Versi Sipil Rantis Komodo KIT 250AT Dijual Untuk Umum
|Di ajang Indo Defence 2014, Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD dan PT Fin Komodo Teknologi memperkenalkan sosok rantis intai model buggy yang berpenggerak dua roda. Rantis super ringan dengan berat kosong 320 kg ini lumayan menyita perhatian kala itu, diberi label Komodo KIT 250AT, rantis intai ringan ini terlihat garang dengan dipasangi gun turret senapan mesin FN MAG 7,62 mm yang dapat diputar manual 360 derajat.Tak itu saja, KIT 250AT juga ditampilkan dalam versi ambulance lapangan. Yang lebih menarik lagi, Komodo KIT 250AT adalah rantis intai produksi dalam negeri.
Baca juga: Komodo KIT 250AT – Rantis Intai Ringan Berpenggerak 2 Roda
Buat para penggemar off road yang kebetulan pecinta dunia alutsista, kini bisa memiliki KIT 250AT, namun dalam versi sipil, yang labelnya menjadi KD 250X. Di ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2017, rantis off road ini dijual ke publik dengan harga Rp90 juta, bahkan ada diskon Rp5 juta jika dilakukan pembelian saat pameran berlangsung 27 April – 7 Mei 2017 di JIE Expo Kemayoran, Jakarta. Meski ini adalah versi sipil, sensasi rantis intai tentu tidak dihilangkan, karena sang produsen tahu itu adalah daya jual dari kendaraan ini.
“Ini menjadi varian baru, makanya kita sebut KD250X, new generation. Perubahan di frame. Ini dibuat lebih lega kabinnya. Lalu interior dasbor berubah semuanya. Bentuk eksteriornya lebih macho dan futuristik. Di belakang juga kita ada perubahan, yang tadinya lampu rem di atas, kita taruh di bawah. Lalu fender juga berubah,” kata Ibnu Susilo, Presiden Direktur PT Fin Komodo Teknologi, dikutip dari detik.com (1/5/2017). Lebih lanjut disebutkan Secara dimensi baik lebar dan panjang KIT 250AT dan KD 250X adalah sama, “kami bikin kabinnya lebih lapang. Dashboard kita majukan sedikit, rangka dan roll bar juga kita naikkan. Jadi posisi kaki tidak lagi mentok ke dasboard,” kata Ibnu.
Baca juga: P6-ATAV – Rantis Serbu ‘All Terrain’ Terbaru Kopassus TNI AD
Meski ada didapuk sebagai rantis intai, Fin Komodo KIT 250AT tak dibekali lapisan proteksi khusus untuk awaknya, kemungkinan ini untuk mempertahankan aspek kelincahan mobilitas kendaraan pandu ini. Baik Komodo KIT 250AT dan KD 250X mengadpsi mesin 4 stroke 250 cc. Mesin dengan bahan bakar premium/pertamax ini punya daya 14 hp/7.500 rpm yang mampu melesatkan kendaraan hingga kecepatan maksimum 60 km per jam. Kapasitas bahan bakar untuk sekali jalan adalah 20 liter. Untuk laju transmisi mengadopsi CVT otomatis (maju dan mundur). Mesin ditempatkan pada bagian belakang.
Baca juga: Radio AN/PRC-77 – Andalan Komunikasi Tempur TNI di Operasi Seroja
Sayangnya kapabilitas off road-nya hanya mengandalkan sistem penggerak 2 roda belakang, ini tentu menjadi minus tersendiri. Keistimewaan Komodo KIT 250AT lebih ditekankan pada rancangan yang kompak dan ringan. KIT 250AT punya dimensi 2,65 x 1,75 x 1,46 meter dengan berat hanya 420 kg. Karena dimensinya yang ‘mungil,’ KIT 250AT hanya bisa dimuati oleh dua awak, yakni satu pengemudi dan satu juru tembak (gunner). KIT 250AT juga menyediakan ruang untuk penempatan radio komunikasi sekelas PRC-77, yakni tersedia slot pada bagian dashboard gunner. Untuk keperluan logistik dan amunisi, kapasitas angkut rantis ini bisa dimuati barang maksimum 250 kg.(Tri)
Duh, koq cc nya kecil banget 250 cc. Jangan2 cuma bisa dijalanan aspal. Gak 4wd pula. Harusnya 1000 cc, 4wd dan dilengkapi QW3
Ini setara polaris atv..tp kog mesinya kecil ya..buatan mana ini mesinnya..heheh…polaris paling tinggi 1000cc turbo…harga 300-500 jt kosongan standart..fungsinya utk patroli..atau tim rider..harusnya minamal 600cc+turbo baru mantap ini..kalo harga 90 jt..
Mesinnya bernama “Fin Power”, rancangan insinyur Indonesia, tapi karena belum ada blum ada pabrik di Indonesia yg bisa buat mesin, makanya dibuat oleh pabrikan China. Hak cipta punya Indonesia, tetapi hebatnya di 2016 lalu sudah ditiru China. Dan yg buatan China ini modelnya lebih bervariasi dari yg orisinil/buatan Indonesia.
Sebenarnya dulu PT Texmaco selaku pembuat truk Perkasa sudah bisa membuat mesin (melisensi mesin Cummins), tapi sayangnya bangkrut krn krisis moneter, dan akhirnya pabriknya dibeli oleh Mitsubishi (kalau tdk salah) .