USV SAM-3: Drone Laut Penyapu Ranjau Yang Battle Proven

sam3-explosion

Belum lama berselang, pihak Saab Kockums mengadakan presentasi di Mabes TNI AL tentang solusi teknologi penyapu ranjau. Penawaran alutsista penyapu ranjau asal Swedia ini tentu karena ada peluang, pasalnya TNI AL memang punya niatan memensiunkan kapal penyapu ranjau Tripartite Class (KRI Pulau Rengat 712 dan KRI Pulau Rupat 712). Sebagai gantinya TNI AL berencana membeli dua unit kapal penyapu ranjau baru.

Baca juga: Tripartite Class – Kapal Pemburu Ranjau Andalan TNI AL

sam-3-main

Sampai hari ini belum ada informasi, jenis kapal penyapu ranjau apa yang nantinya akan dibeli TNI AL. Publik di Tanah Air hanya bisa mereka-reka, seperti pada Juni 2015 lalu, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi melakukan kunjungan ke Swedia untuk melihat langsung korvet Visby Class dan kapal penyapu ranjau, yang keduanya adalah besutan Saab.

Nah, menyambung tulisan di paragraph pertama, Lars Nielsen, Deputy Head of Saab Indonesia menyebutkan bahwa ada tiga opsi yang ditawarkan oleh Saab terkait teknologi penyapu ranjau ke TNI AL. Pertama, Dedicated Mine Counter Measure Vehicle (MCMV). Kedua, Unmanned Surface Vessel (USV) SAM-3, dan opsi ketiga Organic Mine Counter Measure solutions. MCMV berwujud kapal penyapu ranjau konvensional jenis MCMV 47 (Landsort, Bedok dan Koster Class) dan MCMV 52 (Ehanced Koster Class). Sebagai informasi, Bedok Class adalah 4 unit seri penyapu ranjau milik AL Singapura.

SAM3

Yang menarik disini adalah sosok SAM (Self-Propelled Acoustic Magnetic Sweep) -3. Bisa dibilang ini adalah drone yang beroperasi di permukaan laut (naval drone). Secara prinsip teknologi kendalinya bisa disamakan dengan USV Bonefish yang tengah dikembangkan PT Lundin Industry Invest (North Sea Boats), atau platform dasarnya sudah pula diterapkan pada prototope USV Savinna karya mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada), Yogyakarta. Kendali dapat dilakukan secara remote, atau bisa juga autonomous.

Baca juga: Bonefish USV – Kapal Intai Tanpa Awak Berdesain Trimaran

V134645

Baca juga: Savinna – Prototipe Drone Laut Karya Mahasiswa UGM

SAM-3 dapat dikustomisasi dari sisi payload, dan target yang dicari dan musnahkan tak hanya ranjau, tapi juga dapat berburu sumber sonar. Model drone penyapu ranjau ini pun nyatanya bukan sesuatu yang baru bagi Saab, aslinya teknologi ini telah dikembangkan sejak awal tahun 80-an, meski tak disebutkan nama negaranya, SAM-3 telah diproduksi sebanyak 13 unit dan di ekspor keempat negara.

SAM-3 pun sudah menorehkan kemampuan tempur alias battle proven, yakni ketika digunakan oleh US Navy dalam operasi Desert Storm di lepas pantai Kuwait pada tahun 1991. Saat itu, SAM-3 berhasil menetralisir beberapa ranjau yang ditebar Irak, termasuk ranjau laut peninggalan perang Iran-Irak.

Baca juga: T-43 Class – Generasi Perdana Kapal Penyapu Ranjau TNI AL

Saab merancang SAM-3 untuk mudah dalam deployment dan dapat dioperasikan diantara pelabuhan-pelabuhan, sungai dan pesisir. Dalam uji coba, SAM-3 berhasil menetralisir ranjau laut full scale seberat 525 kg TNT. Dengan lambung kapal model katamaran yang terbuat dari heavy duty rubber tubes dengan kompartemen berisi udara, maka dapat menyerap senjumlah besar energi, serta mengurangi efek energi balik dari propeller dan mesin.

Model lambung katamaran juga dipercaya dapat memperkuat posisi kapal dari ancaman risiko terbalik. Untuk misi berburu ranjau yang berbahaya, SAM-3 mengandalkan kombinasi dari teknologi two axis electromagnetic signature effectors (coils), towed acoustic generator, dan Optional electric (UEP/ELFE) sweep gear (electrodes).

Dengan panjang 14,4 meter dan bobot 14 ton, SAM-3 dapat dengan mudah dipindahkan lewat jalur darat, laut dan udara. Secara keseluruhan, SAM-3 dapat dikemas dalam paket kontainer ukuran 40 kaki. Setelah dikeluarkan dari kontainer, proses perakitan SAM-3 membutuhkan waktu tak lebih dari 24 jam, ini tentunya berkat sistem modular yang menjadi andalan SAM-3. (Haryo Adjie)

Spesifikasi USV SAM-3
– Panjang keseluruhan: 14,4 meter
– Beam: 6,7 meter
– Draught (propeller): 1,2 meter
– Draught (acoustic generator): 3,8 meter
– Berat: 14 ton
– Kecepatan max: 10 knots
– Kecepatan sweeping: 8 knots
– Mesin: Diesel 2×140 KW

3 Comments