Upgrade Ratusan Unit Ranpur BMP-3, UEA Justru Pilih FNSS Savunma (Turki) Sebagai Kontraktor
|Di luar Rusia, Uni Emirat Arab (UEA) adalah pengguna ranpur (kendaraan tempur) BMP-3 terbesar. Betapa tidak, jumlah BMP-3 di negeri kaya minyak itu mencapai 600 unit lebih. Dan ketika ada kebutuhan untuk melakukan upgrade, maka menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Dan pada International Defence Exhibition (IDEX) 2025 di Abu Dhabi, kabarnya ada kesepekatan upgrade BMP-3 yang terdengar tak lazim.
Pasalnya, UEA justru mengesampingkan tawaran upgrade dari Rusia, yang notabene merupakan negara produsen BMP-3. UEA kabarnya telah menandatangani kontrak kesepahaman dengan FNSS Savunma Sistemleri dari Turki. Perjanjian yang disepakati antara FNSS dan Angkatan Darat UEA, mencakup upgrade bagi 615 unit ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3, yang dijadwalkan untuk mendapatkan perombakan menyeluruh.
Ini bukan sekadar penyempurnaan, namun mencakup transformasi skala penuh yang dapat mendefinisikan ulang cara kerja mesin-mesin ini di medan perang modern. Keputusan untuk menyerahkan proyek ambisius ini kepada Turki, alih-alih produsen Rusia asli mereka, menandai perubahan berani dalam strategi pertahanan UEA, yang berakar pada sejarah puluhan tahun, aliansi yang terus berkembang, dan pelajaran pahit dari pertempuran.
Modernisasi yang direncanakan akan difokuskan pada peningkatan sistem mekanik, listrik, dan elektronik BMP-3, dengan kata lain, pada dasarnya akan memengaruhi semua komponen kendaraan lapis baja Rusia ini. FNSS memiliki cukup banyak pengalaman dalam memodernisasi kendaraan lapis baja: misalnya, portofolionya mencakup perombakan besar-besaran pada APC M113.
Bila kontrak efektif untuk upgrade telah berjalan, maka FNSS dipercaya akan mengevaluasi pengalaman tempur sesungguhnya dalam penggunaan kendaraan ini selama invasi Rusia ke Ukraina. Kemungkinan besar, persenjataan asli BMP-3 akan ‘ditukar’ dengan senjata yang lebih sesuai dengan kategori beratnya, lantaran selama perang di Ukraina, hasil fatal dari gagasan para insinyur Soviet untuk mengakomodasi pasukan pendaratan dalam lambung lapis baja ringan tepat di atas stok amunisi 100 mm telah menjadi isu.
Dengan pengalaman FNSS, bukan tidak mungkin BMP-3 milik UEA akan dilengkapi dengan turret baru, seperti dari keluarga Teber yang dirancang oleh FNSS dalam dua varian – tak berawak atau dengan kursi untuk dua orang.
Turret Teber dilengkapi dengan kanon otomatis 30 atau 40 mm, ATGM (rudal anti tank), konsol RCWS — yang secara bersamaan memainkan peran sebagai penglihatan panorama komandan, — dan satu set sensor. Secara opsional, dapat dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif. Berat tempur turret ini dinyatakan di bawah 3 ton.
BMP-3 juga dapat memperoleh manfaat dari peningkatan lapis baja meskipun mungkin memerlukan penggantian mesin UTD-29 500 hp Rusia dengan yang lebih bertenaga. Namun, masalah penting adalah bahwa mesin tersebut terletak di bagian belakang BMP-3 dan memiliki profil rendah. Oleh karena itu, Turki dapat mencoba untuk sepenuhnya mengkonfigurasi ulang kendaraan era Soviet ini, jika mereka menerima kebebasan penuh dari pelanggan.
BMP-3 di UEA
Kisah tentang bagaimana BMP-3 tiba di UEA bermula pada awal 1990-an, saat dunia masih terguncang oleh runtuhnya Uni Soviet. Emirat, negara muda yang ingin meningkatkan kekuatan militernya di tengah geopolitik Teluk yang tidak stabil, melihat peluang dalam kekacauan itu.
Sementara Rusia, yang baru saja bangkit dari Soviet dan sangat membutuhkan mata uang keras dan sangat ingin menjual perangkat keras militernya kepada pembeli internasional. BMP-3, desain yang relatif baru yang mulai digunakan Soviet pada 1987, menarik perhatian Abu Dhabi.
Belajar dari Pengalaman Perang, Rusia Integrasikan Drone Mini pada Ranpur IFV Amfibi BMP-3
Tidak seperti pendahulunya, BMP-1 dan BMP-2, kendaraan tempur infanteri generasi ketiga ini memiliki kombinasi unik antara daya tembak dan kelincahan amfibi—prospek yang menggiurkan bagi negara yang diapit oleh hamparan gurun dan perairan pesisir.
Negosiasi dimulai pada tahun 1991, tepat setelah Perang Teluk mereda, di mana UEA telah memainkan peran pendukung bersama pasukan koalisi. Konflik tersebut menggarisbawahi perlunya pasukan lapis baja yang kuat dan serbaguna untuk melindungi kepentingan nasional di wilayah yang rentan terhadap gejolak.
Lebih Siap Tempur dan Terlindungi, Rusia Tampilkan Ranpur BMP-3 dengan Proteksi ERA 4S24 “Karkas-2″
Pcada bulan Juli 1991, sebuah Antonov An-124 Ruslan yang besar mendarat di bandara Abu Dhabi dengan membawa empat BMP-3 untuk pengujian. Pejabat militer Emirat, yang terbiasa dengan pemasok Barat seperti Inggris dan Perancis, menyaksikan dengan rasa ingin tahu saat mesin-mesin Rusia ini meluncur ke tanah mereka.
Uji coba berikutnya sangat melelahkan—badai pasir menerjang bukit pasir, suhu melonjak hingga lebih dari 120°F, dan kendaraan didorong hingga batas maksimal dalam kondisi yang jauh dari hutan dan padang rumput yang dirancang untuknya. Namun, BMP-3 mampu bertahan, senjata 100 mm mereka melesat melintasi padang pasir dan jejak mereka berputar di pasir yang lembut dengan keuletan yang mengejutkan.
Pada tahun 1992, UEA resmi membeli BMP-3. Pesanan awal sebanyak 330 kendaraan dilakukan, disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus Emirat—modifikasi seperti sistem pendingin yang ditingkatkan untuk melawan hawa panas dan grouser karet untuk menjaga sasis di medan berbatu. Pengiriman terus berlanjut hingga tahun 1995.
Kesepakatan kedua pada tahun 1994 menghasilkan 402 BMP-3 lagi untuk UEA, sehingga total armada menjadi lebih dari 600. Beberapa dilengkapi dengan Namut thermal sight, tambahan canggih yang memberi penembak pandangan yang lebih jelas melalui kabut malam gurun. (Gilang Perdana)
Mesin dll bagus di upgrade, tapi Turretnya jangan, Sudah benar BMP3 turret nya canggih ada 3 macam + rudal, Dan yg 100mm itu buat gempuran pantai & adu banteng sama tank, kok mau dihapus jadi 30mm, blunder iki emirat😁
Kita BELI TURRETNYA dan AMUNISINYA sekalian. Turretnya BMP3 buat kanibalisme / sucad dan DICANGKOKKIN ke BTR80, ANOA ( kl muat) , BADAK, V150 atau VAB.
Jangan lupa , BMP3 Korea di beli…….
Bahkan di luar rusia, banyak part lbh awet. mgkn part buatan Indonesia bersaing bisa digunakan.
ya contohnya toyota avanza diupgrade mesin sama dan part2 biasa. harusnya diupgrade modifikasi mesin2 di luar toyota. ada banyak mesin terkuat. jadi jika dikaitkan dgn rusia, mesin ranpur/tank rusia kurang bagus . cari yg lbh baik mesin di luar rusia. apalagi turret ada pny nato lbh tangguh. gunakan segera utk upgrade ranpur lama
UAE yang tak lebih besar dari kita yaitu seluas 83,600 km persegi memiliki 600 unit lebih ranpur IFV BMP-3? Sedangkan Indonesia punya BMP-3F sekitar…ah! Tak tega menyebut jumlahnya 😢 selisihnya jauh bingits, sekitar 561 unit 😅