USNS Kilauea, Kapal Angkut Amunisi yang Pernah Lakukan Jamming di Laut Timor
|Banyak kisah yang terjadi jelang dan pasca jejak pendapat di Timor Timur pada periode 1999-2000. Tensi politik yang memanas ditambah banyaknya kekuatan militer asing yang berada di bawah komando INTERFET (International Force East Timor) pimpinan Australia menjadikan gesekan mudah saja meletup di lapangan. Dan dari beragam armada kapal perang asing di yang hadir di Laut Timor saat itu, ada sosok USNS Kilauea (T-AE-26) yang beroperasi singkat. Meski beroperasi kurang dari dua minggu, kapal kapal angkut amunisi ini kabarnya pernah men-jamming salah satu kapal perang TNI AL.
Baca juga: Nyaris Disengat Torpedo Kapal Selam Cakra Class, Inilah Profil HMAS Kanimbla
Berdasarkan keterangan dari sumber Indomiliter.com, kapal dengan bobot penuh 20 ribu ton ini pernah melakukan jamming pada salah satu dari korvet Fatahillah Class. Apa yang di jamming dari kapal perang Indonesia? Meski untuk yang satu ini tak didapatkan informasi jelas, tapi besar kemungkinan jamming dalam upaya mengacaukan sistem elektronik yang terkait penginderaan (radar) dan kendali senjata. Dan bicara tentang senjata, alutsista paling strategis yang terkait dukungan fire control system di korvet Fatahillah, saat itu adalah rudal anti kapal MM38 Exocet.
Lepas dari sepenggal cerita di atas, keberadaan USNS Kilauea menjadi menarik diperhatikan, pasalnya hampir sebagian besar awak di kapal yang dioperasikan Military Sealift Command ini berstatus sipil. Sebagai ammunition ships, USNS Kilauea tugas utamanya adalah membawa logistik persenjataan berupa bom, peluru, ranjau, bubuk peledak, rudal sampai torpedo. Amerika Serikat ingin suplai logistik persenjataan di semua lini armadanya dapat terjamin dan bersifat mandiri.
USNS Kilauea adalah kapal pertama dari Kilauea Class ammunition ship. Dibangun oleh General Dynamics, Bethlehem Steel, Ingalls Shipbuilding, total ada delapan kapal jenis ini yang telah diproduksi dan memperkuat arsenal AL AS. USNS Kilauea diluncurkan pada 9 Agustus 1967 dan resmi masuk kedinasan pada 10 Agustus 1968. Sebagai kapal semi markas, USNS Kilauea dapat membawa dua helikopter sekelas CH-46 Sea Knight.
Kapal ini resminya tidak dipersenjatai, namun wikipedia.org menyebut kapal ini dipersenjatai beberapa senapan mesin berat M2HB Browning dan satu pucuk kanon CIWS (Close In Weapon System) Phalanx. Masa penugasan USNS Kilauea dalam misi INTERFET berlangsung dari 20 September sampai 2 Oktober 1999. Sebelum berlayar di Laut Timor, USNS Kilauea pernah bertugas menghantarkan paket amunisi dalam Perang Teluk I tahun 1990-1991.
Baca juga: HMAS Jerves Bay βDili Express,β Kapal Katamaran Legendaris Andalan INTERFET

USNS Kilauea punya panjang 171 meter dan lebar 25 meter serta mampu melaju dengan kecepatan 20 knots. Total keseluruhan awak dan personel di kapal amunisi ini mencapai 403 orang. Saat ini USNS Kilauea tinggal kenangan, lantaran pada 24 Juli 2012 telah dikaramkan oleh torpedo MK48 dari kapal selam Australia, HMAS Farncomb dalam Latgab RIMPAC 2012 di Perairan Hawaii. (Haryo Adjie)
Ralat: Beliau kala itu menjabat sbg komandan KRI Nala yg setipe dg KRI Fatahillah π
Saya pernah dengar dari “orang dalam” ….. seputar ketegangan jelang lepasnya tim-tim πππ
Kala itu Pak Marsetio adalah komandan KRI Fatahillah yg bertugas mengawasi perairan diutara pulau timor, dimana disitu juga terletak ALKI.
Tentang aksi jamming oleh kapal AOR amrik tidak disebut scr rinci (mungkin hanya aksi jamming komunikasi saja π€)….tapi bagian yg menegangkan adalah ketika KRI Fatahillah “dijepit” oleh 2 kapal perang interfet yaitu milik RAN (OHP) dan Royal Navy (Type 22/23 ???).
Ketika sdh berpatroli di utara perairan tim-tim (haluan arah ke barat), dari tampilan radar tampak 2 kapal perang asing bergerak dg cepat dari 2 arah yg berbeda….1 kapal dari utara (type 22/23) dan 1 lagi dari arah selatan laut aru (OHP), kedua kapal ini selanjutnya secara bersamaan berbelok kebarat dan seolah-olah ingin menjepit KRI Fatahillah dari kedua sisi lambung kapal.
Tak mau dibully dan dipermalukan oleh 2 kapal perang asing yg berukuran lebih besar di alur perairan internasional (ALKI), Pak Marsetio mengambil aksi balasan, memanfaatkan keunggulan KRI Fatahillah yg memilik performa sangat baik.
KRI Fatahillah segera dipacu dg mengaktifkan mesin turbin gas, dan dengan kelincahan yg berasal dari propulsi “variable pitcher propeller”, KRI Fatahillah segera melejit didepan kedua fregat milik interfet dan melakukan putar haluan kanan dg radius yg ketat “ala-ala cobra pugachev” dan beberapa saat kemudian, KRI Fatahillah sudah berada di belakang kedua fregat interfet tsb πͺπͺπͺ.
Hal yg menarik adalah, antara Pak Marsetio (komandan Fatahillah) dan komandan fregat OHP sudah saling mengenal dan pernah melakukan latihan perang ASW di australia sebelumnya.
Hal ini menunjukkan, watak orang-orang “bule” yg tak memiliki “ewuh-pekewuh” jika sudah menyangkut tugas negara….hal yg berbeda dg watak sesama AL negara-negara asean, kala itu π€·
Kok manuver cobra pugachev to….ala manuver kulbit maksutnya, yg loop dg radius kecil π
Masalah embargo yah!!
Helobung ruskiye msh ribut terus dgn bro tn. Bicara tim-tim tahun 2000an pernah ke atambua dalam program pergantian dan modernisasi peralatan komunikasi TNI AD yaitu proyek satu mandala
Balik k embargo militer kita ada 4 kali
1. Soviet karena poros Jakarta Beijing Pyongyang tahun 1963 berakhir 1967
2. Amrik karena kerusuhan Dili 1992 dimulai 1993 berakhir 2005
3. Amrik lagi tp kini untuk kopassus karena tim mawar pada demonstrasi reformasi 1997-1998 embargo dari akhir 1998 sampai sekarang belum dicabut
4. Jerman berupa embargo militer parsial sebagai protes dipakainya alutsista terutama ex jertim di DOM Aceh dari 2000 hingga 2005
Komentar bung ruskiye blunder lho. Kita tidak mendapatkan embargo militer lanjutan pasca referendum tim-tim 1999
Balik lagi ke yang pasti. Kini sedang mengincar program migrasi Link Y ke Link 16 di TNI AU
Akhirnya si Om turun gunung lagi. Bisa kasih penjelasan kenapa Link 16 dipilih TNI AU
ID legendaris muncul kembali
Bung @ayam jago saya sebenernya masih inget 3 tahun yg lalu ngomong pake ada hull Kilo isian subsystem NATO lah, Type-214, Scorpene segala macem. Itu semua kemana ? Ini yg ada kontrak kedua DSME 1400 terus ada Wing kohahudnas pake interceptor dengan tender EF, Gripen, FC-31, dsb itu kmaren rencananya Skadron 1 & 12 kelak diisi Viper, kemana juga omongan ttg AW-101 lah itu awal tahun kontrak pengadaan 9 Bell-412 EPI Puspenerbad sama 8 H-225M buat TNI AU ga ada AW 101 nya, dulu oke lah orang kemakan omongan bung @ayam jago sekarang udah susah dah, masalahnya realisasinya lain sih
Bung @ayam jago dulu juga ngomong Be-200 kayak iya bnget itu yg dateng CL-415 sama CL-515 kemana jadi itu bung ?
“Russian Party” batal bosss….lantaran kerupuknya keburu melempem sesampai di rusia πππ
Kurang satu…..Embargo Soviet (lagi) karena G30S 1968-1985-an
Mestinya seluruh KRI yang berperan untuk angkut pasukan dan logistik seperti tanker bantu curah minyak, LST, LPD, semuanya juga harus dilengkapi dengan sistem electronic counter measures seperti jammer ini.
Jng bicara mestinya Ntung.
Kita bicara realita kemampuan anggaran. Kalo bicara mestinya, kita harus punya kapal Destroyer, punya kapal penjelajah dan punya real fregate. Beruntung yg terakhir, ada kabar angin segera diakuisisi. Tp kemampuan anggaran yg menjadikan “mestinya” menjadi ” tidak mesti”…..hehehe
Tahun begituan tni belum melek tentang pentingnya datalink dan elektronic warfare. Justru yang memulai malah tni ad dengan proyek tactical datalink kartika tahun 2014. Dengan datalink dan electronic warfare mumpuni kecil kemungkinan sistem komunikasi dan sensor terganggu karena jamming
Bukti peralatan tempur Barat jadi sitting duck saat negeri ini berseberangan dengan Barat atau negera-negara yang punya kepentingan dengan Barat
makanya…penting sekali ToT…..masalahnya adalah hanya baratlah yang rata-rata mau ToT…..secara murah meriah
Lupa dengan KFX/IFX ?
Bukan jajahan inggris….tapi jajahan portugal
ya betul…….sampai terakhir…kita belum ada pengakuan resmi dari PBB…ditambah posisi kita sedang krisis moneter berat….carut marut politik….wis pokok e kita di posisi diujung tanduk……tidak ada tenaga lagi…….
Hanya orang hebat yang bisa menyelamatkan Indonesia di waktu itu….layak diberi kehormatan tinggi….
Seandainya dulu sampe pecah perang..kira-kira kita mampu bertahan berapa lama menghadapi mereka?
menghadapi siapa dulu?.
kalou nato yaa jangan ditanya,sekarang juga kita engak sangup bertahan selama beberapa bulan,kecuali penguasaan wilayah sepenuhnya bisa puluhan tahun juga engak beres,contoh afganistan.
Kalo dulu sampai pecah perang, kita masih bisa mampu bertahan dalam waktu yang lama. Seenggaknya timor leste yang menjadi medan perang hanya menjadi wilayah “statematle” kek perbatasan korea utara dan selatan untuk mempertahankan status quo (yang tentu saja nggak bakal menguntungkan buat mereka).
Yah pikirkan saja, dulu itu keadaan masih panas dan tidak stabil sudah pasti ada beberapa rencana yang disiapkan dan pasukan yang disiagakan kalo seandainya terjadi konflik skala besar dengan mereka, meski kekuatan TNI disana pada waktu itu sedang ditarik satu per satu sehubungan dengan kemerdekaan Timor Leste.
Dan pastinya perang ini bakal menjadi perhatian dunia (terutama yah PBB).
Yang menjadi pertanyaannya, gimana cara tuh Kapal Pengangkut Amunisi menjamming? Dan mengapa tuh sumber mengatakan kalo salah satu kapal kita dijamming oleh sebuah Kapal Pengangkut Amunisi?
mau perang pake apa?duit engak ada sista dah pada tua kena embargo pula,emang australia aja gitu? negara fpda itu england dibelakangnya.
Yang jelas Indonesia bubar dulu dalam hitungan hari………….kemungkinan perang terbuka dengan AS, Ausie tidak ada……karena Indonesia jelas kacau balau…..berantakan dengan sendirinya……sibuk perang saudara…ingat !!! kita pada saat itu sedang Krisis Moneter…ekonomi sedang kacau….Deintegrasi di depan mata
mr magpie,pahami dulu situasi dan kondisinya saat itu,baik kita maupun lawan,kita lagi morat marit sedang sekutu tidak ada lawan sedang posisi jaya.sedang pbb hanya bisa teriak sumbang,contoh kasus irak,jadi bukan sekedar baper saja tapi harus dengan kajian sesuai situasi pada saat itu.
Kita ngomongin soal kemungkinan perang dengan Australia dan Interfet di Timor Leste dan berapa lama kita bisa bertahan. Bukan soal Indonesia bakal bubar atau tidak, itu subyek yang berbeda lagi.
Perang saudara? Perang saudara yang mana? Lebih mirip konflik lokal antar etnis.
Meskipun kemungkinan desintergrasi sedang di depan mata pada waktu itu, ketika perang dengan “mereka” terjadi bakal secara tidak langsung bakal mempersatukan rakyat (setidaknya untuk sementara) karena mempunyai “musuh” bersama.
Jelas saling berhubungan misters……….
Silahkan buka buku sejarah kembali di tahun 1995-2000 itu terjadi apa………….
Bedakan deintegrasi ideologi dan deintegrasi wilayah….jauh berbeda..
kalau ideologi saja….kita akan bersatu bila ada serangan dari luar
kalau wilayah….malah menjadi kesempatan memerdekakan diri…..bila negara induk mendapat serangan…mereka merasa mendapat bantuan dari luar….
konyol sudah habis habisan untuk menjelaskan tapi mister belum juga melihat situasi dan kondisi pada saat itu.
kalou kita menyatakan perang yaa bukan hanya timor leste yang mungkin lepas,liat ancaman dan ketegangan saat itu bahkan australia mengancan langsung meluluh lantakan jakarta sedang dunia tau jakarta adalah ibukota indonesia.
lalu dimana meraka melihat indonesia saat itu kalou bukan ikan ditalenan atau sapi dipenjagalan.sampai negara sekelas malaysia saja luar bisa berani menginjak injak kedaulatan dan harga diri bangsa indonesia,cari lagi berita tahun tahun itu baru kamu bisa sedikit dapat gambaran dan bisa ambil kesimpulan.
haidup usa,bahkan tak perlu turun tangan hanya mengunakan pion sekelas dua tiga negara pfda,bisa sukses melepas wilayah negara besar yang berdaulat,sekali lagi mari kita teriakan bersama sama haidup usa!.
πππππππ
Timor Leste sejatinya dari awal memang bukan bagian dari NKRI, karena Timor Leste adalah bekas jajahan Inggris. dan itu salah satu kenapa Timor Leste bisa lepas dari NKRI.
haidup usa.
itulah hibatnya negara adidaya apa yang dinginkan terjadi,bila ingin putih jadi hitam pun terjadi,contoh timor leste indo diberi restu untuk mengabil timor leste dan itu terjadi,bila ingin timor leste merdeka itu pun terjadi,
maka kita bersama sama teriak yang nyaring haidup usa!.
Belum ada pengakuan dari PBB………kalau Timor-Timur bagian dari Indonesia……
Makanya Ekonomi kita harus kuat….secara automatis uang untuk beli Alutsista juga ada…………
Jajahan Portugis bro….
biari aja bro,mungkin maksud dia itu beda dengan kita jajahan belanda,pahal kita bukan hanya belanda saja yang menjajah portugis dan ingris juga pernah bercokol disini.
Kita menurut buku sejarah PBB dan Timor Leste sudah masuk negara penjajah karena dianggap menganeksasi Timor Leste. Yang menulis sejarah tentu sang pemenang. Lupakan dan relakan saja Timor Timur.
Sementara negara yg meminta RI utk menganeksasi Timor Leste malah ikut mengembargo…..hehehe
Memang lucu benar lakon negara itu hingga kini….hehehe
Rusky@ dan aneh nya lg…. Bnyak yg jadi penggemar negara cowboys itu lho… Xixixixi
Sama…..dulu yang katanya sebagai saudara tua…….eh ternyata malah mengembargo…..ninggalin hutang super besar lagi…tapi yang dibeli malah bergelimpangan…tak berdaya……alias pensiun dini
Mandiri…Mandiri…Mandiri…kalu ingin lepas embargo
begini batik@ semua aturan dunia pada garis besarnya sama,kalou kamu nurut dan bisa menguntungkan kamu akan disayang,na kalou kamu bengal dan merugikan maka seperti itu kejadianya.
jadi kalou kamu engak kuat dan mandiri semua sama akan memperlakukan kita seperti.
jadi dua pilihan kuat atau nurut kan gitu!.
jadi mari kita semua terutama pans rusu yang kurang pemikiran kita teriakan haidup adikuasa, haidup super power ,haidup usa,dibawah naungan sang adikuasa yang patuh akan sejahtra dan yang membangkang akan binasa,haidup usa!.