[Video] Cina Luncurkan Roket Pembawa Tiga Satelit dari Platfom Kapal Kontainer di Tengah Laut

Cina kembali membetot perhatian dalam dunia peroketan, bila pada 5 Juni 2019 sukses meluncurkan roket pembawa satelit dari tengah laut, maka pada 11 Januari 2024, Cina sukses melakukan hal serupa, namun dengan menggunakan jenis roket yang lebih besar dan kuat. Tidak itu saja, peluncuran terbaru dari tengah laut kini menggunakan platform sejenis kapal kontainer, menjadikan Cina punya keunggulan komparatif dibandingkan apa yang dilakukan negara-negara jawara roket lain.

Baca juga: Puing Roket Milik Cina Seberat 18 Ton Nyaris Menghujam New York

Roket yang diluncurkan pada 11 Januari lalu adalah Gravity-1 (Yinlin-1) buatan perusahaan Cina, Orienspace. Seperti halnya peluncuran pada 5 Juni 2019 yang menggunakan roket Long March 11, maka Gravity-1 juga diluncurkan di Yantai, Provinsi Shandong, kawasan Laut Kuning pada pukul 12:30 EST (0530 GMT). Seperti telihat pada video di bawah ini, peluncuran Gravity-1 menghasilkan dua gumpalan besar asap dan beberapa puing ke langit biru.

Gravity-1 saat peluncuran pada 11 Januari menbawa muatan tiga satelit cuaca komersial Yunyao-1 – ke orbit yang direncanakan yakni di orbit rendah Bumi – low Earth orbit (LEO).

Andrew Jones dari SpaceNews menyebut Gravity-1 dapat mengangkut sekitar 6.500 kg muatan ke orbit rendah Bumi (LEO). Peluncuran Gravity-1 menjadikannya roket komersial Cina yang paling kuat dengan peluncur berbahan bakar padat, yang diklaim paling kuat yang pernah melakukan misi orbital.

Sebagai perbandingan roket Long March 11 yang diluncurkan pada 5 Juni 2019, bobotnya 58 ton dan dapat memuat payoad sampai 700 kg.

Gravity-1 adalah roket berbahan bakar padat terbesar di dunia berdasarkan kapasitasnya. Selain Gravity-1, Orienspace juga sedang mengembangkan roket Gravity-2, yang akan menampilkan tahap inti berbahan bakar cair dan penguat roket padat. Orienspace menargetkan debut Gravity-2 pada tahun 2025, yang kemungkinan akan mampu mengangkut 25,6 ton ke LEO.

Orienspace juga tengah mempersiapkan Gravity-3, yakni roket yang akan menggabungkan tiga tahap inti Gravity-2, sama seperti roket Falcon Heavy milik SpaceX yang memiliki tiga booster Falcon 9 yang disatukan. Kapasitas muatan Gravity-3 ke LEO diproyeksikan sekitar 30,6 ton.

Menurut spesifikasi di website SpaceX, roket Falcon 9 dan Falcon Heavy masing-masing dapat mengangkut sekitar 25 ton dan 70 ton ke LEO.

Pertama di Dunia, Cina Luncurkan Roket Pembawa Satelit dari Tengah Laut

Peluncuran roket Galaxy-1 adalah misi orbit keempat tahun ini bagi Cina. Negeri Tirai Bambu telah meningkatkan kecepatan peluncurannya ke tingkat yang mengesankan baru-baru ini, dengan sektor swasta yang memainkan peran yang semakin penting. (Bayu Pamungkas)