Update Drone KamikazeKlik di Atas

Upgrade 150 Unit Jet Tempur F-16 Block 30, Turkish Aerospace Industries dan Aselsan Sepakati Kontrak US$2 Miliar

Setelah melewati tarik ulur terkait persetujuan dari pihak Parlemen Amerika Serikat, akhirnya telah ada titik terang tentang kelanjutan masa depan operasional dan pengembangan jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Turki. Meski industri pertahanan Turki sudah maju, namun untuk upgrade F-16 tetap membutuhkan restu selain dari Presiden AS Joe Biden.

Baca juga: Akhirnya! Angkatan Udara Turki Terima Unit Perdana F-16 Hasil Upgrade

Angakatan Udara Turki akan meningkatkan 30-35 unit F-16 Block 30 di bawah fase pertama proyek, diikuti oleh F-16 Block 40 dan 50 di fase berikutnya. Sebagai tulang punggung kekuatan udara, saat ini AU Turki mengoperasikan 43 unit F-16 C/D Block 30, 117 unit Block 40, dan 110 unit Block 50. Dengan besarnya populasi F-16 di Negeri Ottoman, menjadikan Angkatan Udara Turki begitu bergantung kepada AS.

Dan belum lama ini, Turkish Aerospace Industries (TAI) dan Aselsan menandatangani kesepakatan yang hampir bernilai US$2 miliar untuk upgrade jet F-16. Kesepakatan yang diumumkan oleh Aselsan, spesialis elektronik militer, bernilai $1,2 miliar dan 20,7 miliar lira (US$789,2 juta).

Pemerintahan Joe Biden telah mendukung keinginan Turki untuk membeli 40 unit F-16 baru (Viper) serta kit modernisasi dari AS. Sebelum itu, langkah Turki untuk mendapatkan F-16 baru dan upgrade ditentang beberapa orang di Kongres, terutama Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez, yang menentang Turki karena memblokir keanggotaan NATO untuk Swedia, catatan hak asasi manusia, serta hubungannya dengan Yunani, dan masalah lainnya.

Baik TAI maupun Aselsan tidak mengungkapkan rincian kontrak, yang ditandatangani pada 13 Juli 2023. Defense News menyebut, bahwa kontrak tersebut terkait dengan program untuk meng-upgrade F-16 Turki yang sudah tua, dimulai dengan F-16 Block 30.

Program upgrade akan mencakup komputer misi baru, instalasi radar active electronically scanned array (AESA) dan suite avionik baru untuk sekitar 150 pesawat F-16 Turki. Upgrade F-16 pada proyek Ozgur mencakup pembaruan pada sistem elektro-optik dan avionik, komputer misi nasional (national mission computer), dan perangkat lunak penerbangan operasional. Pembaruan tambahan juga mencakup sistem identifikasi teman-musuh (Identification Friend or Foe), inertial navigation systems, interface blinding units, helmet integrated aiming systems, center cockpit indicatordan color multifunction displays – yang sebagian besar akan dipasok oleh industri dalam negeri.

Radar active electronically scanned array (AESA) produksi Aselsan juga akan dipasang di F-16, bersama dengan beberapa rudal yang dikembangkan di dalam negeri, seperti rudal udara-ke-udara Gokdogan dan Bozdogan, rudal jelajah Gezgin dan Cakir, dan rudal anti kapal Atmaca.

Upgrade F-16 dalam proyek Ozgur diharapkan dapat meningkatkan jam terbang pesawat dari 8.000 menjadi 12.000 jam

Sesuai rencana upgrade, radar AESA pertama-tama akan dipasang ke drone Akinci, kemudian pada batch 36 pesawat F-16 Block 30; dan, dalam jangka panjang akan dipasang pada jet tempur stealth produksi Turki, TF-X (KAAN). Block 30 adalah satu-satunya model F-16 yang source code-nya tersedia untuk Turki.

Kesepakatan ini memiliki dua implikasi: Pertama, ini adalah bagian dari upaya Turki untuk menyeimbangkan keunggulan udara Yunani yang meningkat di atas Laut Aegea, terutama setelah Yunani membeli Rafale, dan kedua, setelah peningkatan berhasil dan pesawat terbukti dalam pertempuran, ini dapat membuka jalan bagi Aselsan dan TAI untuk menembus pasar modernisasi F-16 yang besar di dunia.

Pada 2019, Turki meminta tautan data taktis Link 16, di antara teknologi lainnya, untuk 199 jet F-16. Kemudian, menurut laporan media Januari 2023, pemerintahan Biden “secara informal memberi tahu Kongres tentang niatnya untuk menjual 40 F-16 baru dalam konfigurasi Blok 70/72 Viper (F-16V) dan paket peningkatan Viper untuk 79 pesawat tempur yang ada, bersama dengan 900 rudal udara-ke-udara dan 800 bom, dengan perkiraan nilai total US$20 miliar.

Baca juga: AS Setujui Paket Modernisasi Pertama (Link-16 TDL) Untuk F-16 Turki

Dan pada bulan April, Departemen Luar Negeri AS secara terbuka menyetujui penjualan peralatan dan layanan ke Turki untuk mendukung peningkatan armada F-16 negara Eropa dalam kesepakatan potensial senilai sekitar US$259 juta. Layanan Riset Kongres menulis kemungkinan penjualan ini tampaknya termasuk Link 16.

Aselsan adalah perusahaan pertahanan terbesar di Turki, dan terbesar ke-49 di dunia berdasarkan pendapatan pertahanan, menurut daftar 100 Teratas Berita Pertahanan. (Gilang Perdana)

One Comment