oleh TNI AD, salah satunya oleh Dittopad (Direktorat Topografi Angkatan Darat) dengan Universitas Surya. Dengan wujud burung elang, wahana intai ini dapat terbang sembari menyamarkan identitas aslinya.
Meski masih berupa prototipe, robot burung ini telah dihadirkan dalam beberapa varian. Seperti diperlihatkan dalam Pameran Alutsista TNI AD Tahun 2014, terdapat jenis burung sedang, burung besar, burung mini, dan kumbang. Dimensi dan besarnya burung tentu berpengaruh pada fleksibilitas, jarak jangkau, dan sensor yang dibawanya. Drone burung flapping wing umumnya dibekali sensor akselerometer, giroskop, dan magnetometer. (Gilang Perdana)
AU AS Kembangkan Drone Mikro dengan Tampilan dan Manuver Mirip Serangga
sebenarnya ini sungguh keterlaluan melangar HAB (Hak Asasi Burung), ketika konflik terjadi kini akan banyak prajurit yang asal main tembak burung karena khawatir disangka drone, padahal burungnya benar2 burung dan cuma mau cari makan pula, sungguh terlalu manusia
@Bob Lee Swagger Ori. Pertama…. practice make perfect. Kedua, seorang Bruce Lee pernah berujar…I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times.
Latihan terus sampai pensiun, perang kagak.
KBRJ,
Ya masih ada atuh anak-anak yang main ketapel terutama di tempat-tempat yang masih banyak kebun dan sawah serta rumah-rumah yang luas halamannya dengan banyak pohon di dalamnya.
@bang TN,… emang hari gini anak2 masih ada yg tahu katapel apalagi gunakannya utk bermain diluar?
Tapi drone ini kalahnya sama anak kecil yang bermain ketapel.
Wah bagus banget ini. Kelihatannya cocok jika untuk setiap regu senapan (rifle squad) dilengkapi 1 drone burung kecil seperti ini.