Vietnam Punya Robot “AK-47 Self Propelled”, Indonesia Tidak Ketinggalan
|Apakah efektif dioperasikan atau sebaliknya mungkin bukan jadi pertimbangan utama, namun riset sah-sah saja dilakukan guna menguji dan mengukur kreativitas serta inovasi di lini persenjataan. Sebut saja seperti yang dilakukan Angkatan Darat Vietnam, yang belum lama ini merilis prototipe senapan serbu AK-47 self propelled.
Baca juga: M16 vs AK-47 – Mana Yang Lebih Unggul?
Disebut self propelled, lantaran senapan serbu legendaris ini (dalam wujud utuh) ditempatkan dalam platform robot mini beroda rantai. Sekilas desainnya tak beda jauh dengan robot penjinak bahan peledak yang akrab digunakan TNI dan Polri. Dari akun Twitter @TheDeadDistrict, diperlihatkan sosok senapan AK-47 lengkap dengan magasin terpasang, ditempatkan dalam UGV (unmanned ground vehicle), serta dikendalikan lewat remote.
Nampak dirancang simpel serta memanfaatkan konsol yang tersedia di pasaran, unit kendali AK-47 self propelled menggunakan remote control plus monitor visual kamera pembidikan pada sasaran mengandalkan layar di smartphone. Meski inovatif, model AK-47 self propelled punya keterbatasan pada kapasitas magasin, pasalnya yang dipasang adalah jenis magasin standar yang berisi 30 peluru.
Serupa tidak sama, siswa dari STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) pada tahun 2014 pernah membuat prototipe robot beroda ban (panser mini) yang dipasangi senapan mesin FN GPMG (General Purpose Machine Gun) kaliber 7,62 mm.
Menurut pihak STTAL, senjata dapat dioperasikan secara remote (RCWS) lewat kendali yang di monitor dari perangkat semacam laptop. Sayangnya, bekal amunisi yang dibawa terbatas, hanya satu box magasin berkapasitas 100 peluru, untuk penggantian (reload) amunisi dilakukan secara manual.
Baca juga: Panser Mini Tanpa Awak Kreasi STTAL
Nah, ketimbang kreasi robot senapan mesin yang dirilis AD Vietnam, sepertinya robot beroda ban dengan FN MAG lansiran STTAL nampaknya lebih unggul, terutama bila dilihat dari kapasitas amunisi yang siap digunakan. (Bayu Pamungkas)
Ini untuk CQB kali ya
kehabisan peluru bisa digotong musuh
Kalau made in nguyen fungsinya dibuat hanya untuk bikin cacad prajurit musuh bukan utk membunuh.rcws IDN selain kemampuan menembak harus punya fitur grenade launcher dan mode bayonet sebagai opsi terakhir ketika stok amunisi habis sambil menunggu operator me-reload…muehehe
kenapa gk sekalian mode bunuh diri aja pakai C4 kalo peluru habis bisa kamikaze ke arah musuh.
Galil ace versi lisensi mereka lebih baik
Yg diperlukan itu drone yg bisa gotong senjata serbu serta granat. Utk penempatan di papua.
Jd begitu.ngintai KKB lansung diberondong dng senjata serbu di drone tersebut. Sekalian menjatuhkan geranat ke lokasi keberadaan KKB…๐๐
Ya. Salaamm…๐๐๐
Cocok buat nyari wirog atau curut๐
Kecil amiiirrr…robotnya
Itu sekali “DOR” langsung njengat, ngguling tuuhh..
๐
mungkin yang dipakai AK 47 versi STTB mas..
Butuh drone mini bawa senjata buat papua. Seperti drone buatan turki
Mungkin efektif bila konsepnya sekali pakai. Artinya kalau peluru habis ya biarin aja. Sehingga musuh bisa ambil senapannya buat nembakin operatornya. Itung itung sedekah senapan ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
Senjata Rusia Settloong bangetzzz. Hhhhhhhhhh