Viking Air Umumkan Penjualan 7 Unit Pesawat Amfibi CL-515/415 Series untuk Indonesia
Bukan Beriev Be-200, juga bukan US-2 ShinMaywa, kini sudah ada kepastian bahwa pesawat angkut amfibi multiguna pilihan Indonesia adalah Viking Air CL-515 Water Bomber. Persisnya dari ajang Paris AirShow 2019, Viking Air (d/h Bombardier Aerospace), manufaktur pesawat yang berbasis di British Colombia, Kanada, telah mengumumkan order pembelian tujuh unit pesawat amfibi dari Indonesia. Dari ketujuh unit yang diakuisisi Indonesia, empat unit adalah CL-515 varian First Reponder, dua unit CL-515 varian aerial firefighting, dan satu unit CL-415EAF (Enhanced Aerial Firefighter).
Baca juga: Beriev Be-200 Altair – Pesawat Amfibi Multipurpose Incaran TNI AU
Dikutip dari flightglobal.com (19/6), pihak Viking Air menyebut akan mulai mengirimkan pesanan ke Indonesia pada tahun 2024, sementara dari sumber yang sama tidak disebutkan nilai kontrak pengadaan ini, termasuk bagaimana dengan pola ToT (Transfer of Technology) yang akan berjalan kelak. Lebih jauh disebutkan, proses pengerjaan akan dilakukan oleh sistem company Viking Air, yaitu Longview Aviation Capital. Sebagai informasi, proyek Program CL-series diakuisisi oleh Longview dari Bombardier pada tahun 2016.
CL-515 tak lain adalah pengembangan dari platform CL-415, dimana pesawat amfibi turbo propeller ini dilengkapi sistem avionik canggih dari Collins Pro Line Fusion. Dimana fitur yang ada mencakup dual GPS, TCAS II, TAWS, ADS-B out, Synthetic Vision Technology, FMS dan Flight Director.
Sebagai pemadam kebakaran, CL-515 mampu membawa air sebanyak 7 ribu liter dan hanya butuh waktu 14 detik untuk mengisi air dari sumber terdekat. Untuk maksud ini, CL-515 dilengkapi CL-415 four-door bomb bay. CL-515 First Responder mampu menjatuhkan sejumlah besar busa tahan api yang disuntikkan secara terus menerus. Selain itu, pesawat ini mampu beroperasi dalam kondisi cuaca yang sulit.
Baca juga: Mampu Menahan Gelombang Laut 3 Meter, US-2 Kian Dilirik Indonesia
Sementara CL-415 adalah pesawatt pemadam kebakaran yang juga dapat difungsikan sebagai pesawat pertanian (penyemprot hama), pesawat SAR (laut), pesawat intai maritim, pergeseran pasukan, dan dapat menjalankan funsi menjadi pesawat serbaguna. Semula CL-415 dikenal sebagai CL-215 yang bermesin piston (R-2800) hasil modifikasi pesawat itu, CL-215T, kemudian disempurnakan untuk menjadi turbo propeller dengan mesin Pratt & Whitney Canada PW123AF yang akhirnya diberi label CL-415. Dari sisi penampakan, CL-415 pada kedua sayapnya diberi winglet. Demikian pula pada ekornya yang ditambahkan finlet. Sementara di bagian kokpit dilengkapi EFIS (Electronic Flight Instrument System).
CL-415 dapat menyiduk air sambil meluncur dengan kecepatan tinggi di permukaan laut dan danau. Hanya dalam waktu 12 detik, CL-415 sudah dapat mengisi empat tanki melalui empat buah pintu air di bawah bodi. Kapasitas air yang dapat diisi mencapai 6.130 liter.
Baca juga: Bombardier CL-415 – Flying Boat Turboprop Modern, Pernah Ditawarkan ke Indonesia
Kilas balik ke masa lalu, tepatnya pada tahun 1995. Bombardier Aerospace (d/h Canadair) pernah begitu gencar melakukan promo penjualan pesawat amfibi CL-415 Super Scooper di Indonesia. Meski saat itu tak ada permintaan dari TNI, peluang pengoperasian pesawat amfibi cukup besar, pasalnya kebakaran hutan di Pulau Sumatera cukup besar, sulit diatasi, dan terus berulang. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
MK82 High Drag Bomb Parachute: Bom Spesialis Penghancur Sasaran Tertutup dan Sulit
5 Comments | Jun 10, 2016
-
Dampak Corona, MBDA Tutup Sementara Fasilitas Produksi di Perancis dan Italia
6 Comments | Mar 20, 2020
-
KRI Albakora 867 Resmi Perkuat Arsenal Satrol TNI AL
6 Comments | Jul 9, 2018
-
Perusak Kawal Rudal KRI RE Martadinata 331 Telah Lulus Masa Uji Coba
27 Comments | Sep 17, 2016
Solusi ekonomis. Be-200 itu yang terbaik, tapi Indonesia lebih menguasai mesin propeller. Viking lebih mudah perawatan dan lebih murah, sepanjang tidak dimodif jadi alat tempur atau terlibat misi tempur, gak ada embargo.
Komen yg menyesatkan ☝️🏻….emang berapa jumlah pesawat jet milik maskapai sipil lay 🤷
Terbaik belum tentu paling cocok
Sukak dng desain CL 515. Pesawat ini yg paling efektif.
Samakkkkk…😍😍😍
5 okt Lihatlah ke langit
kalau pagi siang sore pasti ada awan dan burung…….
kalau malam pasti ada bintang dan bulan……kecuali mendung
Su-35 maksudnya. Bakalan dibeli buat stopgap pespur air superiority. Program IFX buat jangka panjang. IFX terbang Flanker ditinggalkan.
Sorry bos udung, ruangan kantor ane ada dibasement 🤷
aku jarang liat atas bro, senangnya liat kebawah, ada kolam renangnya soalnya di apartemenku wik wik wik
Tanggal 5 Oktober tetap saja memandang langit-langit. Pekerjaan saya teknisi kelistrikan
beriev itu pesawat bagus dan agak mahal
ina bukan gak mau beriev,tapi gak sanggup uangnya.
buktinya perusahaan as beli beriev…
bedakan gak mampu sama gak mau……
beriev mahal ya susah perawatan ya tapi berbanding lurus
sama kemampuannya dan teknonya.
ibarat beriev itu lamborgini
dan cl 515 itu xenia
jadi bedakan ya…….
atau kata lain……
negara AS itu rafi ahmad yg sanggup dan sangat mampu beli beriev atau lamborgini….
dan negara somalia itu ntung yg hanya sanggup dan mampunya hanya beli cl 515 atau xenia……
Koplax………
Kondisi AS dan Indonesia berbeda bro, disana negara daratan sehingga banyak sungai/danau besar yang airnya lebih tenang, dan kemungkinan jarak laut dan area kebakaran jauh sehingga cucok dengan pesawat jet…….
sedang Indonesia negara kepulauan dengan banyak sungai-sungai kecil dan danau kecil sehingga cucoknya pesawat propeler dengan landasan aju pendek.
juga ombak air laut yang level tinggi yang tak bisa di handle beriev rusia…….
sejak dulu beriev sudah dicoret dari daftar karena tidak cucok dengan kondisi alam Indonesia
kalau komen itu jangan terlalu pendek pemikiranya….hhhh
Yang bersangkutan paling hobi menolak realita bro konyol. Tipikal fansboy Rusia strong kelas berat alumni JKGR
Alhamdulillah buat rudal bin cintia horas binti muarif bau kaki akhirnya situ mau tobat menerima realita. Terima saja kenyataan bahwa kita tak akan membeli rudal Rusia seperti Pantsyr, S300 & S400 karena harganya amit-amit dan bakal memilih Aster, Iron Dome & THAAD karena lebih murah & ToT
THAAD itu kurang efektif karena mengandalkan energi kinetik untuk menghantam rudal. hanya ada satu lintasan parabolik, kalau yang dihadang itu missile hi-lo-lo, nggak kepake itu THAAD. Kalau aster dan iron dome masih mending. kalau THAAD radarnya pake AN/TPY-2 yang nggak mutar 360 derajat hanya mengawasi area 90 derajat didepannya, satu baterai minimal 3 peluncur dan 3 radar.
@durandal
Sarkasme saja buat @rudal agar mau melihat realita. Tupoksi THAAD memang buat counter rudal balistik bukan rudal jelajah. Jarak & ketinggian efektif untuk menembak jatuh minimal 100 km artinya tidak terlalu butuh radar 360°. Di kawasan siapa yang punya rudal balistik kalau cuma Cina doang
Dalam doktrin hanud TNI fungsi long range SAM buat menjatuhkan rudal. THAAD & Aster sudah masuk dalam perencanaan jangka panjang hanud TNI. THAAD buat counter rudal balistik sedangkan Aster 30 counter rudal jelajah
Beriev keok keok keok
ya….karena tidak cocok kondisi alam Indonesia, saya suka US-2 ShinMaywa, tapi pilihah Viking Air CL-515 saya lebih suka………yes…..karena sudah battle proven.
saya curiga ToT nya berhubungan dengan N219 seaplane version……….