Upgrade F-16 Perdana AU Singapura Tuntas Tahun 2021, Spesifikasinya Bikin Merinding

Penerbangan perdana alias first flight jet tempur F-16A TS-1610 Skadron Udara 3 yang telah merampungkan tahapan program eMLU (enhanced Mid Life Upgrade) di Lanud Iswahjudi, masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan netizen pecinta dirgantara. Program yang telah dijalankan sejak 2017 itu ibarat berita segar di segmen alutsista matra udara. Dan rupanya Indonesia tak sendiri di Asia Tenggara, Singapura disebut-sebut juga tengah menjalankan program upgrade atas armada F-16 mereka, dan diharapkan satu unit diantaranya dapat terbang perdana pada tahun 2021.

Baca juga: F-16 Block15 OCU TS-1610 Tampil dengan Artwork ā€œ30 Years ā€“ Peace Bimasena Iā€

Mengutip dari Defensenews.com (19/2/2020), KSAU Singapura, Mayor Jenderal Kelvin Khong menyebut Singapura kini tengah melakukan program upgrade di fasilitas lokal. Seperti halnya program eMLU atas F-16 A/B Block15 OCU TNI AU, maka program upgrade F-16 Singapura juga dipimpin oleh Lockheed Martin. Bila eMLU F-16 di Indonesia melibatkan peran industri seperti PT Dirgantara Indonesia, di Singapura mitra lokal yang terlibat adalah ST Engineering Aerospace.

Kelvin Khong tidak menyebut kapan proyek upgrade F-16 akan dituntaskan, sebelumnya pada tahun 2015, Menteri Pertahanan Singapura telah mematok bahwa proyek upgrade F-16 Singapura akan tuntas pada tahun 2022. Namun melihat kondisi yang ada, sepertinya jadwal tersebut akan meleset.

Pada Januari 2014, Singpura diketahui mendapatkan restu dari Amerika Serikat untuk melakukan modernisasi pada 40 unit F-16 C/D Block52 dan 20 unit F-16D Advanced Block 52. Paket peningkatan pada F-16 yang disetujui senilai US2,43 miliar, terdiri atas item pemasangan radar AESA (active lectronically scanned array) AN/APG-83 besutan Northrop Grumman, mission computers, helmet mounted sights dan integrasi pada berbagai jenis senjata baru, seperti GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM), GBU-49/50 Enhanced Paveway II dual-mode guided bombs dan CBU-105 Sensor-Fuzed Weapon.

Tidak cuma itu, paket upgrade juga mencakup integrasi rudal udara ke udara AIM-9X Sidewinder dan Joint Helmet Mounted-Cueing System (JHMCS). Yang terakir disebut bakal menggantikan DASH Elbit Israel (Display and Sight Helmet) yang saat ini digunakan oleh Vader RSAF, yang memungkinkan kompatibilitas dengan perangkat Eagles 40 di Boeing F-15SG Singapura. Peningkatan kesaktian tidak behenti disitu, lewat program FMS (Foreign Military Sales) senilai US$130 juta, AU Singapura mengupayakan adopsi advanced datalinks dan integrasi smart bomb untuk menghindari collateral damage.

Dari sisi AS, pada Desember 2015, Lockheed Martin telah diberikan kontrak senilai US$914 juta untuk melakukan upgrade pada armada F-16 Singapura, dan kemudian ada kontrak tambahan pada November 2016 senilai US$27 juta untuk empat opsi pendukung pada program F-16 Singapura.

Lewat dua proses pengadaan, 1998 dan 2003, AU Singapura (RSAF) kini mengoperasikan 60 unit F-16 dari berbagai seri. Konfigurasi kekuatan tersebut dibagi ke dalam tiga skadron udara lokal dan satu detasemen pelatihan yang berbasis di Lanud Luke, Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Bila F-16 TNI AU kini baru mulai dipasangi Sniper ATP (Advanced Targeting Pod), maka integrasi Sniper STP pada F-16 Singapura sudah dimulai sejak tahun 2008.

Baca juga: Sniper Advanced Targeting Pod: Perangkat Intai dan Penjejak Sasaran Untuk F-16 C/D Block 52ID TNI AU

Meski tak diakui secara resmi, F-16 Singapura dikabarkan juga dilengkapi electronic warfare suite buatan Israel. Seperti halnya F-16 kepunyaan Israel, F-16D dan 20 unit F-16 Advanced Block 52 (F-16D+) Singapura juga dilengkapi “spine’ dan conformal fuel tank, yang identik dengan F-16I Israel. Singapura adalah salah satu dari tiga negara Asia (Taiwan dan Korea Selatan) yang saat ini tengah meningkatkan armada F-16 ke standar Viper. (Gilang Perdana)

48 Comments