Upgrade 139 Unit Jet Tempur F-16 Lawas (Taiwan) ke Standar Viper Telah Tuntas
|Meski pesanan F-16 Block 70 Viper (produksi baru) untuk Taiwan mengalami delay dari Lockheed Martin, namun negara pulau ini punya jadwal upgrade yang ketat pada armada jet tempur F-16 A/B eksisting. Bila pada pada Maret 2021 telah dirampungkan fase pertama upgrade yang terdiri dari 42 unit F-16 lawas ke standar Viper, maka ada kabar terbaru bahwa Taiwan telah merampungkan upgrade 139 unit F-16 lawas ke srandar Viper.
Baca juga: Taiwan Rampungkan Fase Pertama Upgrade F-16 Lawas ke Standar F-16 Viper
Program “Peace Phoenix Rising” senilai $4,5 miliar untuk meningkatkan 139 unit F-16 Taiwan menjadi konfigurasi F-16V (Blok 70-72) telah selesai. US Air Force Life Cycle Management Center (AFLCMF) mengumumkan pada tanggal 5 Februari 2024. Sementara untuk pesanan 66 unit F-16 Viper produksi baru dengan konfigurasi yang sebanding, diharapkan dapat mulai diterima Taiwan dua hingga tiga tahun ke depan.
Program upgrade ini memberikan F-16 Taiwan kemampuan yang setara atau lebih unggul dari sebagian besar F-16 Angkatan Udara AS. F-16 terakhir yang di-upgrade dikirim pada bulan Desember 2023.
AFLCMC menyebut program upgade besar-besaran ini melengkapi F-16 Taiwan dengan radar Active Electronically-Scanned Array (AESA) AN/APG-83 buatan Northrop Grumman, Sniper Targeting Pod, Link 16, helmet-mounted cuing dan precision GPS navigation system. Kemampuan senjata juga diringkatkan dengan upgraded modular mission computer, ethernet high speed data network dan new center cockpit pedestal display serta heavyweight landing gear (roda pendaratan).
“Modifikasi tambahan pada pesawat ini mencakup serangkaian peningkatan struktural pada sayap, badan pesawat, dan roda pendaratan yang menjadikan pesawat lebih mampu dan berkelanjutan. Program upgrade ini juga memungkinkan untuk lepas landas dengan beban lebih berat serta meningkatkan bobot saat pendaratan,” kata Nathan Frock, penjabat manajer program bantuan keamanan AFLCMC.
Penyelesaian program ini terjadi setelah adanya surat dari 24 anggota parlemen AS. kepada Menteri Angkatan Udara Frank Kendall pada bulan November 2023, yang mendesak dinas tersebut untuk mempercepat penyelesaian program upgarde F-16 Taiwan dan segera melanjutkan pembelian 66 unit F-16 Viper baru senilai $8 miliar. Mereka mencatat bahwa upgrade tersebut berjalan terlambat dari jadwal dan pesawat tempur baru tertunda setidaknya dua atau mungkin tiga tahun.
Program upgrade F-16 Viper dimulai pada tahun 2016 dan pesawat pertama yang selesai dikirim pada akhir tahun 2018. Peace Phoenix Rising adalah program retrofit F-16 berdasarkan FMS (Foreign Military Sales) terbesar sejak F-16 dioperasikan Angkatan Udara AS pada tahun 1979, kata AFLCMC. Taiwan membeli 150 F-16A/B pada tahun 1992; sebagian besar darinya ditingkatkan di bawah Peace Phoenix. Peningkatan ini awalnya seharusnya mencakup 144 unit pesawat.
AFLCMC mengatakan saat ini pihaknya sedang mengerjakan proyek peningkatan tahap kedua—Peace Phoenix Rising Modernization II—yang akan menambah kemampuan AGM-88 High-speed Anti-Radiation Missile (HARM), automatic ground collision avoidance system -sistem penghindar tabrakan darat otomatis, MS-110 multispectral reconnaissance pod dan AGM-154 Joint Stand-Off Weapon (JSOW).
Taiwan juga menyetujui adopsi infrared search and track systems senilai US$500 juta untuk F-16 pada Agustus lalu. Legion pod IRST dianggap penting untuk membantu pesawat tempur generasi keempat seperti F-16 mendeteksi pesawat dengan penampang radar rendah, seperti jet tempur stealth J-20 milik Cina.
Taiwan sedang dalam proses pengadaan 66 jet tempur F-16 Viper (baru) dengan nilai US$8 miliar. Disamping program pengadaan tersebut, ada program NT$110 miliar (US$4,56 miliar) untuk upgrade pada 142 unit F-16 A/B lawas yang ditingkatkan ke spesifikasi yang sama dengan F-16V.
Jadi Operator Terbesar di Asia Pasifik, Taiwan Bangun Pusat Pemeliharaan F-16
Secara keseluruhan, Taiwan akan mengoperasikan 200 unit lebih F-16. Program upgrade ke-142 unit F-16 A/B dilaksanakan oleh Aerospace Industrial Development Corp (AIDC) dan semua proses upgrade seharusnya dijadwalkan tuntas pada tahun 2023. (Gilang Perdana)
Ini keunggulan desain F-16 dari General Dynamics yang saya suka.
Misalnya dari Wikipedia:
Although the LWF program called for a structural life of 4,000 flight hours, capable of achieving 7.33 g with 80% internal fuel; GD’s engineers decided to design the F-16’s airframe life for 8,000 hours and for 9-g maneuvers on full internal fuel.
Desain kecil namun mampu berkecepatan Mach 2 pada saat itu, di mana lawannya hanya mampu di bawah itu.
Sekarang, F-16 versi A dan B alias versi sangat awal ( Block 1, 5, 10, 15, sampai 20) pun dapat di-upgrade untuk bisa setara Block 70!
Sedangkan F/A-18 versi C/D tidak dapat dilakukan Upgrade menjadi versi E/F, karena versi E/F itu sudah suatu desain pesawat yang baru.
Bahkan F-15 juga tidak dapat melampaui kemampuan F-16 dalam soal Upgrade dari versi awal ke versi terbaru.
Suatu keputusan RI mengakuisisi F-16 ini, baik awal dulu dan tambahannya, bisa jadi dianggap cukup tepat, ya.
Kalau kemampuan Radar dan Processing serta komputernya terus meningkat (dan kadang teknologi baru itu meningkatkannya kemampuan dan malah menurunkan bobot / beratnya perangkat, lho) sehingga sepertinya F-16 akan dapat terus terbang dan beroperasi dalam sekian dekade ke depan?
Berarti ada kemungkinan besar Indonesia bisa menupgrade F-16 yg dimiliki menjadi Viper. Kalo perlu sekalian beli bekas dan diubah jadi Viper. Lumayan itu buat nambah pespur jadi 20 Skuadron. China bakalan ketar-ketir kalo mau berhadapan dg Indonesia di LCS.
dari F-16 A/B di upgrade sekelas viper?? loh loh emang bisa yaa?? apa gak terlalu jomplang dan jauh banget? bukannya yang bisa ampe sekelas viper di seri C dan D ya min?? terus kalo sampe sebanyak itu yang jadi tulang punggung sementara AU taiwan pesawat apa ya?
Kita upgrade AM/BM 10 biji aja berapa tahun baru kelar 7
Semoga PEMERINTAHan mendatang serius merampungkan proyek upgrade Falcons kita. Kalo Taiwan bisa kita juga bisa.